F1 sebesar 10 detik; F2 sebesar 19 detik; F3 sebesar 29 detik; F4 sebesar 28 detik; F5 sebesar 33 detik; dan F6 sebesar 38 detik. Hal ini menunjukkan bahwa hasil
evaluasi tablet dari F1 - F6 memenuhi persyaratan, karena menurut Farmakope Indonesia Edisi III 1979, tablet memenuhi syarat jika waktu hancur tidak lebih
dari 15 menit. Dimana dapat dilihat pada formula F1- F6 yang menggunakan brem padat terjadi peningkatan waktu hancur sesuai dengan penurunan
konsentrasi brem padat yang digunakan.
Tabel 4.2.5 Hasil Waktu Pembasahan
No Formula
Waktu Pembasahan detek 1
F1 4
2 F2
10 3
F3 16
4 F4
25 5
F5 45
6 F6
60
4.2.4 Waktu Pembasahan
Dari data diatas dapat dilihat waktu pembasahan dari tiap-tiap formula tidak lebih dari 1 menit. Pada F1 sd F6 dapat dilihat waktu pembasahannya yaitu
4, 10, 16, 25, 45, dan 60 detik. Dapat dilihat semakin tinggi kadar bremnya maka semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk pembasahan tablet dan juga
semakin tinggi daya ikatnya. Bhowmik, et all., 2009
4.2.5 Hasil Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
Menurut Pharmacopoeia of People’s Republic of China 2005, Piroksikam memberikan serapan maksimum dalam pelarut Metanol-HCl 0,1 M
pada panjang gelombang 334 nm. Dari hasil penentuan panjang gelombang maksimum diperoleh pada panjang gelombang maksimum 333 nm.
Universitas Sumatera Utara
Perbedaan 1 nm dari panjang gelombang yang terdapat dalam literature masih dalam batas-batas penerimaan menurut Farmakope Indonesia edisi IV.
Gambar 1 . Kurva dan Data Serapan Piroksikam Baku Pembanding Hexpharm
Jaya Laboratories konsentrasi 5 µgml dalam pelarut Metanol-HCl 0,1 M
4.2.6 Hasil Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi
Penentuan linieritas kurva kalibrasi Piroksikam dalam pelarut Metanol-HCl 0,1 M dilakukan pada rentang konsentrasi 0,00 – 7,00 µgml. Dari hasil
perhitungan koefisien korelasi diperoleh r = 0,9998, ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linier antara serapan dan konsentrasi dan dari hasil
perhitungan diperoleh persamaan regresi Y = 0,097054811 X – 0,003899973 Gambar kurva kalibrasi Piroksikam baku pembanding Hexpharm Jaya
Laboratories dapat dilihat pada Gambar 2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2 . Kurva Kalibrasi Piroksikam Baku Pembanding Hexpharm Jaya
Laboratories dalam pelarut Metanol – HCl 0,1 M pada Panjang Gelombang 333 nm.
4.2.7 Penentuan Kadar Piroksikam dalam Tablet Simulasi
Dari hasil penentuan kadar Piroksikam dalam tablet simulasi untuk formula R3 dari F1 sd F6 diperolah rentang kadar Piroksikam masing-masing
107.6432, 107.264, 107.7008, 109.2853, 103.1123, 106.7688. Ternyata kadar yang diperoleh ini memenuhi persyaratan kadar yang tertera dalam
Pharmacopoeia of People’s Republic of China 2005 yaitu tidak kurang dari 90 dan tidak lebih dari 110.
4.2.8 Keseragaman Kandungan
Pada tabel 6 dalam formula R3 dapat dilihat bahwa hasil kadar rata-rata dalam keragaman kandungan untuk F1 yaitu 108.619, F2 yaitu 108.7792, F3 yaitu
107.6125, F4 yaitu 108.302, F5 yaitu 108.0804, F6 yaitu 107.9445. Dan simpangan baku relatif SBR untuk F1 yaitu 0.001; F2 yaitu 0.00107; F3 yaitu
0.0001015; F4 yaitu 0.0031; F5 yaitu 0,001225; F6 yaitu 0,001394. Hasil yang diperoleh memenuhi persyaratan kandungan menurut Farmakope Indonesia edisi
IV yaitu antara 85,0 hingga 115,0 dari yang tertera pada etiket dengan simpangan baku relatif kurang dari atau sama dengan 6,0 Ditjen POM, 1995.
Universitas Sumatera Utara
4.2.9 Hasil penentuan kurva dan data serapan piroksikam baku pembanding Herpharm Jaya Laboraturies dalam pelarut HCl 0,1N
Menurut Pharmacopoeia of People’s Republic of China 2005 Piroksikam memberikan serapan maksimum dalam pelarut HCl 0,1 N pada panjang
gelombang 335 nm. Dari hasil penentuan panjang gelombang maksimum diperoleh pada panjang gelombang maksimum 334 nm. Perbedaan 1 nm dari
panjang gelombang yang terdapat dalam literature masih dalam batas-batas penerimaan menurut Farmakope Indonesia Edisi IV.
Gambar kurva dan data serapan Piroksikam baku pembanding Hexpharm Jaya Laboratories dalam pelarut HCl 0,1 N dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Kurva dan Data Serapan Piroksikam Baku Pembanding Hexpharm
Jaya Laboratories konsentrasi 5 µgml dalam pelarut HCl 0,1 N
Universitas Sumatera Utara
4.2.10 Hasil Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi Piroksikam Baku Pembanding Hexpharm Jaya Laboratories dalam Pelarut HCl 0,1 N
Penentuan linieritas kurva kalibrasi Piroksikam dalam pelarut HCl 0,1 N dilakukan pada rentang konsentrasi 0,00 – 7,00 µgml. Dari hasil perhitungan
koefisien korelasi diperoleh r = 0,9993, ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linier antara serapan dan konsentrasi dan dari hasil perhitungan
diperoleh persamaan regresi Y = 0,071444579 X + 0,004701172.
Gambar kurva kalibrasi Piroksikam baku pembanding Hexpharm Jaya Laboratories dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Kurva Kalibrasi Piroksikam Baku Pembanding Hexpharm Jaya
Laboratries dalam Pelarut HCl 0,1 N pada Panjang Gelombang 334 nm.
4.2.11 Disolusi