a. Mengkoordinasi penyusunan program kerja dan rencana anggaran rumah
sakit. b.
Melaksanakan urusan administrasi surat-menyurat, kearsipan, urusan rumah tangga, perlengkapan, keuangan dan kepegawaian.
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Direktur Rumah Sakit.
a.2. Seksi Pelayanan
1. Seksi Pelayanan dipimpin seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah. 2.
Kepala Seksi Pelayanan membuat tugas, melaksanakan dan menyiapkan bahan- bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan serta fasilitasi di bidang
pelayanan.
. a.3. Seksi Perawatan
1. Seksi Perawatan dipimpin seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Rumah sakit Umum Daerah. 2.
Kepala Seksi Perawatan mempunyai tugas, melaksanakan dan menyiapkan bahan- bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan di bidang perawatan.
a.4. Seksi Program dan Rekam Medis
1. Seksi Program dan Rekam Medis dipimpin seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah.
Universitas Sumatera Utara
2. Kepala Seksi Program dan Rekam Medis mempunyai tugas, melaksanakan dan
menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan di bidang program dan rekam medis.
Bagan 6.1 Struktur Organisasi RSUD Doloksanggul
DIREKTUR
Komite Medik
Ka. Seksi Pelayanan
Ka. Seksi Keperawatan
Ka.Subbag. Kesekretariatan
Subbag Keuangan Program
Kepala Ruangan VIP
Kepala Ruangan
ICUICCU Kepala
Ruang Kelas IIIII
Kepala Ruang Anak
Neonaty Ka. UPF
Laborato- rium
Ka. UPF Radiologi
Ka. Instalasi
Gizi Ka.
Instalasi Rawat
Jalan Ka.
Instalasi Farmasi
Ka. Instalasi
Gawat Darurat
Ka. UPF Penyakit
Dalam Ka. UPF
Kebida - nan
Ka.UPF Bedah
Ka.UPF Penyakit
Anak Ka.UPF
Gigi dan Mulut
Ka.UPF Fisiothera
py
Staf Medis Fungsional
SMF
Kaur. Umum
Ka. IPSRS
Bendaha- ra Barang
Bendaha- ra
Penerima Kaur.
Persona- lia
Kaur. Rekam
Medis Bendaha-
ra Rutin Kaur
Perencanaan Kaur.
Pembukuan Kaur
Verifikasi
Universitas Sumatera Utara
4.7Gambaran umum Rumah Sakit Umum Daeah Doloksanggul
4.7.1Fasilitas pelayanan Berdasarkan Surat Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bina
Pelayanan Medik Nomor TU.07.01III.3.2407, RSUD Doloksanggul ditetapkan menjadi RSUD kelas C. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, RSUD Doloksanggul
memiliki fasilitas yang kurang memadai, seiring dengan berubahnya status RSUD Doloksanggul dari tipe D menjadi Tipe C.
Fasilitas pelayanan kesehatan dalam rangka penyelenggaraan upaya kesehatan yang tersedia saat ini antara lain :
1. Ruang Perawatan Kelas III
: 15 Tempat tidur 2.
Ruang Perawatan Kelas II : 36 Tempat tidur
3. Ruang Perawatan Kelas I
: 4 Tempat tidur 4.
Ruang Perawatan Neonatyanak : 8 Tempat tidur
5. Ruang Perawatan VIP
: 2 Tempat tidur 6.
Ruang Perawatan IntensiveICU : 4 Tempat tidur
7. Pemeriksaaan Radiologi, dengan fasilitas peralatan yang tersedia, yaitu : 1 satu unit
Pesawat X-ray kapasitas 500 mA , 1satu unit Pesawat X-ray Mobile kapasitas 100 mA untuk pemeriksaan Radiologi Sederhana dan Khusus dan 3 tiga unit peralatan Ultra
Sonografi USG. 8.
Pemeriksaan Laboratorium Klinik dengan menggunakan fasilitas Spektrofotometri dengan teknologi digital dan computerized, serta pemeriksaan Elektromedik dengan
fasilitas beberapa unit EKG serta peralatan Elektromedik untuk fisiotherapy.
Universitas Sumatera Utara
9. Kamar operasi dengan 2 dua meja operasi, yang didukung dengan 2 dua mesin
anesthesia dan ECG with monitor 3 channels, kamar operasi melaksanakan tindakan 24 jam dengan tenaga operator, anesthesia, dan perawatasisten operasi yang siap dipanggil.
10. Kamar bersalin dengan alat Ponek, yang melaksanakan pertolongan persalinan 24 jam,
dengan Bidan yang selalu siap sedia, dan Dokter yang siap panggil. 11.
Disamping fasilitas pada point 1 sd 9 tersebut, juga dilengkapi fasilitas penunjang pelayanan lainnya, misalnya : Gudang Farmasi sederhana, Dapur, Instalasi Pemeliharaan
Sarana, Genset 2dua unit, dan lain-lain.
12. Sarana fisik ruangan luas areal kompleks Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul
yang tersedia adalah 100 x 120 meter dengan luas 12.000 m2, dimana pada saat ini yang sudah terpakai adalah : 5.755 m2, lahan kosong : 6.245 m2 yang dipakai seperti dalam
tabel 4.3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Sarana Fisik Ruangan RSUD Doloksanggul
No Ruang Pelayanan
Luas M2
Keterangan 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
10. 11.
12. 13.
14. 15.
16. 17.
18. 19.
20. 21.
22. 23.
24. 25.
26. 27.
28. 29.
30. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan Rawatan Anak Poloknik Anak
Poliknik Bedah Rawatan Penyakit Dalam
Pelayanan Radiologi Pelayanan Farmasi
Pelayanan Laundry Pelayanan Gizi Dapur
Perkantoran Prlayanan Laboratorium
Pelayanan Gizi dan mulut GudangIPSRS
Pelayanan Asuhan Bangsal Pasien
Poli THT Pelayanan Gawat Darurat
Pelayanan Poliknik Umum Medical Record dan Loket
Genset Tempat Parkir dan Halaman
Taman- taman Rumah Dinas Dokter Spesialis
Rumah Dinas Dokter Selasar Penghubung Ruangan
Ruangan ICU Pelayanan UTDRS
Ruangan Consentract Oksigen Ruangan VIP
Kamar Mayat Gedung Incenerator
215 200
9 180
394 250
36 105
150 215
150
42 240
344 24
250 16
20 24
1000 360
400 304
380 150
129
48 72
24 20
Permanen Permanen
Permanen Permanen
Permanen Permanen
Permanen Permanen
Permanen Permanen
Permanen Permanen
Permanen Permanen
Permanen Permanen
Permanen Permanen
Permanen
Permanen Tanah Taman
Permanen Permanen
Semi Permanen Permanen
Permanen Permanen
Permanen Permanen
Semi Permanen
Total 5755
Sumber: Tata Usaha RSUD Doloksanggul
13. Prasarana dan perlengkapan rumah sakit
a. Kendaraan Ambulance : 3tiga Unit
b. Tenaga Listrik PLN 150 KPA + 1 Genset 30 KPA
Universitas Sumatera Utara
c. Jumlah Tempat Tidur : 69 Bed
d. Sumber air bersih PDAM dan 3tiga buah Jet Pump Pompa Air
4.7.2. Cakupan Pelayanan RSUD Doloksanggul sebagai Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C, memberikan
pelayanan kesehatan didasarkan pada ketersediaan fasilitas dan sarana Rumah Sakit. Didasari bahwa keterbatasan fasilitas pada saat ini, maka RSUD Doloksanggul tengah berupaya
meningkatkan pelayanan kesehatan melalui Rencana Pengembangan Rumah Sakit yang erat kaitannya dengan cakupan pelayanan kesehatan dan jangkauan pelayanan kesehatan. Jangkauan
pelayanan kesehatan RSUD Doloksanggul, meliputi pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Humbang Hasundutan sendiri, masyarakat Kabupaten Samosir, masyarakat
Kabupaten Tapanuli Utara . Cakupan pelayanan kesehatan RSUD Doloksanggul pada saat ini meliputi :
1. Pelayanan Medis : pelayanan spesialistik dan non spesialistik yang mencakup rawat jalan
dan rawat inap 2.
Pelayanan Asuhan Keperawatan yang meliputi : •
Pelayanan Rawatan Umum. •
Pelayanan Rawatan Pasca Tindakan Operatif. •
Pelayanan Rawatan Ibu Hamil Resiko Tinggi. •
Pelayanan Perawatan Intensive ICU 3.
Pelayanan Penunjang Medis dan Gawat Darurat 24 jam : •
Pelayanan Radiologi. •
Pelayanan Laboratorium Klinik. •
Pelayanan Gizi Dapur.
Universitas Sumatera Utara
• Pelayanan Rujukan Ambulance.
• Pelayanan KamarPemulasaran Jenazah
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISIS DATA
Pada bab ini akan dibahas data-data yang diperoleh dari lapangan, terutama diperoleh dari hasil kuisioner yang diajukan kepada responden masyarakat Desa Siti II yang telah
menggunakan program Jamkesmas di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul. Menganalisis data merupakan suatu upaya untuk menata dan mengelompokkan data menjadi suatu bagian-
bagian tertentu menurut kelompok data jawaban responden, analisis data yang dimaksud adalah suatu interpretasi langsung yang berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dilapangan tetap
berpedoman pada tujuan penelitian . Pada bagian ini penulis mencoba menganalisi data-data yang diperoleh dari hasil
kuisioner yang diajukan kepada para responden yaitu masyarakat Desa sitio II Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan yang diwakili 15 responden. Data yang
dianalisis pada bab ini adalah: 1.
Analisis Identitas Reponden 2.
Respon Masyarakat Desa Sitio II Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Program Jamkesmas di RSUD Doloksanggul
3. Analisis data Kuantitatif terhadap Program Jamkesmas di Desa Sitio II Kecamatan
Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan.
Universitas Sumatera Utara
5.1 Analisis Identitas Responden Tabel 5.1
Disrtibusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Frekuensi Persentase
1 2
Laki-laki Perempuan
12 3
80 20
Jumlah 15
100 Sumber: Kuisioner, 2011
Berdasarkan tabel 5.1 diatas menunjukkan bahwa responden yang di teliti serta yang mendominasi kunjungan ke Rumah Sakit adalah laki laki yang jumlah persentasenya 12 orang
80 sedangkan jumlah responden perempuan hanya 3 orang 20 dari jumlah responden secara keseluruhan 15 orang. Tabel diatas menunjukkan bahwa yang mengalami masalah
kesehatan paling banyak pada umumnya adalah laki-laki.
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur
NO Umur
Frekuensi Persentase
1 2
3 20
30-40 Diatas 40
1 8
6 6,66
53,33 40
Jumlah 15
100,00 Sumber: Kuisioner 2011
Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa responden dengan kelompok usia 20 tahun hanya 1 orang 6,66.jumlah ini di ikuti oleh responden dengan kelompok usia 30-40 tahun,
Universitas Sumatera Utara
yaitu 8 orang 53,33. Sedangkan responden yang berusia diatas 40 tahun sebanyak 6 orang. Dari angka tersebut tentu dapat kita ambil kesimpulan bahwa responden yang paling dominan
menderita penyakit adalah pada kisaran usia diatas 40 tahun. Pada kisaran usia senja tersebut tentu sangat rentan pada penyakit.
Disamping itu, dalam penelitian perlu juga diungkapkan tentang karakteristik responden berdasarkan suku bangsa. Dari hasil kuisioner yang telah dibagikan ternyata keseluruhan
responden adalah suku Batak, dan keseluruhan adalah etnis Batak Toba. Begitu pula karakteristik mengenai agama. Keseluruhan responden memeluk Agama Kristen Protestan.
Kondisi suku, etnis dan agama di Desa Sitio II memang masih homogen. Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan
NO Pendidikan
Frekuensi Persentase
1 2
3 4
SD SMP
SMA SARJANA
1 2
11 1
6,66 13,33
73,33 6.66
Jumlah 15
100,00 Sumber:kuisioner, 2011
Keterlibatan masyarakat sebagai sumber daya manusia dalam pembangunan tidak dapat dipisahkan dari pendidikan sebagai sarana untuk menciptakan dan meningkatkan kualitas sumber
daya pembangunan. Kualitas sumber daya secara menyeluruh yang meliputi tingkat kesehatan, ilmu pengetahuan, ketrampilan, manfaat teknologi dan sikap mentalnya dalam pembangunan
Universitas Sumatera Utara
terutama dalam mengatasi tingkat kesehatan masyarakat itu sendiri. Data yang disajikan pada tabel diatas menunjukan terdapat tingkat pendidikan dominan. Adapun kelompok responden
paling banyak adalah mereka yang berpendidikan tamat SMA dengan jumlah 11 orang 73,33. Jumlah ini di ikuti oleh kelompok responden yang perpendididkan rendah dengan tingat SD
dengan jumlah 1 orang 6,66 dan SMP dengan jumlah 2 orang 13,33. Data diatas juga menunjukkan bahwa ternyata hanya 1 orang 6,66 responden yang merasakan tingkat
pendidikan perguruan tinggi. Pendidikan yang tergolong rendah dari responden yang menggambarkan tingkat pendidikan masyarakat di Desa Sitio II Kecamatan Lintongnihuta
Kabupaten Humbang hasundutan tentu berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat setempat terhadap kondisi kesehatan yang dialami masyarakat setempat, termasuk respon yang mereka
berikan terhadap pelaksanaan program Jamkesmas yang dilayani oleh RSUD Doloksanggul. Adapun data kependudukan berikutnya adalah ditinjau berdasarkan pekerjaan atau mata
pencaharian .
Tabel 5.4 Distibusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan
Frekuensi Persentase
1 2
Wiraswasta Petani
2 13
13,33 86,66
Jumlah 15
100,00 Sumber:Kuisioner, 2011
Data yang disajikan pada tabel 5.4 menunjukkkan bahwa pekerjaan responden hanya dominasi oleh mereka yang berprofesi sebagai petani, yaitu mencapai 13 orang 86,66 dan
wiraswasta sebagai aktivitas mereka yakni, 2 orang 13,33. Berdasarkan tabel diatas, bahwa
Universitas Sumatera Utara
mata pencaharian penduduk di daerah Doloksanggul kebanyakan adalah petani, dimana masyarakat tersebut bercocok tanam sayur- sayuran dan berkebun kopi di ladang, serta
menanam padi di sawah.
5.2.1 Respon Masyarakat Desa Sitio II terhadap program Jamkesmas
Dari data yang dikumpulkan melalui kuisioner, dapat diketahui respon mayarakat Desa Sitio II terhadap pelaksanaan program Jamkesmas . Adapun respon masyarakat Desa Sitio II
dalam program Jamkesmas sebagai variabel tunggal penelitian terdiri dari tiga sub variabel, yakni persepsi, sikap, dan partisipasi masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan RSUD
Doloksanggul.
5.2.1 Analisa kualitatif Responden Terhadap Program Jamkesmas Desa Sitio II Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan.
Dari data yang dikumpulkan melalui kuisioner , dapat diketahui Respon Masyarakat Desa Sitio II kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Program
Jamkesmas di RSUD Dolokanggul. Analisis terhadap respon ini terbagi atas tiga variabel, yaitu, persepsi, sikap dan partisipasi masyarakat.
5.2.1 Persepsi Masyarakat Terhadap Program Jaminan Kesehatan Masyarakat.
Persepsi Masyarakat Desa Sitio II kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan adalah suatu proses kognitif yang menghasilkan suatu pemahaman tentang Program
Jamkesmas yang disajikan pada tabel 5.5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5 Sumber informasi responden Terhadap Program Jamkesmas
No Jawaban Responden Frekuensi
Persentase 1
2 3
4 Rumah Sakit
Saudarakeluarga Media cetak
Media elektronik 2
10 1
1 13,33
66,66 6,66
6,66 Jumlah
15 100,00
Sumber: Kuisioner, 2011 Persepsi Merupakan Pengalaman objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan dan menafsirkan pesan Rakhmat, 2005: 51, informasi yang diperoleh masyarakat Desa Sitio II Tentang Jamkesmas merupakan sumber persepsi.
Berdasarkan tabel 5.5, dari seluruh responden yang mengetahui adanya program Jamkesmas di RSUD Doloksanggul lebih banyak sumber informasi tersebut dapat langsung disampaikan
kepada kerabatsaudara dekat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang menanggapi dan mengetahui adanya program Jamkesmas sebanyak 10 orang 66,66 sedangkan sumber
informasi yang paling sedikit adalah dari rumah sakit yaitu berjumlah 2 orang 13,33 disusul dari sumber yang lain dari media cetak 1 orang 6,66 dan media elektronik satu orang 6,66.
Pengetahuan responden tentang adanya penyelenggaraan program Jamkesmas menunjukkan bahwa seluruh responden yaitu 15 orang 100 mengetahui adanya
penyelenggaraan program Jamkesmas di Rumah Sakit Umum Doloksanggul. Hal ini sangat baik karena masyarakat tidak hanya menerima masyarakat tidak hanya menerima tetapi juga
mengetahui program tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6 Disribusi Responden Tentang Penyakit yang dialami Selama berobat di RSUD
Doloksanggul
No Jawaban Responden
Frekuensi Pesentase
1. 2.
3. 4
TuberclosisTBC Penyakik jantung
Stroke Hypertensi
6 5
1 3
40,00 33,33
6,67 20,00
Jumlah 15
100,00 sumber: kuisioner 2011
Gaya hidup yang buruk merupakan masalah utama di pedesaan, seperti pencandu alkohol, perokok berat,gizi buruk dan lainnya akan mengakibatkan penyakit yang bervariasi.
Identifikasi sebab- akibat dari gaya hidup seperti penyakit kanker, tuberklosis, penyakit jantung, stroke sudah hal umum terjdai bagi masyarakat pedesaan khususnya di Desa Siti II.
Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa sebahagian besar responden selama 6 bulan terakhir yaitu sebanyak 6 orang 40 mengalami penyakit Tuberklosis TBC dan penyakit
jantung sebanya 5 orang 33,33 serta penyakit hypertensi ada 3 orang 20 disusul penyakit sroke hanya 1 orang 6,67 . Dibawah ini akan diuraikan 10 besar angka kesakitan penyakit
utama penderita rawat jalan dan rawat inap di RSUD Doloksanggul.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 5.6.1 10 Besar Angka Kesakitan Penyakit Utama
Penderita Rawat Jalan Pada RSUD Doloksanggul Tahun 2010
NO NAMA PENYAKIT
JUMLAH PENDERITA
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9.
10. Gastritis
ISPA TBC Hipertensi
Stroke Hipertensi Diabetes Mellitus DM
Penyakit Jantung Gastro Enteristis GE
ISK Hepatitis
Penyakit Lainnya 1850
900 750
759 600
740 600
450 500
2540 Sumber : Unit Rekam Medik RSUD Doloksanggul, per 31 Desember Tahun 2010.
TABEL 5.6.2 10 Besar Angka Kesakitan Penyakit Utama
Penderita Rawat Inap Pada RSUD Doloksanggul Tahun 2010
NO NAMA PENYAKIT
JUMLAH PENDERITA
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9.
10. 11.
BronchitisISPA Gastro Enteristis GE
Gastritis TBC
Hypertensi Penyakit Jantung
Diabetes Mellitus DM Apendicitis
Stroke Hepatitis
Penyakit Lainya 350
140 165
140 210
175 100
85 65
45
420 Sumber: Unit Rekam medik RSUD Doloksanggul, per 31 Desember 2010
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7 Pengetahuan Responden Tentang Tujuan Program Jamkesmas
No Jawaban Responden Frekuensi
Persentase 1
2 Tahu
Kurang Tahu 13
2 86,67
13,33 Jumlah
15 100,00
Sumber: Kuisioner, 2011 Dari pengetahuan Responden terhadap informasi Jamkesmas maka akan timbul
tanggapan terhadap tujuan program Jamkesmas. Berdasarkan tabel diatas 5.7 dapat diketahui
bahwa mayoritas responden menjawab tahu tujuan program Jamkesmas yaitu berjumlah 13 orang 86,67. Pengetahuan responden terhadap tujuan program Jamkesmas tersebut
dikarenakan responden memahami tentang program Jamkesmas. Terdapat pula yang menjawab kurang tau tujuan program Jamkesmas dengan jumlah 2 orang 13,33, tetapi tidak ada
responden yang mengatakan tidak tau sama sekali tujuan dari pada program tersebut.
Tabel 5.8 Pengetahuan Responden tentang Penjelasan yang diberikan Dokter atau Petugas
Kesehatan Mengenai Penyakit yang diDerita
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 2
3 Mengerti
Kurang Mengerti Tidak Mengerti
6 7
2 40,00
46,67 13,33
Jumlah 15
100,00 Sumber: Kuisioner, 2011
Universitas Sumatera Utara
Dalam kasus penentuan treatment untuk proses penyembuhan atau penyehatan kondisi seseorang, posisi dokter berada pada tingkat “ superior”. Khusus tingkat pemilihan obat yang
ditunjukkan dalam bentuk “ resep dokter”, seorang pasien hampir tidak pernah memiliki reaksi yang signifikan terhadap usulan dokter. Ini merupakan ciri bahwa relasi kekuasaan antara pasien
dan dokter sangat tidak seimbang . Kendati yudiris formal hubungan dokter dengan pasien merupakan hubungan antara subjek hukum yang kedudukannya sederajat, namun secara
sosiopsychologis hubungan dokter dan pasien tidak seimbang Sudarma, 2008: 79. Memang benar, jika dilibatkan dengan konteks ketidakmengertian pasien mengenai obat-
obatan maka peran intruksi resep menjadi sangat efektif. Artinya, kita setuju bahwa pada saat pasien tidak memiliki wawasan yang cukup mengenai sifat atau jenis obat, maka keputusan
sepihak dari dokter menjadi sangat penting. Namun demikian, muncul sebuah pertanyaan : Akankah seorang dokter mampu “ jujur dan tepat” dalam memberikan obat kepada pasien?
Sudarma, 2008: 80 . Berdasarkan tabel 5.8, menunjukkan bahwa ketidakseimbangan pendidikan antara dokter
dan pasien berdampak pada jawaban responden yang berbeda- beda. Berdasarkan hasil kuisioner menunjukkkan bahwa lebih banyak responden kurang mengerti penjelasan yang diberikan dokter
dengan jumlah 7 orang 46,67 , dan yang mengerti atas penjelasan yang diberikan dokter dengan jumlah 6 orang 40, sedangkan responden yang tidak mengerti sama sekali berjumlah
2 orang 13,33. Pengetahuan responden tentang prosedur administrasi pada program Jamkesmas
diketahui, bahwa seluruh responden yang sudah dirawat di RSUD Doloksanggul dari Desa Sitio II mengakui bahwa proses pengurusan Jamkesmas tidak berbelit- belit, seluruh responden
dengan jumlah 15 orang 100 mengatakan sangat mudah dalam prosedur administrasi
Universitas Sumatera Utara
Jamkesmas. Hal itu dibenarkan Sahat Silaban, Kepala Puskesmas Lintongnihuta, beliau mengatakan bahwa Dinas kesehatan Kabupaten Humbang Hasundutan melalui Unit Pelaksana
Teknis Dinas UPTD pengelola Jamkesmas telah menyiapkan mulai dari sosialisasi, penyediaan Jamkesmas center di rumah sakit hingga penempatan papan- papan pemberitahuan
alur pengurusan Jamkesmas mulai dari tingkat kepala desa lurah. Program Jamkesmas yang dilaksanakan akan menimbulkan tanggapan terhadap
responden , apakah bermanfaat atau tidak program tersebut bagi mereka. Berdasarkan hasil kuisioner yang disebar, menunjukkan bahwa seluruh responden yang berjumlah 15 orang
100 menyatakan sangat membantu responden dalam menghadapi biaya kesehatan. Hal ini didasari karena responden tidak lagi memikirkan uang untuk biaya kesehatan dan tidak merasa
cemas apabila mendadak terserang penyakit. Sehingga mereka dapat fokus memenuhi kebutuhan sehari- hari dan biaya pendidikan anak sekolah mereka. T idak ada responden yang
memberikan jawaban kurang membantu dan tidak membantu terhadap peranan program Jamkesmas dalam menghadapi biaya kesehatan responden.
Tabel 5.9 Jawaban Responden Tentang Status Kesehatan Setelah Berobat di RSUD Doloksanggul
No Jawaban Responden Frekuensi
Persentase 1
2 Tahu
Kurang Tahu 11
4 73,33
26,67 Jumlah
15 100,00
Sumber: Kuisioner, 2011
Universitas Sumatera Utara
Dimensi psikologis, medis dan sosial itu dibuat berdasarkan defenisi “sehat” dari WHO fisik, mental, sosial . Penelitian dimensi medis dan psikologis dibuat oleh dokter, sedangkan
dimensi sosial dinilai oleh dokter dan orang- orang disekitar individu yang bersangkutan, berdasarkan pengamatan mereka terhadap perilaku sehari-hari individu tersebut dan pada saat
dia diduga menderita suatu penyakit. Penilaian individu terhadap status kesehatannya ini merupakan salah satu faktor yang menentukan perilakunya, yaitu perilaku sehat jika dia
mengganggap dirinya sehat, dan perilaku sakit jika merasa dirinya sakit Sarwono, 1997 : 33- 34.
Berdasarkan tabel 5.9, dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab tahu tentang status kesehatan stelah berobat dengan jumlah 11 orang 73,33 orang. Terdapat
responden menjawab kurang tahu mengenai tingkat kesehatannya setelah menjalani pengobatan di RSUD Doloksanggul dengan jumlah 4 orang 33,33. Tetapi tidak ada responden yang tidak
tahu sama sekali tentang status kesehatannya setelah berobat.
Tabel 5.10 Pengetahuan Responden Tentang Fasilitas Kesehatan di RSUD Doloksanggul
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 2
Lengkap Kurang lengkap
7 8
46,67 53,33
Jumlah 15
100,00 Sumber: Kuisioner, 2011
Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan adalah respon seseorang terhadap sistem pelayanan kesehatan baik sistem pelayanan kesehatan modern maupun tradisional. Perilaku ini
menyangkut respon terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan, petugas kesehatan dan obat-
Universitas Sumatera Utara
obatannya, yang terwujud dalam pengetahuan, persepsi, sikap dan penggunaan fasilitas, petugas dan obat- obatannya Notoatmodjo, 2003: 122.
Pada tabel 5.10 , diketahi bahwa sebahagian besar responden yaitu berjumlah 8 53,33 orang menjawab bahwa fasilitas kesehatan di RSUD Doloksannggul masih kurang lengkap dan
disusul yang menjawab lengkap berjumlah 7 orang 46,67. Sedangkan tidak ada responden yang mengatakan fasilitas kesehatan di RSUD Doloksanggul tidak lengkap.
Persepsi masyarakat akan program Jamkesmas diharapkan terus dilanjutkan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil kuisioner yang disebar, menunjukkan bahwa seluruh responden yang
berjumlah 15 orang 100 menyatakan setuju akan keberlanjutan program jamkesmas dengan syarat RSUD Doloksanggul melakukan pembenahan fasilitas kesehatan dan peningkatan
pelayanan yang terbaik bagi masyarakat umum khususnya masyarakat miskin.
5.2.2 Sikap Masyarakat Terhadap Program Jamkesmas
Pengukuran berikutnya yang berkenaan dengan respon masyarakat terhadap program Jamkesmas adalah melalui sikap masyarakat. Pengukuran suatu program melalui sikap
masyarakat dapat melalui beberapa bagian, seperti yang diuraikan dalam hasil penelitian sebagai berikut:
Tabel 5.11 Tanggapan Responden Dengan Program Jamkesmas
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 2
Setuju Kurang Setuju
13 2
86,67 13,33
Jumlah 15
100,00
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Kuisioner, 2011 Berdasarkan tabel 5.11 menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 13 orang
86,67 menyatakan baik dengan program Jamkesmas . Adapun alasan mereka menyatakan setuju karena penggunaan kartu Jamkesmas tidak dikenakan pungutan tambahan serta
mudahnya proses administrasi dalam penggunaan program Jamkesmas. Tanggapan responden yang kurang setuju dengan program Jamkesmas ada 2 orang 13,33. Alasan responden
kurang setuju bukan terhadap programnya melainkan terhadap pelayanannya, Memang masih dimaklumi bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul masih tarap rumah sakit tipe C.
Tabel 5.12 Tanggapan Responden atas Pelayanan yang Diberikan oleh RSUD Doloksanggul
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 2
Setuju Kurang Setuju
9 6
60,00 40,00
Jumlah 15
100,00 Sumber: Kuisioner, 2011
Standar teknologi, keilmiahan dan kapabilitas pelaku pengobatan merupakan salah satu variabel untuk mengukur kelas sosial dan pranata pengobatan itu sendiri. Disini individu mulai
menghubungi sarana kesehatan sesuai dengan pengalamannya atau informasi yang diperoleh dari orang lain tentang tersedianya jenis-jenis pelayanan kesehatan . Pilihan terhadap sarana
pelayanan kesehatan itu dengan sendirinya didasari atas kepercayaan atau keyakinan atau kemanjuran sarana tersebut Sudarma, 2008: 110.
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel 5.12 diketahui bahwa sebahagian besar responden yaitu berjumlah 9 orang 60 menyatakan setuju dengan pelayanan yang diberikan RSUD Doloksanggul. Terdapat juga
responden yang menjawab kurang setuju dengan pelayanan yang diberikan oleh RSUD Doloksanggul yaitu sebanyak 6 orang 40. Dan tidak ada responden yang menjawab tidak
setuju atas pelayanan yang diberikan oleh RSUD Doloksanggul.
Tabel 5.13 Tanggapan Responden Mengenai Sikap Perawat atau Petugas Kesehatan Selama
Mendapatkan Pelayanan Kesehatan.
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 2
Ramah Kurang Ramah
14 1
93,33 6,67
Jumlah 15
100,00 Sumber: Kuisioner, 2011
Proses penyembuhan penyakit tidak hanya ditangani oleh dokter. Dengan makin meningkatnya variasi penyakit dan kerumitan teknologi kedokteran, diperlukan bantuan tenaga
lain, seperti perawat, bidan, penata rotgen, ahli gizi, ahli sanitasi dan sebagainya , yang kesemuanya bergbung menjadi tim “ petugas kesehatan “. Berdasarkan tabel 5.13, kebanyakan
responden menyatakan ramah mengenai sikap perawat atau petugas kesehatan di rumah sakit yang berjumlah 14 orang 93, 33 dan hanya satu orang penilaian responden yang menyatakan
kurang ramah atas pelayanan yang diberikan perawat atau petugas kesehatan saat berobat ke rumah sakit.
Selain menimbulkan tanggapan responden mengenai sikap perawat atau petugas kesehatan, juga diketahui tentang tanggapan responden mengenai kepedulian dokter dalam
menangani keluhan penyakit. Terbinanya hubungan dokter dan pasien merupakan salah satu
Universitas Sumatera Utara
kewajiban untuk dapat terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, sangat diharapkan setiap dokter dapat dan bersedia memberikan perhatian yang cukup pada pasiennya secara
pribadi, menampung dan mendengarkan semua keluhan, serta menjawab dan memberikan keterangan yang sejelas-jelasnya tentang segala hal yang ingin diketahui oleh pasien Azwar,
1995: 31. Berdasarkan hasil kuisioner yang disebar, diketahui bahwa seluruh responden
yang berjumlah 15 orang 100 menjawab bahwa dokter selalu peduli dalam menangani keluhan pasien. Dari hasil kuisioner dengan sejumlah responden mengatakan bahwa dokter
selalu menanggapi dengan baik mengenai keluhan yang dirasakan oleh responden, serta memberikan jawaban dan respon yang baik kepada responden mengenai keluhan penyakit
mereka.
5.2.3 Partisipasi Masyarakat Terhadap Program Jamkesmas
Parsipasi Masyarakat terhadap Program Jamkesmas dapat dilihat dari keterlibatan dalam sosialisasi, intensitas dalam kunjungan ke rumah saki dan keterlibatan responden dalam
melaksanakan program. Hasil penelitian dari Partisipasi responden Terhadap program Jamkesmas diuraikan pada tabel berikut ini.
Perubahan perilaku melalui diskusi dan partisipasi ini dikembangkan dengan asumsi bahwa masyarakat bukanlah sekedar objek melainkan juga subjek dari pelayanan kesehatan .
Dengan demikian mereka perlu diajak serta mengidentifikasi dan membahas masalahkesehtan serta mencari alternatif pemecahan masalah- masalah itu. Artinya, masyarakat tidak hanya pasif
mererima informasi dari petugas kesehatan, melainkan ikut aktif mencari masalah –masalah kesehatan yang dirasakan oleh penduduk, memikirkan jalan keluar, mencari sumber daya yang
digunakan terutama memberikan informasi yang tepat bagi yang membutuhkan Sarwono, 1993:
Universitas Sumatera Utara
56. Berdasarkan hasil kuisioner yang disebar bahwa seluruh responden yang berjumlah 15 orang100 menyatakan bahwa selalu memberitahukan kepada teman dan tetangga masing-
masing yang layak membutuhkan program Jamkesmas yang belum terdaftar sebagai penerima program Jamkesmas.
Tabel 5.14 Distribusi Responden Tentang Lamanya Terdaftar Sebagai Peserta Jamkesmas
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 2
3- 6 Bulan Diatas 1 Tahun
5 10
33,33 66,67
Jumlah 15
100,00 Sumber: Kuisioner, 2011
Pada tabel 5.14, menunjukkan bahwa lamanya responden sudah terdaftar sabagai peserta Jamakesmas antara kisaran 3-6 bulan berjumlah 5 orang 33,33 dan diatas 1 tahun sudah
terdaftar sebagai peserta Jamkesmas sebanyak 10 orang 66. tabel diatas menunjukkan lebih banyak responden yang lama terdaftar sebagai peserta Jamkesmas.
Tabel 5.15 Kepatuhan Responden dalam Melaksanakan Petunjukresep yang telah Diberikan Dokter
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 2
Pernah Jarang
10 5
66,67 33,33
Jumlah 15
100,00 Sumber: Kuisioner, 2011
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.15, diketahui bahwa sebahagian besar responden yaitu berjumlah 10 orang 66,67 menjawab bahwa responden selalu melaksanakan petunjuk resep yang telah
diberikan dokter. Mereka berpendapat bahwa dirinya sebagai orang yang sakit dan ingin disembuhkan, harus menggantungkan diri dan pasrah kepada prosedur pengobatan. Responden
harus mematuhi perintah orang yang menyembukan agar kesembuhan itu cepat tercapai. Apalagi penyakitnya itu menular, pihak responden pun sangat takut karena kehadirannya
dilingkungannya justru akan mengganggu keluarga, tetangga, dan orang lain karena menularkan penyakit. Terdapat juga responden yang menjawab jarang melaksanakan petunjuk resep yang
sudah diberikan dokter yaitu sebanyak 5 orang 33,33. Alasan mereka menjawab jarang karena penyakit yang diderita responden tidak begitu parah dan penyakit yang diderita responden
bukan penyakit menular.
Tabel 5.16 Distribusi Responden dalam Memanfaatkan Pelayanan Program Jamkesmas Apabila
Sakit
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 2
Pernah Jarang
14 1
93,33 6,67
Jumlah 15
100,00 Sumber: Kuisioner, 2011
Layanan kesehatan tidak hanya bertujuan untuk memulihkan kualitas kesehatan individu. Lebih jauh dari itu, layanan kesehatan prima lebih menekankan pada usaha untuk melakukan
tindakan layanan kesehatan yang dapat memberikan pengaruh positif terhadap perilaku individu,
Universitas Sumatera Utara
sehingga perilaku individu tersebut mampu menunjukkan sikap dan budaya hidup sehat Sudarma, 2008: 51.
Pada tabel 5.16, menunjukkan bahwa masyarakat selalu memanfaatkan pelayanan kesehatan program Jamkemas apabila sakit yang berjumlah 14 orang 93,33 . Hal ini karena
responden berpikir bahwa dengan menggunakan kartu Jamkesmas mereka tidak akan lagi mengeluarkan biaya untuk berobat serta mereka juga merasa terjamin akan biaya kesehatannya.
Terdapat satu orang responden yang menyatakan jarang memanfaatkan pelayanan kesehatan program Jamkesmas apabila sakit. Hal ini dikarenakan responden hanya menderita
penyakit ringan seperti flu, jadi kalau mau beli obat pun cukup ke warung saja, karena lokasi rumah responden agak jauh ke poskesdes dan rumah sakit. Namun tidak ada responden yang
memberikan jawaban tidak pernah memanfaatkan pelayanan kesehatan program Jamkesmas.
Tabel 5.17 Jawaban Responden Mengenai Tingkat Kesembuhan Setelah Berobat dalam Program
Jamkesmas di RSUD Doloksanggul
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 2
Cepat Kurang cepat
9 6
60,00 40,00
Jumlah 15
100,00 Sumber: Kuisioner, 2011
Pada tabel 5.17, diketahui bahwa sebahagian besar responden yaitu sebanyak 9 orang 60 menyatakan bahwa setelah berobat di RSUD Doloksanggul, tingkat kesembuhan adalah
cepat. Terdapat beberapa responden yang menyatakan kurang cepat, yaitu sebanyak 6 orang 40. Dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden yang menjawab kurang cepat
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa tingkat kesembuhan penyakit tergantung pada jenis penyakitnya . Memang masih dimaklumi bahwa RSUD Doloksanggul tipe C masih banyak kendala, baik dari segi
fasilitas yang masih kurang terutama belum lengkapnya tenaga dokter spesialis, tetapi tidak ada responden yang menjawab tidak cepat tingkat kesembuhan setelah berobat di RSUD
Doloksanggul.
Tabel 5.18 Intensitas Responden yang Mengggunakan Kartu Jamkesmas dalam Kurun 6 Bulan
Terakhir untuk Berobat Di RSUD Doloksanggul
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 2
3 1 Kali
2-3 Kali Diatas 5 Kali
7 6
2 46,67
40,00 13,33
Jumlah 15
100,00 Sumber: Kuisioner, 2011
Pada tabel 5.19, diketahui bahwa sebahagian responden yang menggunakan kartu Jamkesmas masih 1 kali sebanyak 7 orang 46,67 dan yang menggunakan kartu Jamkesmas
antara 2- 3 kali berjumlah 6 orang 40 disusul yang sudah menggunakan kartu Jamkesmas sebanyak 5 kali berjumlah 2 orang 13,33.
Universitas Sumatera Utara
Tabel.19 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kepuasan Terhadap Pelayanan di Rumah Sakit
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 2
Puas Kurang puas
10 5
66,67 33,33
Jumlah 15
100,00 Sumber: Kuisioner, 2011
Pada tabel 5.19, diketahui bahwa sebahagian besar responden menyatakan puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit yaitu berjumlah 10 orang 66,67. Jawaban
responden yang menyatakan puas dengan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit adalah karena sikap petugas rumah sakit yang baik dan ramah terhadap responden, serta tidak adanya
peraturan yang berbelit- belit dalam prosedur administrasi untuk menggunakan kartu Jamkesamas. Terdapat juga responden yang menyatakan kurang puas yaitu sebanyak 5 orang
33,33. Dari hasil wawancara peneliti dengan responden yang menjawab kurang puas, hal tersebut karena penyakit yang diderita responden tidak bisa diobati RSUD Doloksanggul
Sehingga pasien tersebut harus dirujuk ke rumah sakit lain. Disamping itu ketersediaan obat- obatan, dan alat kesehatann lainnya di RSUD Doloksanggul belum memadai. Memang masih
kita maklumi bahwa masih banyak kendala yang dihadapi oleh rumah sakit tersebut, tetapi tidak ada jawaban responden yang menyatakan tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh
rumah sakit.
Universitas Sumatera Utara
5.3. Analisis Data Kuantitatif responden Terhadap Program Jamkesmas