Dimana : X
J I
,
= Indikator ke –I dari daerah j X
min −
i
= Nilai minimum dari X
i
X
max −
i
= Nilai maksimum dari X
i
Untuk setiap komponen IPM , masing –masing indeks dapat dihitung dengan rumus
umum yaitu : IPM = 13 Indeks X
1
+ Indeks X
2
+ Indeks X
3
2.2. Pertumbuhan Ekonomi
2.2.1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi modern mengacu kepada perkembangan negara maju Eropa Barat, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Jepang. Prof. Simon Kuznets
dalam kuliahnya pada peringatan Nobel mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin
banyak jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya ; kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang
diperlukannya. Defenisi ini memiliki tiga komponen :
1. pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-menerus persediaan barang
2. teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang kepada
penduduk
Universitas Sumatera Utara
3. penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan adanya penyesuaian di bidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu
pengetahuan umat manusia dapat dimanfaatkan secara tepat.
2.2.2. Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi Modern
Pertumbuhan ekonomi modern merupakan tanda-tanda penting didalam kehidupan perekonmian. Prof. Simon Kuznets menunjukkan enam ciri pertumbuhan
ekonomi modern yang didasarkan pada produk nasional dan komponennya, penduduk, tenaga kerja, dan sebangsanya.
Berikut ini akan dibahas tentang ciri-ciri pertumbuhan ekonomi modern tersebut. 1. Laju Pertumbuhan Penduduk dan Produk Per Kapita
Pertumbuhan ekonomi modern sebagaimana terungkap dari pengalaman negara maju sejak akhir abad ke-19, ditandai dengan laju kenaikan produk perkapita yang tinggi
dibarengi dengan laju pertumbuhan penduduk yang cepat. Laju kenaikan yang luar biasa itu paling sedikit sebesar lima kali untuk penduduk dan paling sedikit sepuluh kali untuk
produksi. 2. Penigkatan Produksi
Pertumbuhan ekonomi modern terlihat dari semakin meningkatnya laju produk perkapita terutama sebagai akibat adanya perbaikan kualitas input yang menigkatkan
efisiensi atau produktivitas per unit input. Hal ini dapat dilihat dari semakin besarnya masukan sumber tenaga kerja dan modal atau semakin menigkatnya efisiensi, atau
kedua-duanya. Kenaikan efisiensi berarti penggunaan output yang lebih besar untuk setiap unit input. Menurut Kuznets laju kenaikan produktivitas ternyata dapat
Universitas Sumatera Utara
menjelaskan hampir keseluruhan pertumbuhan produk perkapita di negara maju bahkan kendati dengan beberapa penyesuaian untuk menampung biaya dan input tersembunyi,
pertumbuhan produktivitas tetap dapat menjelaskan lebih dari separuh pertumbuhan dalam produk perkapita.
3. Laju Perubahan Struktural yang Tinggi
Perubahan struktural dalam pertumbuhan ekonomi modern mencakup peralihan dari kegiatan pertanian ke non pertanian, dari industri ke jasa, perubahan dalam skala
unit-unit produktif, dan peralihan dari perusahaan perseorangan menjadi perusahaan berbadan hukum, serta perubahan status kerja buruh.
4. Urbanisasi
Pertumbuhan ekonomi modern ditandai juga dengan semakin banyaknya penduduk di negara maju yang berpindah dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan.
Inilah yang disebut urbanisasi. Urbanisasi pada umumnya merupakan produk industrialisasi. Skala ekonomi
yang timbul dalam usaha non agraris sebagai hasil perubahan teknologi menyebabkan perpindahan tenaga kerja dan penduduk secara besar-besaran dari pedesaan ke
perkotaan. Karena sarana teknis transportasi, komunikasi, dan organisasi berkembang menjadi lebih efektif, maka terjadilah penyebaran unit-unit skala optimum. Semua
proses ini mempengaruhi pengelompokan penduduk berdasarkan status sosial dan ekonomi serta mengubah pola dasar peri-kehidupan.
Universitas Sumatera Utara
5. Ekspansi Negara Maju Ekspansi negara-negara maju yang bermula dari bangsa-bangsa Eropa tidak lain
adalah akibat revolusi teknologi di bidang trasnportasi dan komunikasi. Hal ini kemudian melahirkan dominasi politik langsung atas negara-negara jajahan, pembukaan
daerah yang semula ditutup seperti Jepang dan pemecahan daerah seperti Afrika sub- sahara. Ancaman kekuatan negara maju inilah yang menyebabkan pertumbuhan Jepang
dan Uni Soviet. Pada sisi lain, pemecahan Afrika dan dominasi politik yang kian besar terhadap negara negara jajahan merupakan akibat dari bangkitnya imprealisme yang
menjadi penyebab ekspansi negara maju seperti Jerman dan Amerika Serikat kuartal akhir abad ke-19. Jadi unsur politik atau kekuatan politik dalam hubungan internasional
merupakan faktor penting dalam penyebaran pertumbuhan ekonomi modern. Ini berarti saling ketergantungan semakin menigkat antar bangsa baik karena semakin kuatnya
potensi untuk saling berhubungan satu sama lain ataupun karena mereka secara bersama- sama mempergunakan ilmu pengetahuan dan bersifat transnasional.
6. Arus barang, Modal, dan Orang Antarbangsa
Arus ini kian meningkat sejak kuartal kedua abad ke-19 sampai PD 1 dan berlanjut sampai akhir PD II. Namun demikian sejak awal tahun limapuluhan terjadilah
peningkatan dalam arus ini. Berikut akan di bicarakan arus ini satu persatu. Arus barang perdagangan komoditi sebegitu jauh merupakan unsur paling
dominan dari ekspansi keluar negara-negara maju. Ada dua kecendrungan yang kita lihat dalam hal ini. Pertama, laju pertumbuhan niaga yang tinggi antara tahun-tahun 1820-an
dan 1913. Antara 1820-30 dan 1850-60 dan 1880-89, laju pertumbuhan tersebut mencapai 50 per dasawarsa dan kira-kira 37 per dasawarsa antara 1881-85 dan
Universitas Sumatera Utara
1911-13. Kedua, peranan beberapa negara maju dalam perdagangan dunia antara tahun- tahun 1820-an dan 1913 yang begitu tinggi.
Arus Modal. Arus internasional investasi modal asing berkembang dengan cepat sejak kuartal kedua abad ke-19 sampai PD I. Sebagian besar modal mengalir ke negara
maju karena mereka lebih mengutamakan pertimbangan politik daripada ekonomi. Dekade 1950-an menyaksikan adanya perubahan penting dalam arus modal
internasional. Volume rata-rata arus modal sekitar 2 Milyar per tahun antara 1951-55 dan 3,3 Milyar antar 1956-61 atas harga 1913. Tetapi arus modal swasta hanyalah
sebesar 45 persen dari jumlah keseluruhan selama 1950-an, sebagian besar dalam bentuk hibah, pinjaman oleh pemrintah dan badan-badan internasional.
Migrasi. Volume kumulatif migrasi internasional yang semakin meningkat sejak akhir 1840 dan berlanjut sampai PD I berkaitan erat dengan pola pertumbuhan ekonomi
modern. Faktor yang menyebabkan migrasi internasional ini yaitu mudahnya angkutan antarbenua melalui kapal atau kereta api kemudian keadaan ekonomi yang baik dari
suatu daerah atau negara juga dapat mendorong masyarakat atau warga intuk melakukan migrasi.
2.2.3. Produk Domestik Regional Bruto PDRB a. Pengertian PDRB