f. Prob. Hasil Model Estimasi

tahun 2011 sebesar 1985.848 rupiah dengan standar deviasi 2480.899 rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa equity per share indeks Kompas 100 semakin meningkat setiap tahunnya.

4.3 Analisis Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka dilakukan analisis data. Penelitian ini menggunakan data panel dengan analisis regresi linier berganda untuk menguji pengaruh beta, current ratio, debt to equity ratio, total asset turnover dan equity per share terhadap return saham. Dalam peneletian ini metode yang digunakan adalah metode Fixed Effect Model FEM yang sebelumnya ditentukan oleh pengujian Hausman.

4.3.1 Hasil Uji Hausman

Uji Hausman merupakan pengujian metode regresi untuk mengetahui metode mana yang baik untuk digunakan dalam penelitian Pratomo dan Hidayat, 2007. Hasil pengujian hausman dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4.2 Uji Hausman Redundant Fixed Effects Tests Effects Test Statistic

d.f. Prob.

Cross-section F 1.368954 45,87 0.1056 Cross-section Chi-square 73.881027 45 0.0043 Correlated Random Effects Effects Test Statistic

d.f. Prob.

Cross-section random 0.000000 5 1.0000 Sumber: Eviews 7 setelah diolah Berdasarkan hasil uji Hausman yang dilakukan, diperoleh nilai chi square pada redundant fixed effect 73.881027 dan probabilitas 0.0043 signifikan pada Universitas Sumatera Utara tingkat signifikansi 5 sementara nilai chi square pada correlated random effects 0.000000 dan probabilitas 1.0000 tidak signifikan pada tingkat signifikansi 5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model yang sesuai untuk penelitian ini adalah fixed effect model.

4.3.2 Analisis Regresi Data Panel

Interpretasi hasil estimasi dilakukan untuk mendapatkan informasi yang diperoleh dari data statistik yang dihasilkan melalui proses estimasi. Secara matematis model regresi linier berganda yang digunakan adalah: � �� = � 1 � 1�� + � 2 � 2�� + � 3 � 3�� + � 4 � 4�� + � 5 � 5�� + µ Secara rinci hasil output yang diperoleh dari hasil estimasi dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.3 Koefisien Variabel Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.629996 0.841163 0.748959 0.4559 BETA? 0.168116 0.198499 0.846934 0.3994 CR? -0.005416 0.004511 -1.200780 0.2331 DER? 0.142509 0.059252 2.405129 0.0183 TAT? 1.210991 0.351318 3.446995 0.0009 EqPS? -0.000686 0.000277 -2.477423 0.0152 Sumber: eviews 7 setelah diolah

4.4 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

4.4.1 Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolineritas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah model regresi mempunyi korelasi antar variabel bebas Independent variable. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang tinggi , umumnya diatas 0.90 maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. Hasil estimasi menunjukkan nilai R- Universitas Sumatera Utara squared yang tidak terlalu tinggi sebesar 0.442503 selain itu nilai t-statistik signifikan pada tingkat kepercayaan 5 . Hasil dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan dalam estimasi persamaan tersebut tidak terdapat multikolinieritas.

4.4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas

Dalam penelitian ini estimasi yang dilakukan pada model persamaan menggunakan metode Coeficient Covariance Method - White Cross Section, sehingga hasil yang diperoleh terbebas dari heterokedastisitas.

4.4.3 Hasil Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan peganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Hipotesis pengambilan keputusan untuk menguji autokorelasi yang terdapat dalam model persamaan dapat dilihat sebagai berikut: H : Tidak terdapat Autokorelasi H 1 : Terdapat Autokorelasi Pengambilan keputusan uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.5 Pengambilan Keputusan Autokorelasi Nilai DW hasil estimasi model regresi Kesimpulan 4 – �� � DW 4 Tolak H1 tidak terdapat autokorelasi 4 – �� � DW 4 – �� � Tidak ada kesimpulan 2 DW 4 – �� � Terima H0 �� � DW 2 Terima H0 Universitas Sumatera Utara �� � DW �� � Tidak ada kesimpulan 0 DW �� � Terima H1 Terdapat autokorelasi Hasil estimasi yang diperoleh menunjukan nilai DW sebesar 2.973802, dimana k = 5, n = 138 maka DW L = 1.6476 dan DW U = 1.7975 maka pengambilan keputusan autokorelasi dapat dijelaskan dengan tabel pengujian autokorelasi sebagai berikut: 0 dl =1.64 du =1.79 2 4-du= 2.21 4-dl= 2.36 2.97 4 Gambar 4.1 Pengambilan keputusan Autokorelasi Dari tabel pengujian autokorelasi diatas dapat disimpulkan bahwa nilai Durbin Watson terletak pada 4 – 1.6476 2.973802 4 sehingga H 1 ditolak dan H diterima yang artinya dalam persamaan regresi ini tidak terdapat autokorelasi.

4.5 Hasil Model Estimasi

Berdasarkan hasil regresi data panel dengan menggunakan program Eviews 7 maka diperoleh model persamaan sebagai berikut: ������ = 0.629996 + 0.168116 � 1�� − 0.005416� 2�� + 0.142509 � 3�� + 1.210991 � 4�� − 0.000686� 5�� Universitas Sumatera Utara Adapun interpretasi dari hasil estimasi yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Variabel Beta Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa bahwa nilai koefisien variabel beta menunjukan 0.168116 memiliki pengaruh positif terhadap return saham. Hal ini berarti apabila beta saham perusahaan indeks Kompas 100 mengalami peningkatan 1 satuan maka akan mendorong terjadinya peningkatan return saham perusahaan indeks Kompas 100 sebesar 0.16 satuan. 2. Variabel Current Ratio Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa bahwa nilai koefisien variabel current ratio menunjukan -0.005416 memiliki pengaruh negatif terhadap return saham. Hal ini berarti apabila current ratio saham perusahaan indeks Kompas 100 mengalami peningkatan 1 satuan maka akan mendorong terjadinya penurunan return saham perusahaan indeks Kompas 100 sebesar 0.005 satuan. 3. Variabel Debt to Equity Ratio Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa bahwa nilai koefisien variabel debt to equity ratio menunjukkan 0.142509 memiliki pengaruh positif terhadap return saham. Hal ini berarti apabila debt to equity ratio saham perusahaan indeks Kompas 100 mengalami peningkatan 1 satuan maka akan mendorong terjadinya peningkatan return saham perusahaan indeks Kompas 100 sebesar 0.14 satuan. Universitas Sumatera Utara 4. Variabel Total Asset Turnover Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa bahwa nilai koefisien variabel total asset turnover menunjukkan 1.210991 memiliki pengaruh positif terhadap return saham. Hal ini berarti apabila total asset turnover saham perusahaan indeks Kompas 100 mengalami peningkatan 1 satuan maka akan mendorong terjadinya peningkatan return saham perusahaan indeks Kompas 100 sebesar 1.21 satuan. 5. Variabel Equity Per Share Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa bahwa nilai koefisien variabel equity per share menunjukkan -0.000686 memiliki pengaruh negatif terhadap return saham. Hal ini berarti apabila equity per share saham perusahaan indeks Kompas 100 mengalami peningkatan 1 satuan maka akan mendorong terjadinya penurunan return saham perusahaan indeks Kompas 100 sebesar 0.0006 satuan.

4.6 Uji Kesesuaian Test of Goodness of Fit