Peranan Kelompok Tani dalam Meningkatkan Hubungan yang Melembaga

62 inventaris lainnya sebab mereka berharap bahwa modal sendiri, pinjaman maupun aset yang telah terjual akan kembali pada saat panen dan mendapatkan keuntungan. Pembudidaya rumput laut sebenarnya menginginkan tambahan modal. Tambahan modal tersebut terutama yang bersifat bantuan modal bergulir atau kredit usaha dengan subsidi bunga dari pemerintah, tetapi mereka tidak memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang sumber dan akses terhadap permodalan tersebut. Disamping itu, masyarakat pedesaan dan pesisir pada umumnya enggan berhubungan dengan lembaga perbankan. Pemerintah telah menggulirkan kredit usaha mikro yang dapat diperoleh melalui lembaga perbankan misalnya Kredit Usaha Mikro Mandiri dan KUM Bank Pembangunan Daerah. Oleh karena itu, diperlukan bimbingan dari penyuluh pertanian dan instansi terkait sehingga pembudidaya dapat memperoleh akses permodalan yang lebih luas sehingga kegiatan budidaya rumput laut dapat semakin berkembang.

5.2.4 Peranan Kelompok Tani dalam Meningkatkan Hubungan yang Melembaga

Kemampuan meningkatkan hubungan yang melembaga merupakan upaya kelompok untuk bekerja sama antar sesama anggota, kelompok tani dan lembaga-lembaga pertanian lainnya. Lembaga – lembaga pertanian yang dimaksud adalah Kelembagaan Penyuluh Pertanian, Gapoktan, Koperasi Tani Koptan, KUD dan lain-lain. Untuk 63 mengetahui peranan kelompok tani dalam meningkatkan hubungan yang melembaga dapat dilihat pada Tabel 14 Tabel 14. Peranan Kelompok Tani dalam Meningkatkan Hubungan yang Melembaga di Kelurahan Palette, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, 2010. No Peranan dalam Meningkatkan Hubungan yang Melembaga Total Skor Jumlah Responden Orang Persentase 1. Rendah – 8 28 93,33 2. Sedang 9 – 16 2 6,67 3. Tinggi 17 - 24 Jumlah 30 100 Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2010 Tabel 14 menunjukkan bahwa 28 orang 93,33 menyatakan peranan kelompok tani terhadap meningkatkan hubungan melembaga termasuk kategori rendah sedangkan 2 orang 6,67 yang menyatakan sedang. Rendahnya hubungan yang dilakukan oleh kelompok tani dengan lembaga-lembaga lain karena Koperasi Tani Koptan dan Koperasi Unit Desa KUD tidak ada di Kelurahan Palette sehingga kerjasama kelompok tani dengan lembaga tersebut dalam hal penyediaan sarana produksi, mendapatkan pinjaman modal serta pemasaran hasil produksi tidak ada. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan petani responden bahwa hubungan kerjasama dengan anggota kelompok lain dalam proses produksi sudah jarang dilakukan. Hal ini disebabkan adanya pembagian peran dalam satu keluarga pada usaha budidaya rumput laut yang telah terbagi secara sistematis. Pembagian peran tersebut meliputi kepala keluarga dan saudara laki-laki berperan sebagai penanam rumput laut, 64 sedangkan ibu rumah tangga dibantu dengan anak-anaknya menyiapkan bibit yang akan ditanam proses pengikatan bibit dan pada saat penjemuran. Namun dalam kondisi tertentu, pembudidaya yang memiliki bentangan yang cukup banyak telah meibatkan orang lain diluar anggota keluarga sebagai tenaga kerja, terutama untuk pengikatan bibit. kegiatan tersebut, umumnya meliatkan kaum perempuan dengan anak – anak dengan upah harian Rp. 30.000,- tergantung dari banyaknya jumlah bentangan yang diikat. Mereka berpendapat bahwa dengan ikut berpartisipasi dalam proses pengikatan bibit rumput laut, mereka dapat memperoleh tambahan penghasilan untuk keluarganya.

5.2.5 Peranan Kelompok Tani dalam Menerapkan Teknologi dan Memanfaatkan Informasi