21 Dalam urusan pemerintahan di bidang penanaman modal, yang menjadi
kewenangan pemerintah adalah : 1.
Penanaman modal terkait dengan sumber daya alam yang tidak terbaharui Unrenewable Natural Sources dengan tingkat resiko kerusakan lingkungan
yang tinggi. 2.
Penanaman modal pada bidang industri yang merupakan prioritas yang tinggi pada skala nasional.
3. Penanaman modal yang terkait pada fungsi pemersatu dan penghubung antar
wilayah atau ruang lingkupnya lintas provinsi. 4.
Penanaman modal yang terkait pada pelaksanaan strategi pertahanan dan keamanan nasional.
5. Penanaman modal asing dan penanam modal yang menggunakan modal
asing, yang berasal dari pemerintah negara lain yan didasarkan pada perjanjian yang dibuat oleh pemerintah dan pemerintah negara lain.
6. Bidang penanaman modal lain yang menjadi urusan pemerintah menurut
Undang-Undang.
I. 5. 3. Promosi
Program promosi merupakan saluran komunikasi yang utama terhadap calon pembeli atau investor. Ia akan membantu kita merencanakan program promosi yang
efektif, jika kita tinjau sebentar teori komunikasi dan kita tunjukkan penerapannya terhadap pengembangan strategi promosi.
Universitas Sumatera Utara
22 Unsur dasar dari sistem komunikasi adalah source sumber, message
pesan, dan destination tujuan. Sumber itu bisa seseorang misalnya wira-niaga atau organisasi komunikasi seperti televisi, surat kabar, atau majalah. Pesan itu
bisa berupa kata-kata yang dicetak seperti surat, suara radi komersial, gambar, simbol, atau suatu isyarat lain yang dapat ditafsirkan maknanya. Tujuan
destination bisa merupakan seseorang konsumen yang sedang mendengarkan, menonton, atau membaca; para anggota suatu kelompok.
Jika konsumen yang menerima pesan itu telah memahami arti pesan tersebut, ia mungkin bereaksi dalam berbagai cara. Artinya, ia mungkin menjadi
pengirim pesan itu selanjutnya. Jika komunikasi itu adalah diantara seorang wiraniaga dengan seorang calon pembeli, kita perlu menambahkan unsur umpan
balik feed-back ke dalam konsep kita. Sewaktu calon pembeli mendengarkan pesan si wiraniaga tersebut, ia akan menafsirkan arti pesan itu, dan memberikan
tanggapannya. Unsur umpan balik ini memungkinkan wiraniaga itu menentukan apakah pesannya telah dipahami oleh calon pembeli, dan apakah pesan itu telah
memberi efek yang dikehendakinya. Ia kemudian dapat menyesuaikan pesan-pesan yang berikutnya sesuai dengan itu. Dalam komunikasi massa, seperti halnya siaran
televisi, tipe umpan balik seperti ini tidaklah mungkin, dan karena itu harus digantikan dengan tanggapan tidak langsung. Tentu saja, wawancara dengan para
pemirsa dapat memberikan umpan balik yang penting yang dapat menunjukkan apakah pesan itu telah dipahami, dipercaya, dan telah mempengaruhi sikapnya
terhadap produk tersebut.
Universitas Sumatera Utara
23
I. 5. 4. Iklim Investasi Yang Kondusif
Untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan kuantitas devisa negara ataupun pendapatan asli daerah, maka
diperlukan investasi berskala besar, baik yang berasal dari luar negeri asing ataupun dari dalam negeri lokal. Oleh karena itu, dalam mengundang investasi
langsung direct investment di suatu wilayah diperlukan usaha untuk
mempercantik diri, yaitu usaha untuk memberikan kepercayaan kepada para calon
investor penanam modal agar mau berinvestasi di wilayah tersebut. Usaha tersebut yaitu meliputi penciptaan iklim investasi yang dianggap kondusif bagi para calon
investor hingga mereka merasa aman dan nyaman apabila menanamkan modalnya. Hal itu bisa dilakukan dengan mempermudah izin, memberi kepastian hukum,
hingga insentif. Dan tentunya usaha tersebut juga bisa dilakukan seiring dengan gencarnya melakukan promosi yang intensif pada berbagai media yang bertujuan
untuk memberikan kepercayaan kepada para calon investor tersebut. Tetapi tentu
saja semua pemanis ini diberikan selama tidak bertentangan dengan peraturan yang
sudah ada dan tidak merugikan kepentingan bangsa.
16
Aktivitas penanaman modal penanaman sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi harus senantiasa didukung oleh adanya koordinasi yang jelas
dari kebijakan penanaman modal itu sendiri untuk menciptakan iklim yang kondusif dalam rangka peningkatan jumlah investasi, baik koordinasi antar instansi
pemerintah dengan Bank Indonesia, antara instansi pemerintah dengan pemerintah daerah, maupun antar pemerintah daerah karena tujuan penyelenggaraan penanaman
16
Sastro Soenarto, koordinator Indonesian Investment Watch Indvest. indvest.watchyahoo.com.
Universitas Sumatera Utara
24 modal hanya dapat tercapai apabila faktor penunjang yang menghambat iklim
penanaman modal dapat diatasi, antara lain melalui perbaikan koordinasi antar instansi pemerintah pusat dan daerah, penciptaan birokrasi yang efisien, kepastian
hukum di bidang penanaman modal, biaya ekonomi yang berdaya saing tinggi, serta iklim usaha yang kondusif di bidang ketenaga kerjaan dan keamanan berusaha.
Dengan perbaikan berbagai faktor penunjang tersebut, diharapkan realisasi penanaman modal akan membaik secara signifikan.
17
Penciptaan iklim investasi yang kondusif yang menyangkut insentif, kemudahan usaha, ketertiban dan kepastian hukum berusaha biasanya dituangkan
dalam suatu peraturan yang biasanya tidak sama antara satu daerah dengan daerah lainnya. Untuk menilai apakah penciptaan iklim investasi yang kondusif tersebut
sudah berjalan dengan efektif, maka digunakanlah indikator kinerja sebagai tolok ukur dalam penilaian hasil kinerja sehingga dapat dilakukan evaluasi. Indikator
kinerja dari penciptaan iklim investasi yang kondusif tersebut yaitu bertambahnya nilai investasi PMAPMDN serta adanya prosedur investasi yang lebih efisien dan
efektif.
18
I. 5. 5. Badan Investasi dan Promosi Sumatera Utara BAINPROM-SU