2.1.1 Komposisi Plak Dental
Plak dental terdiri dari 70-80 mikroba dan sisanya berupa matriks interseluler.
Satu gram plak mengandung sekitar 2 x 10
11
bakteri dan diperkirakan terdapat lebih dari 325 spesies bakteri berbeda pada plak dental. Mikroorganisme
non-bakteri yang dapat dijumpai pada plak yaitu spesies Mycoplasma, fungi, protozoa, dan virus. Mikroorganisme tersebut berada di dalam matriks interseluler
yang juga mengandung beberapa sel pejamu seperti sel epitel dan leukosit.
17
Matriks interseluler sebanyak 20-30 dari masa plak tersebut terdiri dari material organik dan anorganik yang berasal dari saliva, cairan krevikular gingiva,
dan produk bakteri. Unsur organik utama dari matriks tersebut meliputi polisakarida, protein, glikoprotein, dan lipid. Karbohidrat yang paling umum dihasilkan oleh
bakteri yaitu dekstran, selain itu terdapat juga beberapa levan dan galaktosa. Sementara itu, komponen anorganik yang utama yaitu kalsium, fosfor, magnesium,
sodium, potasium, dan fluorida. Seiring dengan meningkatnya kandungan mineral, massa plak akan terkalsifikasi membentuk kalkulus.
17
2.1.2 Klasifikasi Plak Dental
Berdasarkan posisinya dari permukaan gigi menuju margin gingiva, plak dental diklasifikasikan menjadi plak supragingiva dan plak subgingiva.
Plak supragingiva terletak pada atau di atas margin gingiva dan jika berkontak langsung
dengan margin gingiva disebut dengan plak marginal.
18,19
Umumnya, plak supragingiva ditemukan pada sepertiga gingiva mahkota gigi, area interproksimal,
dan pit-fisur, serta permukaan-permukaan yang abnormal lainnya.
20
Jumlah plak supragingiva yang sedikit akan sulit dideteksi tanpa penggunaan disclosing solution
atau menggoreskan permukaan gigi menggunakan instrumen. Namun, seiring dengan perkembangan plak, deposit ini akan terlihat sebagai masa berwarna putih
kekuningan.
19
Plak supragingiva pada permukaan gigi didominasi oleh bakteri kokus positif Gram dan bakteri batang pendek, sedangkan bakteri batang negatif Gram dan filamen
seperti Spirocheta mendominasi pada permukaan luar dari massa plak yang matang.
18
Universitas Sumatera Utara
Pada gingiva yang sehat, jumlah bakteri relatif rendah sekitar 10
2
-10
3
organisme yang didominasi oleh bakteri kokus positif Gram, seperti Streptococcus mutans,
Streptococcus mitis, Streptococcus sanguis, Streptococcus oralis, Rothia dentocariosa, Staphilococcus epidermidis, diikuti oleh beberapa bakteri batang positif
Gram dan filamen, seperti Actinomyces viscosus, Actinomyces israeli, Actinomyces gerencseriae, Corinebacterium sp., dan bakteri kokus negatif Gram dalam jumlah
yang kecil, seperti Veillonella parvula dan Neisseria sp. Plak supragingiva yang matang pada jaringan gingiva sehat tanpa adanya riwayat gingivitis didominasi oleh
spesies negatif Gram, mencakup Fusobacterium nucleatum, Porphyromonas gingivalis, Prevotella intermedia, Campylobacter rectus, Eikenella corrodens,
Leptotrichia, dan Selenomonas sp. Pada gingivitis, terdapat peningkatan jumlah bakteri menjadi sekitar 10
4
-10
6
organisme yang terdiri dari bakteri positif Gram dan negatif Gram dengan jumlah yang seimbang. Selanjutnya, bakteri kokus dan batang
positif Gram serta bakteri kokus negatif Gram menjadi lebih kompleks. Pada awalnya, terjadi peningkatan jumlah bakteri filamen, seperti Actinomyces. Kemudian,
jumlah spesies anaerob dan kokus negatif Gram, seperti Veillonella, dan bakteri batang anaerob negatif Gram, seperti Fusobacterium dan Prevotella intermedia
mengalami peningkatan, serta munculnya bakteri batang motile dan Spirocheta.
5,21
Gambar 1. Plak supragingiva marginal dan gingivitis
22
Plak subgingiva terletak di bawah margin gingiva di antara gigi dan jaringan epitel sulkus gingiva.
18
Berdasarkan lokasinya plak subgingiva dapat dibagi menjadi
Universitas Sumatera Utara
3, yaitu plak subgingiva yang melekat pada permukaan gigi, jaringan epitel, dan plak subgingiva yang tidak melekat pada permukaan gigi maupun jaringan epitel.
20,23
Plak subgingiva dapat dilihat melalui penyingkiran massa biofilm dari sulkus gingiva
dengan menggunakan instrumen.
19
Gambar 2. Zona plak subgingiva: A. Plak yang melekat pada
permukaan gigi; B. Plak yang melekat ke permukaan
jaringan gingiva; dan C. Plak yang tidak melekat ke
permukaan gigi atau jaringan gingiva.
23
Secara umum, komposisi mikroba plak subgingiva berbeda dengan mikroba plak supragingiva. Hal ini dikarenakan lingkungan pada plak subgingiva bersifat
anaerob. Komposisi plak subgingiva tergantung pada kedalaman sulkus gingiva atau poket periodontal. Plak subgingiva yang mengarah ke apikal lebih didominasi oleh
bakteri Spirocheta, kokus, dan batang, sedangkan plak subgingiva yang mengarah ke koronal lebih didominasi oleh bakteri filamen.
Beberapa bakteri kokus dan batang positif Gram yang terdapat pada plak subgingiva diantaranya termasuk Streptococcus
mitis, Streptococcus sanguinis, Actinomyces oris, Actinomyces naeslundii, dan
Kokus + Gram Batang + Gram
Batang – Gram
Spirocheta
A B
C
Universitas Sumatera Utara
Eubacterium sp.
18
Selain itu, terjadi peningkatan jumlah bakteri kokus, batang, dan filamen negatif Gram, serta munculnya bakteri anaerob, seperti Fusobacterium
nucleatum, Campylobacter gracilis, Tannerella forsthia, dan Capnocytphaga sp.
21
Plak subgingiva yang berhubungan dengan permukaan gigi mengandung bakteri kokus dan batang positif Gram maupun negatif Gram. Namun, bakteri filamen positif
Gram merupakan mikroorganisme yang paling mendominasi. Pada bagian apikal, jumlah bakteri filamen akan mengalami penurunan, dan lebih didominasi oleh bakteri
batang negatif Gram.
18,19
Plak subgingiva yang berhubungan dengan jaringan epitel sulkus gingiva atau poket periodontal mengandung bakteri kokus dan batang negatif
Gram, serta sejumlah besar bakteri filamen, bakteri batang berflagel, dan Spirocheta.
18
Plak subgingiva yang tidak melekat ke permukaan gigi maupun jaringan epitel didominasi oleh bakteri batang negatif Gram dan Spirocheta.
23
Lokasi spesifik dari plak secara signifikan dihubungkan dengan penyakit periodontal. Plak marginal memiliki peranan penting dalam inisiasi dan
perkembangan gingivitis. Plak supragingiva dan plak subgingiva yang berhubungan dengan permukaan gigi berperan dalam pembentukan kalkulus dan karies pada akar
gigi. Sementara itu, plak subgingiva yang berhubungan dengan jaringan pada sulkus gingiva atau poket periodontal berperan dalam menyebabkan kerusakan jaringan yang
parah sehingga menyebabkan terjadinya periodontitis.
5,18
2.1.3 Proses Pembentukan Plak Dental