Karakteristik pasien Thalassemia di Medan Jenis penelitian Teknik pengumpulan data Pengolahan dan analisa data Etika penelitian Keluhan utama penderita Thalassemia

wajah, pertumbuhan jelek, fraktur tulang dan hematopoiesis extramedular TIF, 2010. Pasien Thalassemia β intermedia pula tidak memerlukan transfusi darah akibat anemia. Terapi iron chelation bisa diberikan pada sesetengah pasien untuk mencegah atau merawat iron overload Dunphy, 2010.

2.7 Karakteristik pasien Thalassemia di Medan

Dari penelitian yang dilakukan di Medan dari Juni 1979 hingga Mei 1989, terdapat 131 kasus Thalassemia yang dilaporkan di mana 75 57.25 daripadanya adalah laki9laki manakala 56 42.75 lagi adalah perempuan. Kelompok usia yang predominan adalah 092 tahun manakala kelompok suku yang tertinggi adalah dari suku Jawa. Simptom anemia ditemui pada lebih dari 80 pasien Thalassemia tersebut. Sebanyak 91 orang mempunyai hepatomegali manakala 84 mengalami splenohepatomegali. Dari pemeriksaan Hb2electrophoresis, ditemui 26 pasien menghidap Thalassemia mayor, 15 orang dengan Thalassemia E dan seorang dengan Thalassemia Hemoglobin H Sinulingga, 1991. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka konsep penelitian

Penderita Thalassemia a. Sosiodemografi Umur Jenis kelamin Daerah asal b. Keluhan utama c. Kadar Hb d. Jenis Thalassemia e. Terapi yang diperoleh Gambar 1 Kerangka Konsep Penelitian 3.2 Definisi operasional

3.2.1 Penderita Thalassemia adalah individu yang menderita Thalassemia berdasarkan

diagnosa yang ditentukan dokter sesuai dengan yang tertulis pada rekam medis. Kriteria inklusi adalah penderita Thalassemia yang sudah didiagnosa oleh dokter dan dirawat inap di RSUP H Adam Malik dari tahun 2009 hingga 2010. Kriteria eksklusi adalah penderita Thalassemia yang tidak dirawat inap di RSUP H Adam Malik serta rekam medis yang tidak lengkap.

3.2.2 Umur adalah usia pasien seperti di dalam rekam medis dan dikategorikan sebagai:

1. 095 tahun 2. 6910 tahun 3. 11915 tahun 4. 16920 tahun 5. 21925 tahun Universitas Sumatera Utara 3.2.3 Jenis kelamin adalah tanda9tanda atau ciri9ciri pada pasien seperti yang tertulis pada rekam medis dan dikategori sebagai: 1. Laki9laki 2. Perempuan

3.2.4 Daerah asal adalah tempat pasien tinggal dan menetap dan dikategori sebagai:

1. Dalam kota Medan 2. Luar kota Medan 3.2.5 Keluhan utama adalah keluhan pasien yang diperoleh dokter dari anamnesis dan dikatergori sebagai: 1. Pucat 2. Gangguan nafsu makan 3. Gangguan tumbuh kembang 4. Perut membesar 5. Lain9lain 3.2.6 Kadar Hb adalah kadar hemoglobin pasien sewaktu masuk ke RS dan dikategori seperti berikut: 1. 5 gdl 2. 5910 gdl 3. 10 gdl 3.2.7 Jenis Thalassemia adalah tipe Thalassemia yang dideritai pasien sesuai dengan yang tertulis di rekam medis dan dikategori sebagai: 1. Thalassemia α 2. Thalassemia β 3. Lain9lain unspecified 3.2.8 Terapi yang diperoleh adalah pengobatan yang diterima pasien dan dikategori seperti berikut: 1. Medikamentosa 2. Transfusi darah 3. Medikamentosa dan transfusi darah 4. Operatif Universitas Sumatera Utara Penderita Thalassemia yang mendapat transfusi darah, pemberian iron chelation ditentukan menurut rekam medik dan dikategori sebagai 1. Ada 2. Tidak ada Universitas Sumatera Utara

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis deskriptif retrospektif dengan desain penelitian cross sectional. 4.2 Lokasi dan waktu penelitian 4.2.1 Lokasi penelitian Penelitian dilakukan di RSUP H. Adam Malik, Medan.

4.2.2. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan dari bulan Januari 2011 hingga Desember 2011. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2011. 4.3 Populasi dan sampel 4.3.1 Populasi Populasi pada penelitian ini adalah penderita Thalassemia yang dirawat inap dan jalan di RSUP H Adam Malik Medan dari tahun 2009 hingga 2010. Sebanyak 160 penderita dirawat inap pada tempoh tersebut. Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Sampel

Sampel yang diambil adalah populasi pasien Thalassemia yang dirawat di RSUP H Adam Malik Medan dari tahun 2009 hingga 2010. Jumlah sampel dihitung menggunakan rumus perhitungan besar sampel dengan data proporsi Wahyuni, 2008 1 . . 2 1 1 1 . . 2 1 . 2 2 2 p p Z d N p p Z N n − − + − − − = α α Keterangan N = jumlah populasi n = besar sampel minimum Z1α92 = nilai distribusi normal baku tabel Z padaiα tertentu biasanya 95 = 1,96 d = kesalahan absolut yang dapat ditoleransi 0.01 p = harga proporsi di populasi 0.05 5 . 1 . 5 . . 96 . 1 01 . 1 160 5 . 1 . 5 . . 96 . 1 160 2 2 − + − − = n 60 = n Maka, nilai minimal sampel adalah seramai 60 orang.

4.4 Teknik pengumpulan data

Data dikumpul menggunakan data sekunder yaitu rekam medis penderita Thalassemia di RSUP H Adam Malik dari tahun 2009 hingga 2010.

4.5 Pengolahan dan analisa data

Data yang dikumpulkan akan diolah menggunakan komputer dan dianalisa secara statistik deskriptif. Program SPSS Statistical Product and Service Solution akan digunakan. Data akan dibentangkan dalam bentuk tabel.

4.6 Etika penelitian

Penelitian ini sudah melalui komite etik penelitian Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara dan mendapat ijin penelitian ethical clearance. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Proses pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2011 di RSUP H Adam Malik, Medan. Data yang diambil diperoleh dari rekam medis di rumah sakit tersebut. Sebanyak 60 rekam medis diteliti.

5.1 Hasil penelitian

5.1.1 Deskripsi lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP H Adam Malik yang merupakan rumah sakit pemerintah dan terletak di Jalan Bunga Lau no. 17, Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Rumah sakit ini merupakan Pusat Rujukan wilayah Pembangunan A, meliputi kawasan Provinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau.

5.1.2 Deskripsi karakteristik sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah penderita Thalassemia yang dirawat inap di RSUP H Adam Malik dari tahun 2009 hingga 2010. Kriteria inklusi adalah penderita Thalassemia yang sudah didiagnosis oleh dokter dan dirawat inap di RSUP H Adam Malik dari tahun 2009 hingga 2010. Kriteria eksklusi adalah penderita Thalassemia yang tidak dirawat inap di RSUP H Adam Malik serta rekam medis yang tidak lengkap. Sebanyak 60 sampel diambil dari rekam medis. Universitas Sumatera Utara

5.2 Sosiodemografi penderita Thalassemia berdasarkan demografi

5.2.1 Umur penderita Thalassemia

Tabel 5.1 Distribusi penderita Thalassemia berdasarkan umur Umur 095 tahun 14 23.3 6910 tahun 23 38.3 11915 tahun 18 30.0 16920 tahun 3 5.0 21925 tahun 2 3.3 Total 60 100 Berdasarkan tabel 5.1 di atas dapat dilihat proporsi penderita Thalassemia di RSUP H Adam Malik dari 2009 hingga 2010 berdasarkan umur adalah sebagai berikut: penderita Thalassemia yang terbanyak adalah pada kelompok umur 6910 tahun sebanyak 23 orang 38.3 sedangkan jumlah paling sedikit pada kelompok umur 21925 tahun yaitu sebanyak 2 orang 3.3. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di rumah sakit yang sama dari tahun 2006 hingga 2008 yaitu terbanyak pada kelompok umur 6915 tahun 65.8 dan terendah adalah umur 15 tahun 0.9. Dari penelitian yang dilakukan di India, sebanyak 44.44 penderita Thalassemia yang diteliti berada pada kelompok umur 5914 tahun Mallik, 2009.

5.2.2 Jenis Kelamin penderita Thalassemia

Tabel 5.2 Distribusi penderita Thalassemia berdasarkan jenis kelamin Kelamin Laki9laki 37 61.7 Perempuan 23 38.3 Total 60 100.0 Berdasarkan tabel 5.2 di atas dapat dilihat proporsi penderita Thalassemia di RSUP H Adam Malik dari 2009 hingga 2010 berdasarkan jenis kelamin, dimana penderita Thalassemia terbanyak adalah jenis kelamin laki9laki dengan jumlah 37 orang 10.7 sedangkan penderita dengan jenis kelamin perempuan sebesar 23 orang 38.3. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di rumah sakit yang sama dari tahun 2006 hingga 2008 yaitu kelompok laki9laki sebesar 63.3 dan perempuan sebesar 36.7. Penelitian di Pakistan juga menunjukkan jenis kelamin laki9laki terbesar 65.54 dan perempuan sebesar 34.46 Ayyub, 2005. Universitas Sumatera Utara 5.2.3 Daerah asal penderita Thalassemia Tabel 5.3 Distribusi penderita Thalassemia berdasarkan daerah asal Daerah asal Medan 21 35.0 Luar Medan 39 65.0 Total 60 100.0 Berdasarkan tabel 5.5 di atas, diperoleh proporsi penderita Thalassemia di RSUP H Adam Malik dari 2009 hingga 2010 yang merasal dari luar kota Medan terbesar , sejumlah 39 orang 65.0 sedangkan penderita yang asalnya dari kota Medan adalah sebanyak 21 orang 35.0. Hal ini kemungkinan karena RSUP H Adam Malik merupakan rumah sakit tempat rujukan dari daerah sekitarnya sehingga banyak penderita yang datang berobat ke kota Medan. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya di RSUP H Adam Malik pada tahun 2006 hingga 2008 dimana proporsi terbesar adalah yang berasal dari luar kota Medan dengan jumlah sebesar 67.5 manakala penderita dari kota Medan sendiri sebesar 32.5.

5.3 Keluhan utama penderita Thalassemia

Tabel 5.4 Distribusi penderita Thalassemia berdasarkan keluhan utama Keluhan utama Pucat 52 86.7 Perut membesar 6 10.0 Lain9lain 2 3.3 Total 60 100.0 Berdasarkan tabel 5.6 di atas terlihat karakteristik penderita Thalassemia di RSUP H Adam Malik dari tahun 2009 hingga 2010 berdasarkan keluhan utama. Dari 60 orang penderita, 52 orang 86.7 mempunyai keluhan pucat, hanya 6 orang 10.0 datang dengan keluhan perut membesar dan 2 orang 3.3 mempunyai keluhan lain. Hal ini sesuai dengan penelitian serupa dilakukan di rumah sakit yang sama pada tahun 2006 hingga 2008 yaitu keluhan utama terbesar adalah pucat sebanyak 83.3 dan keluhan perut membesar sebanyak 16.7. Penelitian di Malaysia juga mendapatkan keluhan utama terbesar adalah pucat anemia yaitu sebesar 85.99 Ismail, 2006. Universitas Sumatera Utara 5.4 Kadar hemoglobin penderita Thalassemia pada kunjungan pertama Tabel 5.5 Distribusi penderita Thalassemia berdasarkan kadar hemoglobin pada kunjungan pertama Kadar hemoglobin 5 gdL 19 31.7 5910 gdL 38 63.3 10 gdL 3 5.0 Total 60 100.0 Dari tabel 5.7 di atas, dapat dilihat karakteristik penderita Thalassemia di RSUP H Adam Malik dari tahun 2009 hingga 2010 berdasarkan kadar Hb. Tertinggi, sebanyak 38 orang 63.3 yang diperiksa Hb sewaktu kunjungan pertama mempunyai Hb berkisar antara 59 10 gdL. 19 orang 31.7 pula mempunyai kadar Hb kurang dari 5 gdL. Kelompok penderita Thalassemia dengan kadar Hb di atas 10 gdL adalah paling sedikit yaitu 3 orang 5.0 saja. Keadaan ini adalah karena pada penderita Thalassemia sering terjadi anemia hemolitik yang menyebabkan penurunan kadar Hb. Pada Thalassemia Hb H selalunya Hb verkisar 7910 gdL, pada Thalassemia beta minor Hb selalu lebih tinggi dari 10 gdL, pada Thalassemia intermedia Hb selalu lebih tinggi dari 7 gdL, sedangkan pada Thalassemia β mayor Hb bisa sangat rendah yaitu 293 gdl. Dari hasil penelitian Sinulingga S dari 1979 hingga 1989 di RS Pirngadi terdapat sedikit perbedaan dimana kelompok terbesar adalah 5 gdL, sebesar 49.62, 5910 gdL sebesar 48.09 dan 10 gdL sebesar 2.29.

5.4 Jenis Thalassemia yang diderita