134
c. Tanda dan Gejala
Umunya tanda dan gejala anemia adalah: 1
Pucat yang tampak pada telapak tangan, dasar kuku, konjungtiva dan mukosa bibir
2 Mudah lelah dan lemah
3 Kepala pusing
4 Pernafasan cepat dan pendek
5 Nadi cepat
6 Eliminasi urine dan kadang terjadi penurunan produksi urine.
7 Gangguan sistem saraf seperti kesemutan, ekstremita lemah, spastisitas, dan
gangguan dalam pergerakanmelangkah. 8
Gangguan saluran cerna seperti nyeri perut, mual, muntah dan anoreksia. 9
Iritable cengeng, rewel, atau mudah tersiggung. Apabila anak sebelumnya rewel kemudin setelah diberi makanminum anak menjadi diam maka hal ini
tidak termasuk cengeng irritable.
10 Suhu tubuh meningkat. d.
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan sel darah tei untuk mengetahui kadar Hb, hematocrit dan eritrosit. Pada
anemi defisiensi besi kadar Hb kurang dri 10 grdl dan eritrosit menurun.
Tabel 4.4.
Nilai normal sel darah berdasarkan usia anak
Jenis sel darah Usia anak
Bayi baru lahir
1 tahun 5 tahun
8 – 12 tahun
Eritrosit jutamikro lt 5,9 4,1-7,5
4,6 4,1-5,1 4,7 4,2-5,2
5 4,5-5,4 Hb gr dl
19 14-24 12 11-15
13.5 12,5-15 14 13-15,5
Leukosit per mikro lt 17.000 8-38 10.000 5-15
8000 5-13 8000 5-112
Trombosit per mikro lt 200.000 260.000
260.000 260.000
Hematokrit 54
36 38
40 Sumber : Essential of pediatric nursing 2005.
e. Penatalaksanaan Keperawatan
Penatalaksanaan keperawatan untuk tergantung dari jenis anemia terutama untuk pemberian zat besi, scara umum penatalaksanaannya meliputi:
1. Pada anak dengan defisensi zat besi maka diberikan tablet Ferosulfat setiap hari
selama 4 minggu dengan dosis 5 mgkgBB. Jika anak tidak membaik lakukan kolaborasi untuk pemberian tranfusi.
2. Aktivitas sesuai kemampuan anak 3. Kolaborasi dengan bagian gizi untuk perbaikan pola makan.
4. Hindari kecemasan anak terhadap prosedur.
135
Latihan
Pada latihan mandiri Anda disarankan untuk mencari sumber dan mempelajari tentang penerapan asuhan keperawatan pada anak dengan di atas, serta mempelajari jenis-jenis non
infeksi lainnya serta menerapkannya pada asuhan keperawatan.
Ringkasan
Jenis penyakit non infeksi pada anak banyak jenisnya tetapi yang tinggi angka kejadian dan sedang menjadi perhatian di antaranya Leukemia, Talasemia, dan Asma brocnhiale.
Penyebab umumnya bayak karena faktor genetik, Gejala yang muncul pada anak dengan gangguan sistem hematologi leukemia, talasemia dan anemia adalah pucat, pusing atau
nyeri kepala, kelemahan sedangkan pada asama adalah sesak nafas disertai terdengar suara wheezing mengi. Pada penatalaksanaan tergantung dari jenis penyakit seperti pada
leukima salah satunya kemoterapi, talasemia dengan transfuse dan anemia dengan obat Fe dan makanan.
Tes 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat 1
Hasil pemeriksaan penunjang yang mendukung anak menderita leukemia adalah .... A.
terdapat splenomgali dan eritrosit menurun. B.
leukositosis dan trombositopenia. C.
Hb dan eritrosit menurun serta trombositopenia. D.
Hb dan leukosit menurun. 2
Tanda dan gejala leukemia, kecuali ….
A. anemia terjadi mendadak.
B. perdarahan digusi, hidung dan petekie.
C. nyeri tulang dan sendi.
D. anak sering pingsan.
3 “e agia esar talase ia dise a ka kare a ….
A. kurang makanan yang mengandung zat besi.
B. adanya penyakit keganasan.
C. faktor genetik.
D. ibu terkena radiasi saat hamil.
136
4 Ko plikasi pada ja tu g ya g seri g terjadi pada a ak de ga talase ia ….
A. akut miokar infak.
B. jantung reumatik.
C. kardiomegalai pembesaran otot jantung.
D. gagal jantung kongestif.
5 Penyabab terjadinya asma karena faktor iritan adalah, kecuali ....
A. polusi udara.
B. asap.
C. sabun deterjen.
D. gizi kurang.
6 Komplikasi yang sering terjadi akibat asma bronchiale adalah ....
A. difteri
B. keganasan pada paru.
C. empisema
D. gagal jantung
7 Penyebab terjadinya anemia secara umun akibat gangguan eritrosit .... A.
perubahan sintesa DNA akibat kekurangan nutrient B.
perdarahan akut C.
kekurangan enzim G6PD D.
perdarahan kronis 8
Penatalaksanaan secara umum pada anemia, kecuali .... A.
anjurkan anak untuk banyak istirahat B.
aktivitas sesuai kemampuan anak C.
kolaborasi dengan bagian gizi untuk perbaikan pola makan D.
hindari kecemasan anak terhadap prosedur
137
Kunci Jawaban Tes
Tes 1 1
A 2
B 3
A 4
B 5
B 6
B 7
D 8
A 9
D 10 C
Tes 2 1
C 2
C 3
C 4
D 5
D 6
C 7
A 8
A
138
BAB V MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MTBS
Ningning Sri Ningsih, S.KP., M.Kep.
PENDAHULUAN
Selamat datang di pembelajaran Bab V yang berisi tentang Konsep Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS. Agar memudahkan Anda belajar, maka bab ini dikemas dalam 2
yaitu:
Topik 1 : Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS Untuk Anak Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun
Topik 2 : Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS Untuk Bayi Muda Kurang dari 2
Bulan Oleh karena itu setelah mempelajari Bab ini Anda akan mampu:
1. Menjelaskan klasifikasi dan penanganan MTBS.
2. Menjelaskan penilaian tanda dan gejala.
3. Menjelaskan penentuan klasifikasi dan tingkat kegawatan.
4. Menjelaskan penentuan tindakan dan pengobatan.
5. Menjelaskan pemberian konseling.
6. Menjelaskan pemberian tindak lanjut.
Sesuatu yang perlu diketahui bahwa belajar MTBS ini bukan hanya harus dipahami tetapi dituntut harus bisa mengidentifikasi keluhan dan hasil pemeriksaan kedalam suatu
klasifikasi penyakit sehingga tindakan pengobatan sesuai dengan masalah yang dialami anak maupun bayi. Anda harus paham dan mengerti alurnya dari mulai pengkajian sampai
pemberian konseling. Proses pembelajaran dalam Bab V ini dapat berjalan dengan baik apabila Anda
mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut: 1.
Terlebih dahulu Anda mempelajari jenis penyakit infeksi dan non infeksi pada Bab IV. 2.
Pelajari dan pahami masing-masing penyakit di Bab IV meliputi tanda dan gejala serta penanganannya sampai Anda paham benar.
3. Berusahalah untuk konsentrasi dalam membaca setiap materi yang terdapat di dalam
bab ini sehingga Anda dapat memahami apa yang dimaksud. 4.
Belajarlah secara berurutan sesuai langkah-langkah pada urutan pokok-pokok materi dimana hal ini sangatlah penting karena adanya saling keterkaitan serta untuk
menyusun pola pikir Anda menjadi terstruktur sehingga memudahkan dalam
139
memahami materi ini. Materi ini bukan sepenuhnya dihafal tetapi dipahami langkah- langkahnya sehingga memudahkan Anda nanti saat mengaplikasikannya di lahan
praktik.
Selamat belajar semoga sukses.
140
Topik 1 Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS
Untuk Anak Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
Umum Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan di dalam bab ini
diharapkan Anda akan mampu memahami tentang pengkajian pada anak umur 2 bulan sampai 5 tahun dengan menggunakan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS.
2.
Khusus Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran MTBS pada anak umur 2 bulan
sampai 5 tahun yang diuraikan di dalam bab ini diharapkan Anda dapat: a.
Menjelaskan klasifikasi dan penanganan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS. b.
Melaksanakan penilaian tanda dan gejala. c.
Melaksanakan penentuan klasifikasi dan tingkat kegawatan. d.
Melaksanakan penentuan dan tindakan dan pengobatan. e.
Melaksanakan pemberian konseling. f.
Melaksanakan pemberian tindak lanjut.
B. POKOK-POKOK MATERI
Berdasarkan tujuan pembelajaran maka materi yang akan dipelajari pada Topik 1 ini adalah tentang pengkajian anak umur 2 bulan sampai 5 tahun, meliputi:
1. Klasifikasi dan penanganan.
2. Penilaian tanda dan gejala.
3. Penentuan klasifikasi dan tingkat kegawatan.
4. Penentuan dan tindakan pengobatan.
5. Pemberian konseling.
6. Pemberian tindak lanjut.
C.
URAIAN MATERI Saat ini Anda akan mulai belajar tentang MTBS. Coba Anda ingat-ingat lagi tentang
penyakit infeksi yang dipelajari di bab sebelumnya, tentunya sangat berkaitan erat dengan materi yang akan dipelajari ini. Berikan contoh penyakitnya serta tanda dan gejalanya juga
penatalaksanaannya. Baiklah MTBS dikelompokkan berdasarkan umur anak, akan dimulai pada anak umur 2 bulan sampai 5 tahun.
141 ANAK UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
1.
Klasifikasi dan Penanganan Manajemen Terpadu Balita Sakit Scan
2. Penilaian Tanda dan Gejala
Penilaian tanda dan gejala merupakan langkah awal yang dilaksanakan dengan pengkajian berdasarkan keluhan anak yang disampaikan oleh orangtuanya. Dengan keluhan
tersebut, Anda dapat mengembangkan pengkajian sesuai pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS, yang meliputi:
a. Pneumonia
Keluhan utama: apakah anak menderita batuk atau sukar bernafas? Riwayat kesehatan: apakah ini kunjungan pertama atau kunjungan ulang? Apakah anak bisa minum
atau menyusu? Apakah selalu memuntahkan semuanya? Apakah anak menderita kejang? Pemeriksaan fisik: kaji kesadaran anak, apakah tidak sadarletargi? Inspeksi: adakah
tarikan dinding dada ke dalam? Hitung respirasi dalam satu menit, anak mengalami pernafasan cepat jika 50 kali per menit atau lebih anak usia 2 bulan
12 bulan atau 40 kali per menit atau lebih anak usia 12 bulan
5 tahun dan auskultasi: adakah stridor? b.
Diare Lakukan anamnesa, jika anak mengalami diare maka tanyakan sudah berapa lama dan
apakah ada darah dalam tinja? Inspeksi: keadaan umum anak, apakah letargi atau tidak sadar? Apakah gelisah rewelmudah marah? Apakah matanya cekung? Palpasi: kaji turgor
kulit dengan cara mencubit kulit perut anak, turgor dinyatakan sangat lambat jika kembali 2 detik.
c.
Demam Lakukan anamnesa untuk menentukan apakah anak tinggal di daerah yang terkena
risiko malaria atau pernah berkunjung ke luar wilayah 2 minggu? Jika ya, lakukan pemeriksaan RDT, selanjutnya tanyakan sudah berapa lama demam, jika 7 hari apakah
demamnya setiap hari? Pernahkah konsumsi obat malaria serta adakah anak mengalami campak dalam 3 bulan terakhir? Inspeksi: adakah kaku kuduk? Adakah pilek, lihat kulit
adanya tanda campak ruam kemerahan pada seluruh kulit. Jika anak menderita campak, kaji mulut untuk melihat adakah luka. Kaji mata adalah nanah dan kekeruhan di kornea.
d.
Demam Berdarah Dengue DBD Lakukan anamnesa, apakah anak mengalami demam 2-7 hari? Apakah demam
mendadak tinggi? Adakah bintik merah di kulit atau perdarahan di gusi? Jika muntah adakah muntahan warna kopi atau seperti darah? Tanyakan berapa? Apakah berwarna hitam, serta
adakah nyeri ulu hati? Inspeksi: apakah anak tampak gelisah, perdarahan hidunggusi, bintik merah di kulit petekie, jika ada sedikit tetapi tidak ada tanda DBD maka lakukan uji