Berbagai metode aplikasi pengendalian vektor

64 Bab V - Aplikasi Insektisida Dalam Pengendalian Vektor Pedoman Penggunaan Insektisida Pestisida Dalam Pengendalian Vektor pengabutan, fumigasi, penyemprotan residual, tindakan anti larva, pengelolaan lingkungan, dan lain-lain, seperti pada Tabel 4. Tabel 4: Metode Aplikasi Pengendalian Vektor Metode Aplikasi Alat dan Teknik Aplikasi Formulasi Insekisida Vektor dan binatang sasaran Jenis penyakit Keterangan siklus, Precauion, dll Pengasapan Thermal Fogging Mesin fogging dengan teknik aplikasi pengasapan panas EC Emulsible Concen- trates Nyamuk, lalat, kecoa, dll DBD, Chiku ngunya Pada saat ada kasus Pengabutan ULV Mesin pengabutan dengan teknik aplikasi pengabutan dingin Ultra Low Volume Concen- trates Nyamuk, lalat, kecoa, dll DBD, Chiku ngunya Pada saat ada kasus Indoor Residual Spray IRS Spray-can dengan teknik aplikasi penyempro tan residual Wetable powder WP Vektor Anopheles Malaria, Filariasis Pencegahan dan pe- ngendalian KLB,1 atau 2 kali setahun 65 Bab V - Aplikasi Insektisida Dalam Pengendalian Vektor Pedoman Penggunaan Insektisida Pestisida Dalam Pengendalian Vektor Dusing Bambu yang diisi dengan campuran insekisida dan tepung kaolin, gaplek Wetable powder WP Pinjal Pes Bila ada kasus, Di lakukan di dalam, di luar rumah dan di sarang- sarang ikus, Pengumpa nan Baiing Umpan yang berisi insekisida dan pemanis gula, malt molasses Pasta, tablet, bubuk, batangan Lalat, kecoa, ikus Bila adakasus. Dilakukan di dalam, di luar rumah dan tempat umum Fumigasi Diaplikasi- kan pada ruangan dengan gas yang mampu menembus dan mengenai serangga sasaran Nyamuk, lalat, kecoa, dll DBD Kelambu Ber- insekisida Dipasang dipakai di rumah penduduk LLIN, EC Emulsible Concen- trates, Tablet Nyamuk Malaria, Filariasis, DBD LLIN bertahan 3-5 tahun, kelambu celup 6 bulan Penyempro tan terbatas dan siap pakai Aerosol Aerosol adalah formulasi siap pakai yang banyak digunakan rumah tangga Aerosol Nyamuk DBD Sasaran nya idak hanya serangga terbang, tapi juga untuk yang merayap 66 Bab V - Aplikasi Insektisida Dalam Pengendalian Vektor Pedoman Penggunaan Insektisida Pestisida Dalam Pengendalian Vektor Pengolesan Repellent Langsung diaplikasi- kan ke kulit, pakaian atau permukaan lain untuk mencegah serangga EC, krim Nyamuk Malaria, Filariasis, DBD, Chiku ngunya Diguna kan pada malam hari, sebelum idur. MC obat ani nyamuk bakar, MV, LV, Dalam aplikasinya dibantu dengan pemanas listrik MV Mat Vapori zing Nyamuk Malaria, Filariasis, DBD, Chiku ngunya Untuk mengen dalikan serangga terbang nyamuk Penaburan Ani Larva Penaburan insekisida pada tempat perindukan vektor Granula Larva nyamuk Malaria, Filariasis, DBD, Chiku ngunya Di aplikasi kan seiap iga bulan Spraying ani Larva Disemprot dengan spraycan atau mistblower. EC Larva nyamuk, lalat, kecoak Malaria, Filariasis, DBD, Chiku ngunya Di aplikasi kan seiap bulan Pelemparan briket ani Larva Penem- patan insekisida pada tempat perindukan vektor Briket Larva nyamuk Malaria, Filariasis, DBD, Chiku ngunya Di aplikasi kan seiap iga bulan 67 Bab V - Aplikasi Insektisida Dalam Pengendalian Vektor Pedoman Penggunaan Insektisida Pestisida Dalam Pengendalian Vektor

V.3. Persiapan Pelaksanaan Pengendalian Vektor :

Dalam melakukan kegiatan pengendalian vektor, dilakukan pemetaan wilayah dan tempat perkembang biakan vektor. Selanjutnya dilakukan perhitungan kebutuhan bahan dan alat, tenaga pelaksana, biaya serta waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan pengendalian vektor. Setiap kegiatan pengendalian vektor perlu diberitahukan kepada Kepala Puskesmas sekurang-kurangnya 1 hari 24 jam sebelum pelaksanaan dan memberitahu kepada Kepala DesaLurah dan Ketua RWRT di wilayahnya sekurangnya 1 hari 24 jam sebelum pelaksanaan. Selain dari itu, masyarakat perlu diberitahukan tentang rencana kegiatan pengendalian vektor dan hal hal yang perlu dilakukan untuk kelancaran dan pengamanan terhadap pelaksanaannya.

V.4. Persyaratan Aplikasi Insektisida

Kegagalan pengendalian secara kimiawi dapat disebabkan oleh kesalahan aplikasi insektisida. Di samping itu, kesalahan aplikasi insektisida juga sangat berbahaya bagi pengguna, konsumen, dan lingkungan. Ada beberapa ketentuan penting dalam aplikasi insektisida, yaitu: 1. Tepat dosis konsentrasi. Dosis adalah kebutuhan insektisida per ha ltha sedangkan konsentrasi adalah kebutuhan insektisida per liter pelarut mllt. Dalam penggunaan insektisida, penggunaan dosis dibawah anjuran akan mengakibatkan serangga vektor tidak mati, sedangkan dengan dosis berlebihan akan mengakibatkan boros biaya. 68 Bab V - Aplikasi Insektisida Dalam Pengendalian Vektor Pedoman Penggunaan Insektisida Pestisida Dalam Pengendalian Vektor 2. Tepat waktu. Waktu penyemprotan disesuaikan dengan spesies sasaran dan perilakunya. 3. Cara aplikasi insektisida harus disesuaikan dengan formulasi dan alat yang digunakan. 4. Tepat sasaran. Aplikasi insektisida harus disesuaikan dengan spesies sasaran dan perilaku vektor.

V.5. Evaluasi Penggunaan Insektisida

Setiap aplikasi insektisida dapat dinilai melalui dua cara, yaitu: a Evaluasi entomologi, merupakan pengukuran tingkat penurunan populasi vektor, umur dan kontak dengan manusia. b Evaluasi insektisida: merupakan pengukuran jumlah larutan insektisida yang disemprotkan dan luas cakupan.

V.6. Aplikasi Pengendalian Vektor DBD, Chikungunya

1. Pengendalian Larva

Dalam program pengendalian vektor, kegiatan pengendalian larva dengan insektisida disebut sebagai larvasidasi. Larvasidasi merupakan kegiatan pemberian insektisida yang ditujukan untuk membunuh stadium larva. Larvasiding