CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2014 tidak diaudit dan 31 Desember 2013 diaudit dan
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 tidak diaudit Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain
41
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN LANJUTAN z. Transaksi entitas sepengendali lanjutan
Karena transaksi entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrument kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, aset atau liabilitas
yang dialihkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan pooling-of-interests.
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan untuk periode dimana terjadi transaksi dan untuk periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan, disajikan
sedemikian rupa seolah-olah transaksi telah terjadi sejak awal periode laporan keuangan yang disajikan. Selisih antara nilai tercatat investasi pada tanggal efektif dan harga pengalihan diakui dalam
Tambahan Modal Disetor pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan sebagai bagian dari “Selisih Nilai Transaksi Entitas Sepengendali”.
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN
Penyusunan laporan keuangan konsolidasianmensyaratkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan
liabilitas, serta pengungkapan liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Namun, ketidakpastian asumsi dan estimasi ini dapat menyebabkan hasil yang memerlukan penyesuaian material atas nilai tercatat
aset dan liabilitas yang berdampak pada masa mendatang.
Pertimbangan
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak, manajemen telah membuat pertimbangan berikut, yang terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh paling signifikan
terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian:
• Pengakuan pendapatan
Ketika kontrak untuk penjualan properti atas penyelesaian konstruksi dinilai berdasarkan kontrak konstruksi mengacu pada kebijakan pengakuan pendapatan untuk penjualan properti yang belum
selesai pembangunannya, pendapatan diakui dengan metode persentase penyelesaian, sesuai dengan tahapan konstruksi. Persentase penyelesaian dibuat berdasarkan tahapan penyelesaian
proyek atau kontrak, ditentukan berdasarkan pembagian biaya-biaya kontrak yang dikeluarkan sampai dengan saat ini terhadap total estimasi biaya proyek atau kontrak.
• Kombinasi bisnis
Sebagai bagian dari strategi bisnis, Perusahaan mengakuisisi entitas anak yang memiliki real estat. Pada saat pengakuisisian, Perusahaan mempertimbangkan apakah akuisisi tersebut merupakan
akuisisi bisnis. Perusahaan mengakui pengakuisisian sebagai kombinasi bisnis ketika telah dilakukannya serangkaian kegiatan dalam rangka perolehan properti. Secara khusus, pertimbangan
dibuat berdasarkan tingkat proses signifikan yang diperoleh dan, secara khusus, tingkat jasa tambahan yang disediakan oleh entitas anak sebagai contoh: pemeliharaan, kebersihan, keamanan,
pembukuan, jasa hotel dan lain-lain. Pentingnya suatu proses dinilai berdasarkan PSAK No. 22 Revisi 2010 atas jasa tambahan tersebut.
Ketika pengakuisisian entitas anak bukan merupakan akuisisi bisnis, hal tersebut diatur sebagai perolehan kelompok aset dan liabilitas. Biaya perolehan tersebut dialokasikan ke aset dan liabilitas
yang diperoleh berdasarkan nilai wajar relatif, dan tidak terdapat goodwill atau pajak tangguhan yang diakui.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2014 tidak diaudit dan 31 Desember 2013 diaudit dan
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 tidak diaudit Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain
42
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN lanjutan
Pertimbangan lanjutan
• Pengklasifikasian properti
Perusahaan dan Entitas Anak menentukan apakah sebuah properti yang diperoleh diklasifikasikan sebagai properti investasi atau properti persediaan:
- Properti investasi terdiri dari tanah dan bangunan terutama kantor, gudang komersial dan
properti retail yang tidak bertujuan untuk digunakan oleh atau dalam kegiatan operasi Perusahaan dan Entitas Anak dan tidak untuk dijual dalam kegiatan bisnis Perusahaan, tetapi
digunakan untuk memperoleh pendapatan sewa dan peningkatan modal.
- Properti persediaan terdiri dari properti yang bertujuan untuk dijual dalam kegiatan bisnis Perusahaan. Terutama, properti hunian yang dikembangkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak
dan digunakan untuk dijual sebelum atau pada saat penyelesaian konstruksi.
• Kontrak sewa operasi - Perusahaan atau Entitas Anak sebagai pemilik lessor
Perusahaan dan Entitas Anak mengadakan perjanjian sewa properti komersial pada portofolio properti investasi. Perusahaan dan Entitas Anak telah menentukan, berdasarkan evaluasi atas syarat
dan kondisi dari perjanjian, bahwa menjaga semua risiko signifikan dan manfaat kepemilikan atas properti yang disewakan tersebut dan, sehingga, Perusahaan dan Entitas Anak mengakui transaksi
sewa sebagai sewa operasi.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi kunci mengenai masa depan dan sumber kunci lainnya untuk estimasi ketidakpastian pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan yang menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai
tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijabarkan sebagai berikut: •
Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model discounted cash flow. Masukan untuk model tersebut
dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar.
Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar
dari instrumen keuangan yang dilaporkan.
• Estimasi masa manfaat atas aset tetap dan properti investasi
Perusahaan dan Entitas Anak mengestimasi masa manfaat dari aset tetap dan properti investasi berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha
yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap dan properti investasi adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan
dan Entitas Anak secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan
dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas
penggunaan dari aset.
Namun, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang
disebutkan di atas.