18 Senyawa polimer terjadi karena reaksi dari polimerisasi adisi dari asam lemak
tidak jenuh, yang ditandai dengan terbentuknya bahan yang menyerupai gum yang mengendap didasar ketel atau wadah penggorengan Ketaren, 1986.
2.8 Analisis Komposisi Asam Lemak dengan Gas Chromatography
Kromatografi gas merupakan teknik pemisahan untuk senyawa yang mudah menguap stabil terhadap panas. Bagian-bagian dari kromatografi gas 1 Tabung
gas pembawa, 2 Pengontrolan aliran dan regulator tekanan, 3 Injection port tempat injeksi sampel, 4 Kolom, 5 Detektor6 Rekorder pencatat Mulja,
1994; Panagan, dkk,. 2011. Analisis komposisi asam lemak dari lemak biasanya dianalisis dengan
kromatografi gas. Lemak yang diperoleh dari sampel makanan memiliki struktur yang kompleks yang terdiri dari triasilgliserol, phospolipid dan sterol. Asam
lemak dalam lemak dihidrolisis menjadi metil ester yang berhubungan dengan berbagai metode derivatisasi agar stabil untuk analisis GC, karena yang dianalisis
adalah asam lemak. Pembuatan asam lemak metil ester dari sampel lemak dengan katalisator boron trifluorida dalam metanol. Dalam metode ini, sampel lemak
pertama disaponifikasi dengan kelebihan NaOH dalam metanol. Asam lemak dibebaskan dengan adanya BF
3
dalam metanol. Dihasilkan asam lemak metil ester diekstrak dengan pelarut organik isooktan atau heksana, dihomogenkan sampai
terbentuk lapisan atas dimasukkan kedalam vial dan kemudian dimasukkan kedalam bagian alat GC, diinjeksikan kedalam injektor, aliran gas akan membawa
uap sampel kedalam kolom yang akan memisahkan komponen- komponen yang
19 dideteksi oleh detektor. Komponen tersebut berupa metil ester, lalu dianalisis
sehingga memberikan sinyal yang kemudian dicatat pada rekorder dan berupa puncak - puncak kromatogram Wrolstad, dkk,. 2005.
20
BAB III METODE PENGUJIAN
3.1 Alat
Alat yang digunakan adalah gelas ukur, kompor gas, wajan, saringan, baskom, pisau, beker gelas, tabung reaksi bertutup, hot plate, sentrifuse, vial, pipet
volume, pipet mikro dan gas Chromatography, dapat dilihat pada Lampiran gambar.
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan NaOH metanolik, BF
3
, iso-oktan, NaCl, minyak beras, minyak kelapa sawit dan kentang, dapat dilihat pada Lampiran gambar.
3.3 Prosedur Pengujian
Analisa komposisi asam lemak pada minyak nabati dilakukan sebelum dan sesudah penggorengan, dengan tujuan untuk membandingkan komposisi asam
lemak dan perubahan asam lemak cis-trans asam lemak trans pada minyak beras dan minyak kelapa sawit.
Disiapkan kurang lebih 100 ml sampel minyak nabati, masukkan kedalam wajan lakukan penggorengan kentang sebanyak empat kali. Sisa minyak
penggorengan dan sebelum penggorengan dimasukkan dalam vial, lalu ditimbang kurang lebih 0,025 gram dimasukkan kedalam tabung reaksi bertutup, tambahkan
1,5 ml NaOH metanolik 0,5 N 2,9 gr NaOH dilarutkan dalam 500 ml metanol p.a. Dipanaskan dalam penangas air suhu 100°C selama 5 menit. Kemudian