Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan Jamkesmas Kerangka Pemikiran

Mutu pelayanan hanya dapat diketahui apabila sebelumnya telah dilakukan penilaian, baik terdapat tingkat kesempurnaan, sifat, totalitas dari wujud serta ciri atau pun terhadap standar yang telah ditetapkan. Dalam kenyataannya melakukan penilaian ini tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan mutu pelayanan tersebut bersifat multi-demensional yang artinya setiap orang dapat saja melakukan penilaian yang berbeda-beda tergantung dari latar belakang dan kepentingan masing-masing orang Azwar, 1995: 30.

2.6. Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan Jamkesmas

Adapun jenis-jenis pelayanan kesehatan yang tersedia di puskesmas, yaitu: 1. Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan RJTL, yang meliputi : a. Konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan oleh dokter spesialis atau umum. b. Rehabilitasi medik. c. Penunjang diagnostik: laboratorium klinik, rafiologi dan elektromedik. d. Tindakan medis kecil atau sedang. e. Pemeriksaan pengobatan gigi tingkat lanjutan. f. Pemberian obat yang mengacu pada formalium rumah sakit. g. Pelayanan darah. h. Pemeriksaan kehamilan dengan resiko tinggi dan sulit. 2. Pelayanan Rawat Inap Tingkat Lanjutan RITL, yang meliputi : a. Akomodasi rawat inap bagi puskesmas yang memiliki fasilitas rawat inap. b. Konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan. c. Penunjang diagnosik : laboratorium klinik, radiologi dan elektromedik. Universitas Sumatera Utara d. Tindakan medis. e. Pelayanan rehabilitasi medis. f. Pelayanan darah Departemen Kesehatan RI, 2008: 5.

2.7. Kerangka Pemikiran

Kesehatan, menetapkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Masyarakat miskin biasanya rentan terhadap penyakit dan mudah terjadi penularan penyakit karena berbagai kondisi seperti kurangnya kesehatan. Kesulitan akses pelayanan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tidak adanya kemampuan secara ekonomi dikarenakan biaya kesehatan memang mahal. Derajat kesehatan yang rendah berpengaruh terhadap rendahnya produktifitas kerja yang pada akhirnya menjadi beban masyarakat dan pemerintah. Kebersihan lingkungan dan perumahan yang saling berhimpitan, perilaku hidup bersih masyarakat yang belum membudaya, pengetahuan terhadap kesehatan dan pendidikan yang umumnya masih rendah. Derajat kesehatan masyarakat miskin yang masih rendah tersebut diakibatkan karena sulitnya akses terhadap pelayanan. Oleh karena itu, pemerintah telah mengambil kebijakan strategis untuk menggratiskan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin sejak 1 Januari 2005 program ini menjadi Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin JPKMM yang popular dengan nama Askeskin yang kemudian pada tahun 2008 diubah namanya menjadi Jaminan Kesehatan Masyarakat atau Jamkesmas. Apabila masyarakat terdaftar sebagai peserta Jamkesmas maka mereka berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. RSUD Doloksanggul merupakan sebuah organisasi yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pengguna Jamkesmas yang memerlukan pelayanan kesehatan. Universitas Sumatera Utara Pelayanan kesehatan yang diberikan RSUD Doloksanggul, akan memberikan respon tersendiri kepada pengguna Jamkesmas di Desa siti II. Untuk itulah peneliti ingin mengetahui bagaimana respon masyarakat Desa Sitio II Kecamatan Lintong nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pogram Jaminan Kesehatan Masyarakat oleh Rumah Sakit Umum Doloksanggul. Bagan 2..7 Kerangka Pemikiran

2.8. Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional