pembibitan karet unggul di Kabupaten Tulang Bawang Barat yang diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner dengan
menggunakan matriks IFAS, EFAS dan diagram analisis SWOT. Dalam proses penyusunan strategi pengembangan melalui tiga tahap
analisis, yaitu tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap pengambilan keputusan. Untuk memperoleh strategi yang tepat dilakukan
dua tahap analisis yaitu tahap pengumpulan data dan tahap analisis:
a. Tahap Pengumpulan Data
Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra-analisis.
Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal. Model yang dipakai yaitu matriks faktor strategi eksternal
dan faktor internal. Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan luar usaha, sedangkan data internal dapat diperoleh di dalam lingkungan usaha
itu sendiri.
1 Matriks Faktor Strategi Internal
Setelah faktor-faktor strategi internal suatu perusahaan diidentifikasi, maka disusun tabel IFAS Internal Factors Analysis Summary untuk
merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness. Tahapnya adalah:
a Ditentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan usaha dalam kolom 1.
b Diberi bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 paling penting sampai 0,0 tidak penting, berdasarkan pengaruh
faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis usaha. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00.
c Dihitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor,
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi usaha pembibitan karet unggul di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Variabel
yang bersifat positif semua variabel yang masuk dalam kategori kekuatan diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 sangat baik
dengan membandingkannya dengan rata-rata usaha yang lain. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya.
d Dikalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 outstanding sampai dengan 1,0 poor.
e Kolom 5 digunakan untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya
dihitung. f Dijumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh
skor pembobotan bagi usaha pembibitan karet unggul di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Nilai total ini menunjukkan bagaimana usaha
tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya.