memberikan sudut diam yang lebih kecil. Pengentakan adalah uji dengan mengamati penurunan volume jumlah
serbuk atau granul akibat adanya gaya hentakan dilakukan dengan menggunakan volume nometer bergerak secara teratur keatas dan kebawah. granul akan
mempunyai sifat alir yang baik dari 20 Charles, JP., 1989.
2.9. Evaluasi Tablet.
Untuk memenuhi syarat-syarat baik syarat teknis maupun syarat biologis farmakologis maka tablet yang dihasilkan harus dievaluasi.
2.9.1. Kadar Zat Berkhasiat.
Kecuali dinyatakan lain kadar zat berkhasiat tidak kurang dari 90 dan tidak lebih dari 110 dari jumlah yang tertera pada etiket.Penetapan kadar
dilakukan menggunakan tidak kurang dari 20 tablet
2.9.2. Keseragaman Bobot.
Pengisian die ruang cetak menentu yang kecil dari setiap tablet tidak dapat dihindari dan batasan-batasan yang diperbolehkan dimuat dalam Farmakope
indonesia hanya untuk tablet yang tidak bersalut.
2.9.3. Waktu Hancur.
Waktu hancur adalah waktu yang dibutuhkan partikel-partikel kecil. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu hancur dari tablet adalah sifat kimia dan
pororitasnya. Tablet biasanya diformulasi dengan bahan penghancur yang menyebabkan tablet hancur didalam aircairan lambung. Alat yang digunakan
untuk Desintegration tester.
Universitas Sumatera Utara
2.9.4. Kekerasan.
Ketahanan dari tablet terhadap goncangan pada waktu pengangkutan, pengemasan dan peredaran bergantung pada kekerasan tablet. Kekerasan
dinyatakan dalam satuan kg dari tenaga yang dibutuhkan memecahkan tablet. Kekerasan yang umum untuk tablet adalah 4-8 kg. Untuk tablet isap
kekerasannya 10-20 kg. Tablet kunyah mempunyai kekerasan yang lebih kecil dari 3 kg. Walaupun kekerasan yang lebih tinggi menghasilkan tablet yang
bagus, tidak rapuh tetapi ini mengakibatkan berkurangnya porositas dari tablet sehingga sukar dimasuki cairan yang mengakibatkan lamanya waktu hancur.
Alat - alat yang digunakan antara lain : Stokes Monsanto, Strong
2.9.5. Friabilitas.
Gesekan dan goncangan merupakan capping atau hancur. Untuk menguji friabilitas dipakai alat fribilator misalnya : Roche Friabilator. Alat ini
menyebabkan tablet terkikis dan mengalami goncangan ketika tablet jatuh setinggi 6 inchi 15 cm sewaktu silinder berputar Charles, JP., 1989.
2.9.6. Disolusi.m
Disolusi pelarutan adalah proses di dalam suatu pelarut. Saat sekarang ini disolusi dipandang salah satu uji pengawasan mutu yang paling penting
dilakukan pada sediaan farmasi. Pada uji disolusi dapat diketahui bahan obat dalam larutan dengan
kecepatan yang seharusnya. Cepatnya obat atau tablet melarut menentukan beberapa kadar bahan berkhasiat terlepas didalam darah. Karena itu laju larut
berhubungan langsung dengan kemanjuran dari tablet dan perbedaan bioavaibilitas dari berbagai formula Charles, JP., 1989.
Universitas Sumatera Utara
2.9.7 . Waktu Pembasahan dan Rasio Penyerapan Air