Pendirian dan Tujuan UMUM

Halaman: 54 PERUM PERUMNAS DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

1. UMUM Lanjutan c.

Organisasi Kantor Pusat dan Regional Lanjutan 3. Kantor Regional III Berkedudukan di Jakarta dan mempunyai wilayah usaha di Propinsi DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bekasi, Kotamadya Bogor, Kotamadya Bekasi, Kotamadya Tangerang, Kotamadya Depok. 4. Kantor Regional IV Berkedudukan di Bandung dan mempunyai wilayah usaha di Propinsi Banten dan Propinsi Jawa Barat di luar Bodetabek. 5. Kantor Regional V Berkedudukan di Semarang dan mempunyai wilayah usaha di Propinsi Jawa Tengah, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Propinsi Kalimantan Selatan dan Propinsi Kalimantan Timur. 6. Kantor Regional VI Berkedudukan di Surabaya dan mempunyai wilayah usaha di Propinsi Jawa Timur, Propinsi Bali, Propinsi Nusa Tenggara Barat dan Propinsi Nusa Tenggara Timur. 7. Kantor Regional VII Berkedudukan di Makassar dan mempunyai wilayah usaha di Propinsi Sulawesi Selatan, Propinsi Sulawesi Tengah, Propinsi Sulawesi Tenggara, Propinsi Sulawesi Utara, Propinsi Maluku dan Propinsi Papua. 8. Regional Rumah Susun Sederhana Sewa Berkedudukan di Jakarta dan mempunyai wilayah usaha rumah susun sewa di Batam, Padang, Pontianak, Cengkareng, Jakarta Koja, Pasar Jumat, Cirebon, Samarinda, Warugunung, Siwalankerto dan Makassar.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

Ikhtisar kebijakan akuntansi Perum Perumnas disajikan untuk membantu pembaca dalam mengevaluasi laporan keuangan.

a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan pelaporan akuntansi sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan disusun menggunakan basis akrual accrual basis kecuali Laporan Arus Kas disusun atas dasar metode langsung dengan pengelompokan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Halaman: 55 PERUM PERUMNAS DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING Lanjutan

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Lanjutan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 1 Revisi 2009 mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, informasi komparatif dan konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan. Penerapan PSAK No. 1 Revisi 2009 tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian sebagai berikut: 1 Perubahan judul dari neraca menjadi laporan posisi keuangan konsolidasian. 2 Perubahan dalam penyajian laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 3 Kepentingan non-pengendali disajikan di dalam ekuitas hak minoritas sebelumnya disajikan di antara liabilitas dan ekuitas 4 Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan konsolidasian atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan konsolidasiannya maka laporan posisi keuangan konsolidasian pada awal periode komparatif disajikan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perum Perumnas untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2013 dan 2012, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan di atas dan beberapa SAK tertentu sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah.

c. Prinsip-prinsip Konsolidasian

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perum Perumnas menerapkan PSAK No. 4 Revisi 2009, “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”. PSAK revisi ini memberikan panduan penyusunan dan panyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu Entitas Induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada Entitas Anak, pengendalian bersama entitas laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Penerapan PSAK Revisi ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian kecuali bagi pengungkapannya. Halaman: 56 PERUM PERUMNAS DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING Lanjutan

c. Prinsip-prinsip Konsolidasian Lanjutan

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan seluruh Entitas Anak yang dikendalikan oleh Perum Perumnas. Pengendalian dianggap ada ketika Perum Perumnas memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Pengendalian juga ada ketika Perum Perumnas memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: 1 Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; 2 Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; 3 Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau badan pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau badan tersebut; atau 4 Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau badan pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau badan tersebut. Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas laba atau rugi dan aset neto yang tidak dimiliki Perum Perumnas dan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, dipisahkan dengan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Entitas Induk. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar entitas yang dikonsolidasikan telah dieliminasi. Perum Perumnas memiliki anak perusahaan, yaitu: 1 Propernas Griya Utama PT Propernas Griya Utama, didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 30 tanggal 05 Februari 2009 yang dibuat di hadapan Mastuti Betta, SH, Notaris di Jakarta. Modal dasar PT Propernas Griya Utama ditetapkan sebesar Rp20.000.000.000 dua puluh miliar rupiah yang terbagi atas 20.000 dua puluh ribu saham, masing-masing saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000 satu juta rupiah. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh oleh para pendiri sebanyak 20.000 dua puluh ribu saham atau seluruhnya seharga Rp20.000.000.000 dua puluh miliar rupiah. Kepemilikan saham Perum Perumnas sebesar Rp19.400.000.000 atau sebanyak 19.400 sembilan belas ribu empat ratus saham yang merupakan 97 hak kepemilikan.