Tentang Praktek Diskriminasi yang Dilakukan PT Setio Harto Tentang Persekongkolan yang Dilakukan Oleh CV Guna Alkes, PT Inti

a. Tentang Praktek Diskriminasi yang Dilakukan PT Setio Harto

1 Bahwa PT Setio Harto sebagai distributor tunggal endoscopy merk olympus telah memberi perlakuan yang berbeda kepada para peserta tender praktek diskriminasi yaitu dengan hanya memberikan brosur asli kepada CV Guna Alkes 2 Bahwa PT Setio Harto hanya memberikan Sertifikat legalisir kepada kelompok tender antara CV Guna Alkes, PT Inti Medika dan PT Agung Mulya Utama dan tidak memberikan sertifikat legalisir kepada peserta tender yang lain sehingga menyebabkan peserta tender yang lain kalah dalam pengumpulan nilai 3 Bahwa perlakuan yang berbeda yang dilakukan oleh PT Setio Harto menyebabkan peserta tender lain tidak memiliki kesempatan untuk bersaing secara sehat yang sama dan kalah dalam pengumpulan nilai

b. Tentang Persekongkolan yang Dilakukan Oleh CV Guna Alkes, PT Inti

Medika Sejahtera, PT Agung Mulya Utama dan PT Setio Harto Bahwa telah terjadi persekongkolan horizontal antara CV Guna Alkes dengan pelaku usaha pesaingnya yaitu PT Inti Medika Sejahtera dan PT Agung Mulya Utama.dengan cara : 1 Kerjasama yang dilakukan CV Guna Alkes dengan pelaku usaha pesaingnya yaitu PT Inti Medika dan PT Agung Mulya Utama dalam menyiapkan dokumen penawaran 2 Kerjasama yang dilakukan CV Guna Alkes dengan pelaku usaha pesaingnya yaitu PT Inti Medika dan PT Agung Mulya Utama dalam menyiapkan surat dukungan 3 Kerjasama yang dilakukan CV Guna Alkes dengan pelaku usaha pesaingnya yaitu PT Inti Medika dan PT Agung Mulya Utama dengan cara membentuk group-group atau kelompok untuk untuk mengatur pemenang tender yaitu, apabila CV Guna Alkes tidak menang dalam suatu tender maka anggota group yang lain akan memenangkan tender tersebut begitupun sebaliknya, mengatur harga penawaran secara berbeda guna menentukan pemenang tender. 4 Kerjasama yang dilakukan CV Guna Alkes dengan pelaku usaha pesaingnya yaitu PT Inti Medika dan PT Agung Mulya Utama dengan cara Pembagian keuntungan pemenang tender. 5 Bahwa tim tidak menemukan bukti yang cukup mengenai terjadinya persekongkolan vertikal dengan alasan a Bahwa spesifikasi yang mengarah kepada merk tertentu bukanlah bertujuan untuk memenangkan peserta tender tertentu melainkan untuk memenuhi kebutuhan dari dokter-dokter penyakit dalam b Bahwa penilaian yang digunakan oleh Panitia bukanlah bertujuan untuk memenangkan peserta tender tertentu, melainkan mengikuti surat edaran dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah dan Penilaian dari Panitia tersebut telah dimanfaatkan oleh CV Guna Alkes dan PT Setio Harto c Bahwa Perilaku diskriminatif yang dilakukan oleh PT Setio Harto merupakan bagian dari persekongkolan untuk memenangkan CV Guna Alkes yang terlihat dari perilaku PT Setio harto yang hanya memberikan brosur asli kepada CV Guna Alkes dan hanya memberikan Sertifikat legalisir kepada kelompok tender CV Guna Alkes, PT Inti Medika Sejahtera dan PT Agung Mulya Utama mengakibatkan CV Guna Alkes menjadi Pemenang dan PT Inti Medika Sejahtera serta PT Agung Mulya Utama menjadi pendamping Berdasarkan hasil yang didapat selama pemeriksaan, selanjutnya Tim Pemeriksa menyusun kesimpulan yang menyatakan bahwa telah terjadi pelanggaran Undang- Undang Anti Monopoli Pasal 22, yaitu persekongkolan dalam tender yang dilakukan oleh 5 lima Terlapor. Hasil kesimpulan tersebut diserahkan kepada Majelis Hakim dan para terlapor.

6. Sidang Majelis

Dokumen yang terkait

Pertimbangan Hukum KPPU Dalam Memutus Perkara No.35/KPPU-I/2010 Tentang Praktek Beauty Contest Sebagai Bentuk Persekongkolan Tender

2 77 194

Persekongkolan Tender Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Dalam Praktek Persaingan Usaha Tidak Sehat Di Kota Pematang Siantar Ditinjau Dari UU Nomor 5 Tahun 1999 (Studi Kasus RSU Kota Pematang Siantar)

2 83 190

Disparatis putusan sanksi denda pada persekongkolan tender (studi putusan MA perkara Nomor 118 K/Pdt.Sus-KPPU/2013)

1 20 0

PERSEKONGKOLAN DALAM TENDER PENGADAAN BARANG SEBAGAI BENTUK PELANGGARAN HUKUM PERSAINGAN USAHA (Studi pada Putusan KPPU No. 15/KPPU-L/2008 dan No. 01/KPPU-L/2008)

2 62 11

ANALISIS HUKUM PUTUSAN KPPU NO. 21/KPPU-L/20087DAN PUTUSAN KPPU NO. 05/KPPU-L/2008 TENTANG PERSEKONGKOLAN TENDER SEBAGAI BENTUK PELANGGARAN DALAM HUKUM PERSAINGAN USAHA

0 3 2

ANALISIS HUKUM PUTUSAN KPPU NO. 21/KPPU-L/20087DAN PUTUSAN KPPU NO. 05/KPPU-L/2008 TENTANG PERSEKONGKOLAN TENDER SEBAGAI BENTUK PELANGGARAN DALAM HUKUM PERSAINGAN USAHA

0 5 12

INSTANSI PEMERINTAH DAN PERSEKONGKOLAN TENDER (Tinjauan yuridis terhadap putusan komisi pengawasan persaingan usaha No. 01/KPPU-L/2005 dan putusan No.20/KPPU-L/2007 tentang pengadaan alat kesehatan).

0 3 15

Pertimbangan Hukum KPPU Dalam Memutus Perkara No.35/KPPU-I/2010 Tentang Praktek Beauty Contest Sebagai Bentuk Persekongkolan Tender

0 0 10

Pertimbangan Hukum KPPU Dalam Memutus Perkara No.35/KPPU-I/2010 Tentang Praktek Beauty Contest Sebagai Bentuk Persekongkolan Tender

0 0 12

PENEGAKAN HUKUM PERSEKONGKOLAN TENDER DALAM PERSAINGAN USAHA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT (Studi Putusan Perkara Nomor 01/KPPU-L/2016 tentang Dugaan Pelanggaran Pasal 22 Undang

0 0 15