kepada orang lain. Mereka itulah orang-orang yaang berhak mendapatkan zakat.
Adapun orang yang mempunyai hutang untuk bisnis, jika pada waktu jatuh tempo ia tidak mempunyai sesuatu untuk membayar
hutangnya, maka menurut sebagian ulama mereka berhak menerima zakat. Namun bagi mereka yang berhutang untuk bisnis,
meskipun mereka mempunyai hutang tapi kehidupan mereka sangat berkecukupan, seperti para bisnisman dan para konglomerat
yang sebenarnya banyak diantara mereka memiliki hutang, maka mereka adalah orang-orang yang wajib mengeluarkan zakat dan
bukan orang yang berhak menerima zakat g.
Fi sabilillah, yaitu orang yang berjuang di jalan Allah dan h.
Ibnu Sabil, yaitu orang yang terputus bekalnya dalam perjalanan.
Dari sudut pandang kesejahteraan masyarakat yang timpang maka golongan ashnaf yang perlu diutamakan, karena kondisi yang mereka alami dapat
menyebabkan menurunnya kualitas hidup, kelaparan,bahkan kematian.
3. Syarat Wajib Zakat
Zakat diambil dari orang kaya mampu dan diberikan kepada orang-orang yang tidak mampu, seperti fakir dan miskin. Indikator kemampuan itu adalah dihitung
dari nishab nilai minimal sesuatu harta yang wajib dikeluarkan zakatnya. Jika seorang muslim memiliki harta kurang dari nishab, ajaran Islam membuka jalan
untuk mengeluarkan sebagian penghasilannya tanpa adanya nishab, yaitu dalam bentuk infak atau sedekah Hafidhuddin, 2002:25.
Adapun syarat-syarat wajib untuk mengeluarkan zakat adalah
a. Islam; Zakat hanya diwajibkan bagi orang Islam saja.
b. Merdeka; Hamba sahaya tidak wajib mengeluarkan zakat kecuali zakat
fitrah, sedangkan tuannya wajib mengeluarkannya. Di masa sekarang persoalan hamba sahaya tidak ada lagi. Bagaimanapun syarat merdeka
tetap harus dicantumkan sebagai salah satu syarat wajib mengeluarkan zakat karena persoalan hamba sahaya ini merupakan salah satu syarat yang
tetap ada. c.
Milik Sepenuhnya; Harta yang akan dizakati hendaknya milik sepenuhnya seorang yang beragama Islam dan harus merdeka. Bagi harta yang
bekerjasama antara orang Islam dengan orang bukan Islam, maka hanya harta orang Islam saja yang dikeluarkan zakatnya.
d. Cukup Haul; cukup haul maksudnya harta tersebut dimiliki genap setahun,
selama 354 hari menurut tanggalan hijrah atau 365 hari menurut tanggalan mashehi.
e. Cukup Nisab; Nisab adalah nilai minimal sesuatu harta yang wajib
dikeluarkan zakatnya. Kebanyakan standar zakat harta mal menggunakan nilai harga emas saat ini, jumlahnya sebanyak 85 gram. Nilai emas
dijadikan ukuran nisab untuk menghitung zakat uang simpanan, emas, saham, perniagaan, pendapatan dan uang dana pensiun.
4. Macam-macam Zakat
Zakat ada dua macam yang terdiri dari zakat Nafsfitrah dan zakat malharta Gustian Djuanda, 2006 : 18. Zakat fitrah merupakan zakat untuk menyucikan
diri. Dikeluarkan dan disalurkan kepada yang berhak pada bulan Ramadhan sebelum tanggal 1 Syawal hari raya Idul Fitri. Zakat ini dapat berbentuk bahan
pangan atau makanan pokok sesuai dengan daerah yang ditempati, maupun berupa uang yang nilainya sebanding dengan ukuranharga bahan pangan atau makanan
pokok tersebut. Zakat mal atau zakat harta adalah zakat yang dikeluarkan untuk menyucikan
harta, apabila harta itu telah memenuhi syarat-syarat wajib zakat. Zakat mal terbagi menjadi beberapa klasifikasi berdasarkan jenis harta yang dimiliki, antara
lain : a.
Zakat binatang ternak, meliputi hewan besar unta, sapi, kerbau, hewan kecil kambing, domba, dan unggas ayam, itik, burung
b. Zakat emas dan perak, termasuk dalam kategori emas dan perak, adalah
mata uang yang berlaku pada waktu itu di masing-masing negara. Oleh karena itu segala bentuk penyimpanan uang seperti tabungan, deposito, cek,
saham atau surat berharga lainnya termasuk ke dalam kategori emas dan perak, sehingga penentuan nishab jumlah minimal dan besarnya zakat
disetarakan dengan emas dan perak.
c. Zakat harta perniagaan adalah semua yang diperuntukkan untuk diperjual-
belikan dalam berbagai jenisnya, baik berupa barang-barang seperti alat- alat, pakaian, makanan, perhiasan dan lain-lain.
d. Zakat hasil pertanian adalah zakat dari hasil tumbuh-tumbuhan yang
bernilai ekonomis, seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah- buahan, tanaman hias, rumput-rumputan, dedaunan dan lain-lain.
e. Zakat ma’din hasil tambang dan kekayaan laut. Hasil tambang adalah
benda-benda yang terdapat di perut bumi dan memilki nilai ekonomis, seperti emas, perak, timah, tembaga dan lain-lain. Kekayaan laut adalah
segala sesuatu yang dieksploitasi dari laut, seperti mutiara, ambar dan lain- lain
f. Rikaz harta temuan yaitu harta terpendam dari zaman dahulu atau biasa
disebut dengan harta karun. Termasuk di dalamnya harta yang ditemukan dan tidak ada yang mengakui sebagai pemiliknya.
g. Zakat profesi merupakan zakat hasil profesi pegawai negeriswasta,
konsultan, dokter, notaris dan lain-lain
5. Nishab Zakat