Vitamin B: Senyawa yang termasuk vitamin B antara lain :Tiamin vitamin B1, Riboflavin vitamin B2, Asam nikotinat.
Vitamin C: Vitamin ini banyak ditemukan di hampir semua bahan pangan nabati seperti sayuran dan buah-buahan segar. Fungsi vitamin C adalah mendukung
pembentukan semua jaringan tubuh.
Mineral, Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim
dan sangat penting dalam pengendalian sistem cairan tubuh. Fungsi mineral : Konstituen tulang dan gigi, Pembentukan garam-garam yang
larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh, Bahan dasar enzim dan protein.
2.4 Diit pada pasien Gangguan Gastrointestinal
Makanan khusus diberikan juga pada pasien dengan gangguan sistem tubuh, hal ini diberikan untuk memenuhi kebutuhan intake nutrien yang adekuat.
Diit diberikan pada pasien dengan gangguan pada sistem pencernaan, endokrin, kardiovaskuler, perkemihan dan gangguan metabolisme. Jenis diit yang termasuk
dalam diit gangguan sistem pencernaan yaitu diit lambung, diit rendah sisa, dan diit tinggi serat.
2.4.1 Diit lambung, Pemberian diit lambung ini bertujuan memberikan makanan
yang adekuat, tidak merangsang, dapat mengurangi pengeluaran sekresi lambung dan dapat menetralkan kelebihab asam hidroklorid. Diit ini diberikan pada pasien
dengan ulkus peptikum, esofagitis, thipus abdominalis, dan pasien paska bedah
saluran pencernaan.
Universitas Sumatera Utara
Syarat-syarat pemberian diit lambung, yaitu: Mudah dicerna, porsi makan yang diberikan sedikit dengan frekuensi sering, Cukup protein untuk mengganti
jaringan rusak, Makanan tidak merangsang secara mekanis, termis dan kimia lambung, Makanan memenuhi kebutuhan gizi normal secara bertahap
Jenis diit lambung Diit lambung I, Diit ini diberikan pada pasien dengan ulkus peptikum akut, ulkus
peptikum disertai perdarahan, esofagitis, gastritis akut, dan thypus abdominalis berat.
Bahan makanan yang diberikan berupa susu bubur susu yang diberikan hanya 2 hari karena makanan ini membosankan dan kandungan kalorinya, zat besi,
thiamin, dan vitamin C sangat kurang. Cara pemberian diit ini dilakukan tiap 3 jam dengan porsi kecil.
Diit lambung II, Diit ini diberikan sebagai peralihan dari diit lambung 1, dimana
kondisi pada fase akut telah diatasi, pada pasien dengan thypus abdominalis dengan suhu tinggi, dan klien dengan paska bedah saluran pencernaan tertentu.
Makanan ini diberikan selama beberapa hari saja, karena membosankan pasien.
Bentuk makanan yang diberikan makanan saring atau cincang dalam waktu 3 jam. Diit lambung III, Diit ini diberikan sebagai peralihan dari diit lambung II, atau
diberikan pada pasien dengan ulkus peptikum ringan, thypus abdominalis dengan suhu tunuh yang sudah kembali normal. Kandungan makanan yang ada yaitu
cukup kalori, protein, mineral, vitamin C, tetapi kurang thiamin. Bentuk makanan
yang diberikan makanan lunak.
Universitas Sumatera Utara
Diit lambung IV, Diit lambung ini diberikan sebagai makanan peralihan dari diit
lambung III atau pasien yang mengalamiulkus peptikum ringan, gastritis ringan, esofagitis ringan dan thypus abdominalis masa penyembuhan. Kandungan
makanan pada diit ini cukup kalori dan semua zat-zat gizi. Bentuk makanan yang
diberikan adalah makanan lunak dan biasa. 2.4.2 Diit rendah sisa, Diit rendah sisa diberikan untuk memberikan makanan
yang cukup dan meminimalkan rangsangan organ pencernaan dan meminimalkan
sisa buangan.
Syarat-syarat pemberian diit ini adalah makanan mudah dicerna, todak merangsang pencernaan secara mekanis, termis, dan kimia, yakni : Makanan
tinggi serat, Makanan tidak terlalu panas dan terlalu dingin, makanan tidak tinggi lemak, tidak terlalu manis, tidak terlalu asam dan tidak terlalu berbumbu
merangsang, makanan lunak. Diit rendah sisa diberikan pada pasien dengan diare berat, ileitis, colitis serosa,
diverkulitis akut, obstruksi sebagian saluran cerna, preoperasi dan postoperasi hemorrhoid berat, kolon dan rektum.
Dua tingkatan diit rendah sisa yaitu: Diit rendah sisa I, Bentuk makanan diit rendah sisa yaitu saring. Serat dan
bumbu tidak banyak. Lemak dan gula dalam jumlah terbatas. Susu dihindari. Diit rendah sisa I diberikan hanya beberapa hari karena asupan kalori, protein,
kalsium, zat besi, thiamin, dan vitamin C rendah.
Nilai gizi yang diberikan : Jumlah kalori 1260 g Golongan
Takaran
Universitas Sumatera Utara
Protein 39 g
Lemak 48 g
Karbohidrat 173 g
Kalsium Ca 0,3 g
Zat basi Fe 7,0 g
Vitamin A 2330 Sl
Thiamin 0,5 mg
Vitamin C 98 mg
Makanan yang dapat diberikan antara lain: Sumber karbohidrat: beras bubur disaring, roti dibakar, macaroni, mie, bihun
direbus, biskuit, kraker, tepung-tepungan dibubur atau dibuat puding. Sumber protein hewani; daging, hati digiling halus, ikan dicincang, telur direbus,,
telur ditim, diceplok air dan dicampur makanan dan minuman Sumber protein nabati: tahu ditim atau direbus
Lemak:margarine, dan mentega dalam jumlah terbatas Sayuran: sari sayuran
Buah-buahan: air jeruk Minuman: teh, sirup, kopi encer
Bumbu-bumbu : garam, vetsin, gula.
Diit rendah sisa II, Diit ini diberikan sebagai peralihan dari diit rendah sisa I
ataudiberikan pada pasien dengan diare kronis. Bentuk makanan pada diit ini dalambentuk cincang atau lunak. Serat, lemak, dan gula dapat diberikan dalam
Universitas Sumatera Utara
jumlah terbatas, namun bumbu yang merangsang tidak diperbolehkan. Diit ini
mengandung cukup kalori dan senua nutrien.
Nilai Gizi yang diberikan : Jumlah kalori 1890 g Golongan
Takaran Protein
60 g Lemak
58 g Karbohidrat
281 g Kalsium Ca
0,8 g Zat Besi Fe
17,5 mg Vitamin A
6054 Sl Thiamin
0,8 mg Vitamin C
110 mg
2.4.3 Diit tinggi serat, Diit ini diberikan bertujuan merangsang peristaltic usus