21 wewenang yang berkuasa. Hubungan sosial bersifat tertutup, kalau hal itu di larang di
batasiterikat pada syarat-syarat tertentu Soekanto,1985
2.2.1. Fringe Benefits dan Jaminan bagi tenaga kerja
Fringe benefits adalah berbagai jenis benefits diluar gaji yang diperoleh seseorang
sehubungan dengan jabatan dan pekerjaannya. Fringe benefits dapat berbentuk dana yang disisihkan oleh pengusaha untuk pension, asuransi kesehatan, upah yang dibayarkan pada
hari libur. Sakit, cuti dan waktu istirahat, kendaraan dinas, perumahan dinas,telepon rumah atas tanggungan perusahaan, makan siang, bensin, fasilitas untuk olahraga,
rekreasi dan sebagainya. Fringe benefits ini berbeda macamnya dan jumlahnya, nilai setiap jenis benefits yang diterima oleh setiap orang sukar dihitung.
Setiap penyediaan Fringe benefits berarti penambahan biaya perunit adalah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk penyediaan-penyediaan Fringe
benefits dibagi dengan jumlah pegawai yang menerimanya. Ini berarti bahwa setiap penambahan atau perbaikan penyediaan Fringe benefits akan berakibat penambahan labor
cost perunit barang. Kondisi lingkungan yang berada disetiap perusahaan dapat memberikan tingkat
utility yang berbeda juga bagi setiap karyawan. Kondisi lingkungan kerja dalam hal ini dapat mencakup lokasi pekerjaan dan jaraknya dari tempat tinggal, keberhasilan, kualitas
supervisi, temen-teman sekerja, reputasi perusahaan dan sebagainya.aspek ini lebih sulit lagi untuk diukur sama halnya dengan. Fringe benefits, perbaikan kondisi lingkungan
kerja oleh perusahaan merupakan tambahan biaya pengeluaran, oleh sebab itu mengikutkan labour cost perunit barang yang diproduksi.
Huda, 2002.
Universitas Sumatera Utara
22 Bagi pekerja atau karyawan, yang sering dianggap sebagai gaji adalah gaji bersih
atau ”take home pay”. Nilai yang diterima dalam bentuk Fringe benefits dalam kondisi lingkungan kerja jarang dianggap sebagai bagian dari upah atau penghasilan. Sebaliknya
bagi pengusaha, semua biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan mempekerjakan seorang karyawan seperti pembayaran gaji dalam bentuk uang, tujuannya dalam bentuk
natural, Fringe benefits dan kondisi lingkungan kerja dipandang sebagai bagian dari upah. Dalam analisa tenaga kerja, upah itu dilihat dari segi pengusaha sebagai labor cost,
yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan oleh pengusaha sehubungan dengan mempekerjakan seseorang.
Sebagaimana dikemukakan diatas, masalah pertama yang timbul dalam bidang pengupahan adalah bahwa pengusaha dan karyawan pada umumnya mempunyai
pengertian dan kepentingan yang berbeda mengenai upah. Bagi pengusaha, upah dapat dipandang sebagai beban, karena semakin besar upah yang dibayarkan kepada karyawan
semakin kecil proporsi keuntungan bagi pengusaha. segala sesuatu yang dikeluarkan oleh pengusaha sehubungan dengan mempekerjakan seseorang dipandang sebagai komponen
upah : uang tunai gaji, tunjangan bebas, pengangkutan, kesehatan, konsumsi yang disediakan dalam menjalankan tugas, pembayaran upah pada waktu libur, cuti, dan
sakit,fasilitas pekerja dan lain-lain. dipihak lain, karyawan dan keluarganya biasanya menganggap upah hanya sebagai apa yang diterimanya dalam bentuk uang take home
pay.
Universitas Sumatera Utara
23
BAB III METODE PENELITIAN