Bagi Direktorat Jenderal Pajak Bagi Prodip III Administrasi Perpajakan FISIP USU

2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri 2.1 Bagi Mahasiswa peserta PKLM : a. Mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah dipelajari di perkuliahan ke dalam permasalahan yang dihadapi di dalam PKLM dan ikut bergabung langsung sekaligus berperan serta kedalam lingkungan kerja. b. Menumbuhkan dan menciptakan semangat kerja dan profesionalisme, integritas, tanggungjawab, inovatif, etoskerja, yang tinggi serta kedisplinan yang nantinya hal-hal tersebut sangat dibutuhkan ketika memasuki dunia kerja yang sebenarnya. c. Menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman di bidang perpajakan. d. Mendorong mahasiswa untuk belajar menjadi tenaga ahli yang siap pakai.

2.2 Bagi Direktorat Jenderal Pajak

a. Menyediakan sumber ide-ide baru yang dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam mengatasi masalah yang ada. b. Agar dapat membantu Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur dalam mensosialisasikan tentang caramenghitung dan melunasiPajak Penghasilan Pasal 2529kepada masyarakat. c. Meningkatkan kerja sama dengan lembaga pendidikan dalam peningkatan sumber daya manusia. Universitas Sumatera Utara

2.3 Bagi Prodip III Administrasi Perpajakan FISIP USU

a. Membuka interaksi antara universitas dengan instalansi yang bersangkutan dalam memberikan uji nyata mengenai ilmu pengetahuan yang diterima mahasiswa melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri. b. Guna meningkatkan profesionalisme dan memperluas wawasan serta memantapkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam menerapkan ilmuu khususnya di bidang perpajakan. c. Menjadikan masukan penyempurnaan dan perbaikan kurikulum yang berlaku di Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP.

C. Uraian Teoritis 1. Pengertian Pajak

Pengertian pajak berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 pada Pasal 1 Angka 1 disebutkan arti pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Sedangkan banyak ahli yang memberikan pengertian tentang pajak.seperti dalam bukuMr. Dr. N. J. Feldmann yang berjudul De Over heidsmiddelen van indonesia terjemahan yang dikutip oleh Waluyo 2005 : Universitas Sumatera Utara 5 : Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada pengusaha menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum, tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum. Sedangkan menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H. yangdikutip oleh Mardiasmo 2003 : 4 : Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Tidak jauh berbeda dengan kedua ahli tersebut Prof. Dr. M. J. H. Smeets pun mengartikan pajak yang tertulis dalam bukunya De Economische Betekis der Belastingen, 1951, yang dikutip oleh Early Suandy 2008 : 4 : Pajak adalah prestasi kepada pemerintahyang terutang melalui norma-norma umum, dan yang dapat dipaksakan, tanpa ada kalanya kontraprestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal individual; maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah. Defenisi diatas lebih memfokuskan pada fungsi penerimaan budgeter dari pajak, sedangkan pajak masih mempunyai fungsi lainnya yaitu fungsi mengatur regulerend. Oleh karena itu dari defenisi – defenisi tersebut dapat disimpukan bahwa ciri – ciri yang melekat pada defenisi pajak tersebut yaitu pajak peralihan kekayaan dari orang badan ke Pemerintah, pajak dipungut berdasarkan Undang – Undang serta aturan pelaksanaannya, sehingga dapat Universitas Sumatera Utara dipaksakan, serta dalam membayar pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi langsung secara individual yang diberikan oleh Pemerintah. 2. Pajak Penghasilan

2.1 Pengertian Penghasilan

Penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak baik berasal dari Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun. Dengan demikian maka penghasilan ini dapat berupa keuntungan usaha, gaji, honorarium, hadiah, dan lain sebagainya.

2.2 Pengertian Pajak Penghasilan

Pajak Penghasilan PPh adalah pajak yang dikenakan terhadap Orang Pribadi dan Badan, berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh selama satu tahun pajak. PPh termasuk dalam kategori pajak subjektif, artinya pajak dikenakan karena ada subjeknya yakni telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam peraturan perpajakan. Sehingga terdapat ketegasan bahwa apabila tidak ada subjek pajaknya, maka jelas tidak dapat dikenakan PPh.

2.3 Tarif Pajak Penghasilan

Sesuai dengan Pasal 17 UU Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008, besarnya tarif pajak penghasilan bagi Wajib Pajak badan dalam negeri dan Universitas Sumatera Utara Bentuk Usaha Tetap BUT adalah sebesar 285 dan untuk Tahun 2010 menjadi 25. Sedangkan untuk Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap BUT adalah sebagai berikut : Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak Sampai dengan Rp 50.000.000,00 5 Di atas Rp 50.000.000,00 s.d Rp 250.000.000,00 15 Di atas Rp 250.000.000,00 s.d Rp 500.000.000,00 25 Di atas Rp 500.000.000,00 30

2.4 Manfaat Pajak Penghasilan

Sebagaimana halnya perekonomian dalam suatu rumah tangga atau keluarga, perekonomian Negara mengenal sumber – sumber penerimaan dan pos – pos pengeluaran. Pajak merupakan sumber penerimaan Negara. Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan Negara sulit untuk dapat dilaksanakan. Penggunaan uang pajak meliputi mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek pembangunan. Pembangunan sarana umum seperti jalan raya, jembatan, sekolah, rumah sakit puskesmas, kantor polisi dibiayai dengan menggunakan uang yang berasal dari pajak. Universitas Sumatera Utara Uang pajak juga digunakan untuk pembiayaan dalam rangka memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat. Setiap warga Negara mulai saat dilahirkan sampai dengan meninggal dunia, menikmati fasilitas atau pelayanan dari pemerintah yang semuanya dibiayai dengan uang yang berasal dari pajak. Dengan demikian jelas bahwa peranan penerimaan pajak bagi suatu Negara menjadi sangat dominan dalam menunjang jalannya roda pemerintahan dan pembiayaan pembangunan.

2.4 Tujuan Pajak Penghasilan

Dengan berlandaskan pada arah dan tujuan penyempurnaan Undang – Undang Pajak Penghasilan, Pajak Penghasilan mempunyai tujuan untuk meningkatkan keadilan pengenaan pajak terhadap Wajib Pajak maka dilakukan perluasan subjek dan objek pajak dalam hal – hal tertentu dan pembatasan pengecualian atau pembebasan pajak dalam hal lainnya. Selain itu meningkatkan daya saing dengan Negara – Negara lain dengan peningkatan batas peredaran bruto untuk menggunakan norma yang sejalan dengan realitas dunia.

3. Sistem Pemungutan Pajak

Dokumen yang terkait

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Menghitung Dan Melunasi Pajak Penghasilan Pasal 25 / 29 Sesuai Sistem Self Assessment Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

1 107 57

Klasifikasi Pajak Penghasilan Atas Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

7 87 68

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Menerapkan Sistem Self Assessment pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

3 109 60

Tata Cara Pelaporan Dan Penyetoran Pajak Penghasilan Pasal 25 Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 55 69

Prosedur Permohonan Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

5 58 55

Tatacara Pelaporan Dan Penyetoran Pajak Penghasilan Pasal 25 Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

1 42 66

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Menerapkan Sistem Self Assessment pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)Pratama Medan Petisah

1 61 61

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Self Assessment System Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees)

0 13 43

Pengaruh Self Assessment System dan Account Representative Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Survey Pada Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang)

7 67 68

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri - Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Menghitung Dan Melunasi Pajak Penghasilan Pasal 25 / 29 Sesuai Sistem Self Assessment Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

0 0 20