Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengolahan Data Karakteristik Responden

Skala pengukuran variabel yang akan diteliti yaitu menggunakan skala ordinal dan teknik skala yang bisa dipilih dalam pengumpulan data yaitu dilakukan dengan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi , dimensi dijabarkan menjadi sub variabel, kemudian sub variabel dijabarkan menjadi indikator indikator yang dapat diukur. Artinya indikator ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrument yang berupa pertanyaan yang dapat dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pertanyaan yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut: Sangat Penting = 5 Penting = 4 Netral = 3 Tidak Penting = 2 Sangat Tidak Penting = 1

2.7 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan peneliti guna untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan variabel-variabel yang dibahas dalam penelitian ini, dimana studi pustaka diperoleh dari berbagai sumber yaitu , buku, artikel dan jurnal. Universitas Sumatera Utara 2. Kuesioner Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan mengedarkan daftar pertanyaan berupa formulir , diajukan secara tertulis kepada responden untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban dan sebagainya.

2.8 Teknik Pengolahan Data

Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. 1. Analisis Kualitatif Analisi kualitatif merupakan bentuk analisis yang mendasarkan pada adanya hubungan antara variabel yang sedang diteliti. Tujuannya ialah agar peneliti mendapatkan makna hubungan variabel-variabel sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam penelitian Jonathan Sarwono, 2006. 2. Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif merupakan analisis yang digunakan terdapat data yang berwujud angka-angka dengan cara pembahasannya. Dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for Windiws Version 16.0 . Adapun metode pengolahannya adalah sebagai berikut: a. Cleaning Data yang telah dikumpulkan dilakukan celaning data yang berarti sebelum data dilakukan pengolahan terlebih dahulu dilakukan pengecekan agar tidak terdapat data yang tidak perlu. Universitas Sumatera Utara b. Editing Setelah data dikumpulkan lalu dilakukan pengeditan untuk mengecek kelengkapan data, kesinambungan data dan keseragaman data. c. Coading Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data termasuk dalam pengelompokan kategori dan pemberian skor. d. Entry Data Memasukan data ke program komputer yaitu program SPSS untuk proses analisis data.

2.9 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode konjoin dengan menggunakan metode Analisis konjoin untuk mengetahui preferensi Pelajar terhadap Atribut Sekolah Menengah Atas. Analisis konjoin conjoint analysis merupakan suatu metode analisis dalam analisis multivariate, analisis ini mulai diperkenalkan pada tahun 1970-an. Analisis ini biasa diterapkan pada market riset dan studi pengembangan produk. Analisis konjoin adalah sebuah teknik guna mengukur preferensi konsumen terhadap produk atau jasa. Analisis konjoin berdasarkan pada subjektifitas konsumen terhadap beberapa kombinasi fitur yang ditawarkan. Subjektifitas konsumen ini diukur melalui peringkat ranking atau skor skala likert. Hasil analisis konjoin berupa informasi kuantitatif yang dapat memodelkan preferensi konsumen untuk beberapa kombinasi fitur produk. Ahmad Ansori Mattjik I Made Sumertajaya, 2011. Universitas Sumatera Utara Tujuan analisis konjoin adalah memperoleh skor kegunaan utility yang dapat mewakili kepentingan setiap aspek produk, sehingga dari skor tersebut dapat ditarik kesimpulan tentang atribut apa yang paling dipertimbangkan konsumen dalam memilih produk. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merancang dan melaksanakan analisis konjoin secara umum sebagai berikut :

1. Perumusan Masalah

Di dalam merumuskan analisis konjoin, peneliti harus mengenali atau mengidentifikasi atribut dengan tingkatanlevel masing-masing dipergunakan untuk membentuk stimulus. Level atribut menunjukkan nilai yang diasumsikan oleh atribut. Atribut yang dipilih harus dapat mempengaruhi preferensi dan pilihan. Banyaknya tingkatan atribut menentukan banyaknya parameter yang akan diperkirakan dan juga mempengaruhi banyaknya stimulus yang akan dievaluasi oleh responden. Untuk meminimumkan tugas evaluasi responden, peneliti harus bisa membatasi banyaknya tingkatanlevel dari atribut. Peneliti harus memperhitungkan level atribut yang lazim atau umum berlaku di masyarakat .

2. Mengidentifikasi Atribut

Menentukan atribut dan level atribut yang digunakan dalam merancang kombinasi stimuli yang akan di evaluasi oleh pelajar. Pada penelitian ini tercakup dalam 6 enam atribut dengan masing-masing atribut terdiri atas 2 sampai 3 level atribut dengan perincian : Prestasi Sekolah Bidang Pendidikan, Bidang Ekstrakulikuler, Tenaga Pendidik berkopetensi, berprestasi, Biaya Pendidikan biaya sumbangan masuk, biaya sumabangan pembinaan pendidikan, Fasilitas Sekolahsarana pendidikan, sarana olahraga, kantin, Lokasi Sekolah pusat kota, pinggir kota, luar kota, Status Sekolah sekolah pemerintah, sekolah swasta. Universitas Sumatera Utara

3. Merancang Kombinasi Atribut

Stimuli adalah sekolompok atribut yang akan dievaluasi oleh responden dalam memilih atribut dan traf atribut yang akan digunakan untuk membuat stimuli. Ada dua cara yang sering digunakan dalam merancang kombinasi atribut yaitu : Kombinasi berpasangan pairwise combination, Kombinasi lengkap full profile . a. Kombinasi berpasangan pairwise combination Di dalam metode kombinasi berpasangan pairwise combination, responden diminta untuk mengevaluasi pasangan-pasangan atribut secara bersamaan. b. Kombinasi lengkap full profile Di dalam metode kombinasi lengkap full profile, responden diminta mengevaluasi semua kombinasi stimuli yang muncul. Jika jumlah kombinasi terlalu banyak maka dilakukan pengurangan jumlah kombinasi atribut stimuli tersebut. Salah satu cara dengan orthogonal array. Orthogonal array adalah sebuah kelas desain factorial yang memungkinkan untuk membuat perkiraan yang efisien dari seluruh pengaruh utama. Rancangan kombinasi yang akan digunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan pendekatan Full Profile yang artinya membentuk stimulus dengan cara melibatkan seluruh atribut dalam proses penelitiannya. Jika mengkombinasikan antara atribut beserta levelnya maka akan didapat sebanyak 2x2x2x3x3x2 = 144 kombinasi atribut yang akan dinilai oleh responden. Jumlah 144 kombinasi Atribut tentu akan sangat menyulitkan responden jika harus memberikan penilaian sebanyak itu satu persatu dan menghabiskan waktu yang banyak. Oleh karena itu untuk memudahkan responden dilakukan proses syntax pada SPSS 16.0 untuk mendesin kombinasi atribut sehingga menghasilkan 21 stimuli seperti tabel berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Stimuli yang menjadi Kuesioner Penelitian No Prestasi Sekolah Tenaga Pendidik Biaya Pendidikan Fasilitas Sekolah Lokasi Sekolah Status Sekolah Rate 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Bidang Ekstrakulikuler Berprestasi Biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan SPP Sarana Olahraga Pusat Kota Sekolah Pemerintah Negeri 2 Bidang Pendidikan Berkompetensi Biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan SPP Sarana Pendidikan Pusat Kota Sekolah Pemerintah Negeri 3 Bidang Ekstrakulikuler Berprestasi Biaya Sumbangan Masuk Pembangunan Sarana Pendidikan Pinggir Kota Sekolah Swasta 4 Bidang Ekstrakulikuler Berprestasi Biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan SPP Sarana Pendidikan Luar Kota Sekolah Swasta 5 Bidang Pendidikan Berprestasi Biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan SPP Kantin Pinggir Kota Sekolah Pemerintah Negeri 6 Bidang Ekstrakulikuler Berkompetensi Biaya Sumbangan Masuk Pembangunan Sarana Pendidikan Luar Kota Sekolah Pemerintah Negeri 7 Bidang Pendidikan Berkompetensi Biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan SPP Sarana Olahraga Luar Kota Sekolah Swasta 8 Bidang Ekstrakulikuler Berprestasi Biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan SPP Sarana Pendidikan Pusat Kota Sekolah Swasta 9 Bidang Pendidikan Berprestasi Biaya Sumbangan Masuk Pembangunan Kantin Luar Kota Sekolah Pemerintah Negeri 10 Bidang Pendidikan Berprestasi Biaya Sumbangan Masuk Pembangunan Sarana Pendidikan Pusat Kota Sekolah Swasta 11 Bidang Pendidikan Berkompetensi Biaya Sumbangan Masuk Pembangunan Sarana Olahraga Pinggir Kota Sekolah Swasta 12 Bidang Ekstrakulikuler Berkompetensi Biaya Sumbangan Masuk Pembangunan Sarana Pendidikan Pusat Kota Sekolah Pemerintah Negeri 13 Bidang Ekstrakulikuler Berprestasi Biaya Sumbangan Masuk Pembangunan Sarana Olahraga Pusat Kota Sekolah Pemerintah Negeri Universitas Sumatera Utara 1 2 3 4 5 6 7 8 14 Bidang Ekstrakulikuler Berkompetensi Biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan SPP Kantin Pusat Kota Sekolah Swasta 15 Bidang Ekstrakulikuler Berkompetensi Biaya Sumbangan Masuk Pembangunan Kantin Pusat Kota Sekolah Swasta 16 Bidang Ekstrakulikuler Berkompetensi Biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan SPP Sarana Pendidikan Pinggir Kota Sekolah Pemerintah Negeri 17 Bidang Ekstrakulikuler Berkompetensi Biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan SPP Sarana Pendidikan Pusat Kota Sekolah Swasta 18 Bidang Pendidikan Berkompetensi Biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan SPP Kantin Pusat Kota Sekolah Pemerintah Negeri 19 Bidang Pendidikan Berprestasi Biaya Sumbangan Masuk Pembangunan Sarana Pendidikan Pusat Kota Sekolah Pemerintah Negeri 20 Bidang Ekstrakulikuler Berprestasi Biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan SPP Sarana Olahraga Pinggir Kota Sekolah Swasta 21 Bidang Pendidikan Berprestasi Biaya Sumbangan Masuk Pembangunan Sarana Olahraga Pinggir Kota Sekolah Swasta

4. Menentukan Jenis Data

Data yang diperlukan dalam analisis konjoin dapat berupa data non metrik data berskala nominal atau ordinal dan kategorial maupun data metrik data berskala interval atau rasio a. Data Non Metrik Untuk memperoleh data dalam bentuk non metric responden di minta untuk membuat ranking atau mengurutkan stimuli yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Pengurutan ini biasanya dimulai dari stimuli yang paling disukai sampai pada stimuli yang paling tidak disukai. Universitas Sumatera Utara b. Data Metrik Untuk memperoleh data dalam bentuk metrik responden di minta untuk memberikan rating atau nilai terhadap masing-masing stimuli. Pemberian nilai atau rating dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu : a. Menggunakan skala likert mulai dari 1 hingga 5 1 = Paling tidak penting, 5= Paling penting. b. Menggunakan nilai rangking terbalik, artinya untuk stimuli yang paling disukai diberi nilai tertinggi setara dengan jumlah stimulinya, sedangkan stimuli yang paling tidak disukai diberi nilai 1.

5. Memilih Metode Analisis

Konjoin termasuk dalam Multivariate Dependence Method. Secara umum model dasar analisis konjoin dapat ditulskan dalam bentuk sebagai berikut: �� = � � � �� � � �=� � �=� � �� Dimana: �� = Utility total. � �� = Nilai kegunaan dari atribut ke-i taraf ke-j � � = Taraf ke-j dari atribut ke-i � = Jumlah atribut ke-i � �� = Dummy variable atribut ke-i taraf ke-j. bernilai 1 bila taraf yang berkaitan muncul dan 0 bila tidak muncul Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan model dari analisis konjoin adalah metode regresi dengan variable dummy. Maka persamaan Regresinya adalah : Universitas Sumatera Utara � �� = � + � � � �� � �=1 � �� � �=1 + � �� Dimana: � �� = Peringkat seluruh responden � = Intersep m = Jumlah Atribut k = Banyak taraf dari atribut ke- i � �� = Nilai kegunaan atribut ke-i taraf ke- j � �� = Peubah boneka atau variabel dummy dari atribut ke- i taraf ke- j � �� = Galat Variabel dummy adalah variabel kualitatif dalam model regresi. Metode regresi dengan variabel dummy sangat umum digunakan untuk data berjenis non metrik maupun metrik. Variabel ini biasanya menggunakan nilai 1 atau 0. Nilai 1 atau 0 yang diberikan tidak menunjukkan bilangan numerik tetapi hanya sebagai indikasi kelas atau katagorinya. Dengan model regresi tersebut maka dapat ditentukan nilai kegunaan dari taraf- taraf tiap atribut untuk menentukan nilai pentingnya suatu taraf relatif terhadap taraf yang lain pada suatu atribut. Setelah menentukan nilai taraf maka nilai kepentingan relatif bobot dapat dihitung dengan formula sebagai berikut : � � = � � ∑ � � � �=1 � � = ������� �� � – ���� �� � Dimana : � � = Bobot kepentingan relative untuk tiap atribut � � = Range nilai kepentingan untuk tiap atribut Universitas Sumatera Utara

6. Interpretasi Hasil

Ada beberapa ketentuan dalam melakukan interpretasi hasil, yaitu : a. Taraf yang memilki nilai kegunaan lebih tinggi adalah taraf yang lebih disukai. b. Total nilai kegunaan masing-masing kombinasi sama dengan jumlah nilai kegunaan tiap taraf dari atribut-atribut tersebut. c. kombinasi yang memilki total nilai kegunaan tertinggi adalah kombinasi yang paling disukai responden. d. Atribut yang memilki perbedaan nilai kegunaan lebih besar antara nilai kegunaan taraf tertinggi dan terendah merupakan atribut yang lebih penting.

7. Uji Reabilitas dan Validitas hasil

Reliabilitas merupakan Penerjemahan dari kata Relibility, yaitu suatu pengukuran yang mampu mengasilkan data yang memiliki tingkat reabilitas tinggi. Walaupun Reliabilitas memiliki berbagai nama lain seperti konsistensi, keterandalan, keterpercayaan, kestabilan dan sebagainya, namun gagasan pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil dari suatu proses pengukuran dapat dipercaya. Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai variable yang diukur seperti dikehendaki dalam tujuan pengukuran tersebut. Akurat dalam hal ini berarti tepat dan cermat sehingga apabila tes menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran maka dikatakan sebagai pengukuran yang memiliki validitas rendah. Universitas Sumatera Utara BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Responden

Penelitian inidilakukandengandenganmenggunakanteknikrandom sampling.Objek penelitian adalah Pelajar Tingkat Akhir Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Kota Sigli.Pelajar yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Pelajar Sekolah Menengah Pertama yang ada di Kecamatan Kota Sigli. Langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik pengambilan sampel adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan data jumlah Pelajar Sekolah Menengah Pertama tingkat Akhir di Kecamatan Kota Sigli , ada sebanyak 1016 Pelajar yang tersebar di 6 Sekolah, diantaranya : b. SMP Negeri 1 : 197 Pelajar c. SMP Negeri 2 : 282 Pelajar d. SMP Negeri 3 : 60 Pelajar e. SMP Negeri 4 : 45 Pelajar f. SMP Swasta YPPU : 103 Pelajar g. Madrasah Tsanawiyah : 329 Pelajar 2. Berdasarkan data jumlah pelajar dari setiap sekolah tersebut, maka masing- masing sekolah dapat dibagi dan diambil sampelnya dengan menggunakan rumus Slovin yaitu: Universitas Sumatera Utara � = � �� 2 + 1 � = 1016 1 + 1016 0,1 2 � = 1016 1 + 10160,01 � = 1016 1 + 10.16 � = 1016 11,16 � = 91 3. Selanjutnya proses penarikan sampel secara Proposional berdasarkan jumlah masing-masing Pelajar di setiap Sekolah adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Penyebaran Jumlah Sampel Responden No Nama Sekolah Populasi Perhitungan Sampel 1 SMP Negeri 1 Sigli 197 197 1016 × 91 18 2 SMP Negeri 2 Sigli 282 282 1016 × 91 25 3 SMP Negeri 3 Sigli 60 60 1016 × 91 5 4 SMP Negeri 4 Sigli 45 45 1016 × 91 4 5 SMP Swasta YPPU Sigli 103 103 1016 × 91 9 6 Madrasah Tsanawiyah Sigli 329 329 1016 × 91 30 Jumlah 1016 91 Berdasarkan perhitungan dapat disimpulkan bahwa, SMP Negeri 1 Sigli dapat diambil sampelnya sebanyak 18 orang, SMP Negeri 2 Sigli dapat di ambil sampelnya sebanyak 25 orang, SMP Negeri 3 Sigli dapat diambil sampelnya sebanyak 5 orang, Universitas Sumatera Utara SMP Negeri 4 Sigli dapat diambil sampelnya sebanyak 4 orang, SMP Swasta YPPU Sigli dapat diambil sampelnya sebanyak 9 orang dan Madrasah Tsanawiyah Sigli dapat diambil Sampelnya sebanyak 30 orang. Hal ini dilakukan agar sampel dapat merata dan sesuai dengan jumlah pelajar tingkat akhir Sekolah Menengah Pertama yang ada di Kecamatan Kota Sigli.

3.2 Penyajian Data