30
I. 8. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, defenisi konsep, defenisi operasional, dan
sistematika penulisan.
BAB II : METODE PENELITIAN
Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.
BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang gambaran atau karakteristik lokasi penelitian.
BAB IV : PENYAJIAN DATA
Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan dokumentasi yang akan dianalisa.
BAB V : ANALISA DATA
Bab ini memuat pembahasan atau interpretasi dari data-data yang disajikan pada bab sebelumnya.
BAB VI : PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang telah dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
31
BAB II METODE PENELITIAN
II. 1. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian deskriptif dengan analisa kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan
untuk mengetahui nilai suatu variabel tanpa membuat perbandingan.
22
Penelitian deskriptif ini memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada
pada saat penelitian dilakukan atau masalah yang aktual, kemudian menggambarkan fakta tentang masalah yang diselidiki tersebut sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi
rasional yang akurat.
23
II. 2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Badan Investasi dan Promosi Sumatera Utara BAINPROM-SU yang terletak di Jalan Imam Bonjol No.11 Medan.
II. 3. Informan
Pada penelitian ini hanya menggunakan informan sebagai sumber data penelitian, tidak menggunakan populasi atau sampel karena bentuk penelitiannya merupakan deskriptif
dengan analisa kualitatif, sehinga untu memperoleh data yang dibutuhkan secara jelas, mendetil, akurat, dan terpercaya hanya bisa diperoleh melalui informan. Dalam penelitian
22
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi Negara, Bandung:Alfabet, 2006, hal.12.
23
Hadari Nawawi, Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta:Gadjah Mada Press, 1990, hal.64.
Universitas Sumatera Utara
32 ini digunakan teknik informan kunci sebagai alat untuk memperoleh data penelitian di
lapangan. Informan kunci key informan adalah orang yang secara jelas mengetahui permasalahan tertentu, yang mana dari dirinya dapat diperoleh informasi yang jelas, detil,
akurat, dan terpercaya, baik berupa pernyataan ataupun informasi yang dapat membantu dalam memahami dan menjawab permasalahan penelitian.
Dalam penelitian ini, informan kunci ditentukan berdasarkan teknik purpossive sampling yaitu penentuan informan berdasarkan atas suatu kebutuhan pada sebuah
penelitian, artinya orang yang dipilih menjadi seorang informan adalah orang yang dianggap memiliki kompetensi, relevansi, serta memahami secara baik mengenai
permasalahan penelitian, sehingga berdasarkan informasi yang diberikannya akan menjawab permasalahan penelitian. Adapun informan kunci yang digunakan dalam
penelitian ini adalah : 1.
Kepala Badan Investasi dan Promosi Sumatera Utara 2.
Kepala Bidang Bina Perencanaan 3.
Kepala Bidang Bina Promosi dan Informasi 4.
Kepala Sub-Bagian Organisasi dan Hukum
II. 4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua macam data menurut klasifikasi jenis dan sumbernya, yaitu :
1. pengumpulan data primer, adalah pengumpulan data yang dilakukan secara
langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer tersebut dilakukan dengan instrumen sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
33 a. Metode Wawancara, dalam penelitian akan dilakukan teknik wawancara
secara mendalam in-depth interview kepada para key informan mengenai hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini.
b. Metode observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap fenomena-fenomena yang berkaitan dengan fokus penelitian.
2. Pengumpulan data sekunder, yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara menelaah sejumlah buku, karya ilmiah, dan dokumenarsip yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti.
II. 5. Tenik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kualitatif, yakni dengan menyajikan data-data yang diperoleh dari lapangan, lalu dilakukan
analisis terhadap permasalahan yang telah diteliti sebelumnya berdasarkan kemampuan nalar peneliti dalam menghubungkan fakta, data, dan informasi, sehingga diperoleh
gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti kemudian diambil kesimpulan dari penelitian.
24
24
M. Arif Nasution, dkk,Metode Penyusunan Proposal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, 2001, hal.35.
Universitas Sumatera Utara
34
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
III. 1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Badan Investasi dan Promosi Sumatera Utara BAINPROMSU
Sesuai dengan Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2001, BAINPROMSU adalah salah satu lembaga teknis daerah. Adapun yang dimaksud dengan
lembaga teknis daerah adalah unsur penunjang pemerintah propinsi dalam rangka mendukung penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan daerah, yang terdiri dari badan dan
kantor yang telah ada dan disempurnakan serta yang diintegrasikan dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan daerah.
BAINPROM semula bernama Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM sejak tahun 1967, kemudian pada tahun 1980 Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah
BKPMD diadakan di daerah Sumatera Utara, Aceh, dan Kalimantan melalui Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1980, lalu dalam rangka pengintegrasian vertikal menjadi
perangkat daerah untuk melaksanakan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom perlu menetapkan pembentukan, kependudukan, tugas, fungsi, dan organisasi lembaga teknis
daerah Provinsi Sumatera Utara. Pemerintah Daerah Sumatera Utara mengeluarkan peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2001 tanggal 31 Juli 2001 tentang Lembaga Teknis
Daerah Provinsi Sumatera Utara yang dikeluarkan oleh Gubernur Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
35
III. 2. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi BAINPROM
Badan Investasi dan Promosi adalah unsur penunjang pemerintah provinsi yang dipimpin oleh seorang kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Badan ini mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan investasi dan promosi termasuk dalam menentukan
kebijaksanaan di bidang perencanaan penanaman modal dan promosi serta penilaian atas pelaksanaannya.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Badan Investasi dan Promosi menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1. Menyusun rencana-rencana penanaman modal yang garis besarnya berisikan tujuan,
susunan prioritas, strategi, dan promosi penanaman modal. 2.
Melakukan koordinasi dalam rangka pelayanan administrasi yang berhubungan dengan pelaksanaannya penanaman modal dan promosi.
3. Mengawasi persiapan dan perkembnagan pelaksanaan penanaman modal dan
promosi untuk kepentingan penilaian, baik tentang pelaksanaan maupun tentang penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan.
4. Mengadakan penilaian mengenai permasalahan dan sumber-sumber potensi secara
menyeluruh untuk kepentingan perencanaan penanaman modal dan promosi. 5.
Menerbitkan surat persetujuan penanaman modal, pemberian fasilitas dan perizinan pelaksanaan penanaman modal dalam rangka PMA dan PMDN.
6. Memonitor pelaksanaan pengelolaan penanaman modal dan promosi.
7. Menyampaikan aporan secara berkala tentan pelaksanaan kegiatan kepada Gubernur
Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
36
KEPALA mempunyai tugas :
1. Membantu Gubernur Sumatera Utara di bidang penanaman modal dan promosi.
2. Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan BAINPROMSU.
3. mengadakan hubungan dan kerja sama dan satuan-satuan organisasi dalam
lingkungan instansi di pemerintahan Sumatera Utara, instansi vertikal, dan lembaga- lembaga lainnya sesuai dengan fungsi masing-masing untuk memperlancar
tugasnya.
WAKIL KEPALA mempunyai tugas :
1. Mewakili kepala dan memimpin BAINPROMSU apabila kepala berhalangan.
2. Mewakili kepala memimpin kegiatan intern BAINPROMSU sehari-hari.
3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala.
SEKRETARIAT
Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala. Sekretaris mempunyai tugas memberikan pelayanan administrasi dan
ketatausahaan kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan BAINPROMSU. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub bagian umum yang mempunyai tugas : melakukan urusan surat menyurat dan
kearsipan, kepegawaian, peningkatan kualitas sumber daya, rumah tangga, perjalanan dinas, pengelolaan barang-barang inventaris, pengendalian standar
operasi prosedur surat menyurat, dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris.
2. Sub bagian keuangan yang mempunyai tugas : melakukan urusan perencanaan
kebutuhan keuangan, penataan, pengawasan, dan verifikasi keuangan internal.
Universitas Sumatera Utara
37 3.
Sub bagian organisasi dan hukum yang mempunyai tugas : melakukan urusan penataan optimalisasi kinerja organisasi sesuai dengan kebutuhan, melakukan
urusan examinasi terhadap produk hukum surat menyurat yang dikeluarkan oleh BAINPROMSU, evaluasi dan monitoring, serta evaluasi hukum dan perundang-
undangan.
BIDANG BINA PERENCANAAN
Bidang bina perencanaan dipimpin oleh seorang kepala bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BAINPROMSU dan terdiri dari :
1. Sub bidang data dan statistik yang mempunyai tugas : melakukan survey potensi
dan permasalahan di bidang penanaman modal serta sarana dan prasarana penunjangnya, melakukan kompilasi data tentang penanaman modal serta sarana
dan prasarana penunjangnya. 2.
Sub bidang analisa potensi yang mempunyai tugas : menyusun kebijakan-kebijakan dan program kegiatan penanaman modal serta sarana dan prasarana penunjangnya,
merumuskan perencanaan dan program tahunan di bidang penanaman modal serta sarana dan prasarana penunjangnya.
3. Sub bidang pengembangan potensi yang mempunyai tugas : melakukan upaya-
upaya pengembangan potensi dan penajaman prioritas tahunan serta sarana dan prasarana penunjangnya.
Universitas Sumatera Utara
38
BIDANG BINA PROMOSI DAN INFORMASI
Bidang bina promosi dan informasi dipimpin oleh seorang kepala bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala BAINPROMSU. Badan ini terdiri
dari 3 sub bidang, yaitu : 1.
Sub bidang promosi industri mempunyai tugas : menyiapkan dan menyusun bahan promosi bidang industri, menyusun rencana kegiatan bidang promosi industri,
melaksanakan promosi potensi biang indutri, menampung permasalahan yang menyangkut bidang promosi industri dan mengkoordinasikan penyelesaiannya, dan
membuat laporan secara berkala tentang pelaksanaan promosi di bidang industri. 2.
Sub bidang promosi pertanian mempunyai tugas : menyiapkan dan menyusun bahan promosi bidang pertanian, menyusun rencana kegiatan bidang promosi pertanian,
melaksanakan promosi potensi di bidang pertanian menampung permaslahan yang menyangkut bidang promosi pertanian dan mengkoordinasikan penyelesaiannya,
serta membuat laporan secara berkala tentang pelaksanaan promosi bidang pertanian.
3. Sub bidang promosi jasa dan lain-lain mempunyai tugas : menyiapkan dan
menyusun bahan promosi bidang jasa dan lain-lain, menyusun rencana kegiatan bidang promosi jasa dan lain-lain, menampung permasalahan yang menyangkut
bidang promosi jasa dan lain-lain dan mengkoordinasikan penyelesaiannya, serta membuat laporan secara berkala tentang pelaksanaan promosi bidang jasa dan lain-
lain.
Universitas Sumatera Utara
39
BIDANG BINA PELAYANAN
Bidang bina pelayanan dipimpin oleh seorang kepala bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepala BAINPROMSU. Badan ini terdiri dari 3 sub bidang, yaitu
sebagai berikut : 1.
Sub bidang bina pelayanan administrasi industri bertugas : memberikan bimbingan dan pelayanan perizinan dan sejenisnya bagi calon investor dan investor yang
bergerak di lapangan usaha industri, meneliti dan menilai serta memproses permohonan perizinan dan sejenisnya bagi perusahaan PMA dan PMDN yang
bergerak di lapangan usaha industri, memproses pembatalan bagi semua surat perizinan dan sejenisnya yang melanggar ketentuan bagi perusahaan PMAPMDN
yang bergerak d lapangan usaha industri, serta memuat laporan bulanan secara berkala tentang surat persetujuanizin dan sejenisnya yang diterbitkan.
2. Sub bidang bina pelayanan administrasi pertanian bertugas : memberikan
bimbingan dan pelayanan perizinan dan sejenisnya bagi calon investor di investor yang bergerak di lapangan usaha pertanian, meneliti dan menilai serta memproses
permohonan perizinan dan sejenisnya bagi perusahaan PMA dan PMDN yang bergerakdi lapangan usaha pertanian, memproses pembatalan bagi semua surat
persetujuanizin dan sejenisnya yang melanggar ketentuan bagi perusahaan PMAPMDN yang bergerak di lapangan usaha pertanian, serta membuat laporan
bulanan secara berkla tentang surat persetujuanizin dan sejenisnya yang diterbitkan. 3.
Sub bidang bina pelayanan administrasi jasa an lain-lain bertugas : memberikan bimbingan dan pelayanan perizinan bagi calon invesor dan investasi yang bergerak
di lapangan usaha jasa dan lain-lain, meneliti dan menilai serta memproses
Universitas Sumatera Utara
40 permohonan perizinan dan sejenisnya bagi perusahaan PMA dan PMDN yang
bergerak di lapangan usaha jasa dan lain-lain, memproses pembatalan bagi semua surat persetujuanizin dan sejenisnya yang melanggar ketentuan bagi perusahaan
PMAPMDN yang bergerak di lapangan usaha jasa dan lain-lain, serta membuat laporan bulanan secara berkala tentang surat persetujuanizin dan sejenisnya yang
diterbitkan.
BIDANG BINA PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Bidang bina pengawasan dan pengendalian dipimpin oleh seorang kepala bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala BAINPROMSU. Bidang ini
terdiri dari 3 sub bidang yaitu sebagai berikut : 1.
Sub bidang wasdal industri bertugas : melakukan monitoring, pengawasan, pengendalian, dan evaluasi terhadap pelaksanaan penanaman modal yang bergerak
di lapangan usaha industri, menampung masalah-masalah yang timbul menyangkut penanaman modal
yang bergerak di lapangan usaha industri serta mengkoordinasikan upaya penyelesaiannya, mengawasi persiapan dan
perkembangan pelaksanaan penanaman modal untuk kepentingan penilaian, baik tentang laju pelaksanaan maupun tentang penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan
dalam proyek-proyek yang bergerak di lapangan usaha industri, serta membuat laporan secara berkala atas pelaksanaan kegiatan penanaman modal yang bergerak
di lapangan usaha industri. 2.
Sub bidang wasdal pertanian mempunyai tugas : melakukan monitoring, pengawasan, pengendalian, dan evaluasi terhadap pelaksanaan penanaman modal
Universitas Sumatera Utara
41 yang bergerak di lapangan usaha pertanian, menampung masalah-masalah yang
timbul menyangkut penanaman modal yang bergerak di lapangan usaha pertanian serta mengkoordinasikan upaya penyelesaiannya, mengawasi persiapan dan
perkembangan pelaksanaan penanaman modal untuk kepentingan penilaian, baik tentang laju pelaksanaan maupun tentang penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan
dalam proyek-proyek yang bergerak di lapangan usaha pertanian, serta membuat laporan secara berkala atas pelaksanaan kegiatan penanaman modal yang bergerak
di lapangan usaha pertanian. 3.
Sub bidang wasdal jasa dan lain-lain bertugas : melakukan monitoring, pengawasan, pengendalian, dan evaluasi terhadap pelaksanaan penanaman modal yang bergerak
di lapangan usaha jasa dan lain-lain, menampung masalah-masalah yang timbul menyangkut penanaman modal yang bergerak di lapangan usaha jasa dan lain-lain
serta mengkoordinasikan upaya penyelesaiannya, mengawasi persiapan dan perkembangan pelaksanaan penanaman modal untuk kepentingan penilaian, baik
tentang laju pelaksanaan maupun tentang penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan dalam proyek-proyek yang bergerak di lapangan usaha jasa dan lain-lain, serta
membuat laporan secara berkala atas pelaksanaan kegiatan penanaman modal yang bergerak di lapangan usaha jasa dan lain-lain.
III. 3. Visi dan Misi BAINPROMSU
Krisis multi dimensi yang melanda Indonesia menyebabkan pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara menjadi mengalami konstraksi yang ditandai dengan turunnya kegiatan
investasi secara drastis, sedangkan potensi sumber daya alam SDA, potensi sumber daya
Universitas Sumatera Utara
42 manusia SDM, serta potensi sumber daya buatan manusia Man Made masih sangat
menjanjikan potensial. Untuk memacu pertumbuhan ekonomi demi kesejahteraan, masyarakat perlu
meningkatkan kembali kegiatan investasi sehingga Badan Investasi dan Promosi Sumatera Utara mempunyai visi yaitu sebagai berikut :
“Mewujudkan Sumatera Utara Sebagai Kawasan Investasi Unggulan”
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan di atas serta memberikan arah, tujuan, dan program yang akan dilaksanakan, maka BAINPROMSU mempunyai misi
sebagai berikut : 1.
Pelayanan yang prima Pelayanan yang prima merupakan misi penting BAINPROMSU untuk menarik para
calon investor melalui penyederhanaan birokrasi perizinan, tepat waktu, transparan, dan etos kerja yang profesional.
2. Tersedianya informasi yang akurat
Calon investor memerlukan informasi yang akurat tentang potensi dan peluang investasi, sehingga perlu penyediaan data informasi tentang sumber daya alam,
sumber daya buatan, dan sumber daya manusia, peraturan perundang-undangan yang lengkap, mutakhir, dan terpercaya.
3. Promosi yang intensif
Agar calon investor mengetahui peluang investasi, peraturan perundang-undangan di bidang investasi dan faktor-faktor penunjang lainnya, maka perlu mengadakan
promosi secara pro aktif melalui media elektronik, pameran, road show, dan temu usaha di dalam dan di luar negeri.
Universitas Sumatera Utara
43 4.
Iklim investasi yang kondusif Penciptaan iklim investasi yang kondusif yang menyangkut insentif, kemudahan
usaha, ketrtiban dan kepastian hukum berusaha akan diprioritaskan dengan mengadakan koordinasi dengan instansi terkait secara intensif, yaitu antara lain
Kanwil imigrasi, Polda, Kanwil bea cukai, Dinas Perindag, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta PemKoKab.
III. 4. Personel BAINPROMSU
Adapun data personelaparat kepegawaian BAINPROMSU disajikan melalui data berikut ini :
Tabel 3.1 Klasifikasi Personel BAINPROMSU Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin
Jumlah
1. Laki-laki
45 2.
Perempuan 27
Total 72
Sumber : BAINPROMSU 2008.
Universitas Sumatera Utara
44
Tabel 3.2 Klasifikasi Personel BAINPROMSU Berdasarkan Golongan
No. Golongan
Jumlah PNS Daerah Provinsi
1. IVc
1 2.
IVb 7
3. IVa
3 4.
IIId 13
5. IIIc
6 6.
IIIb 18
7. IIIa
15 8.
IId 3
9. IIc
1 10.
IIb 1
11. IIa
4
Total 72
Universitas Sumatera Utara
45
Tabel 3.2 Klasifikasi Personel BAINPROMSU Berdasarkan KualifikasiTingkat Pendidikan
No. Kualifikasi Pendidikan
Jumlah
1. Sekolah Dasar SD
2 2.
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP 4
3. Seolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA
29 4.
Diploma III D-III 2
5. Sarjana S-1
27 6.
Pasca Sarjana S-2 8
Total 72
Sumber : BAINPROMSU 2008.
III. 5. Sarana dan Prasarana BAINPROMSU
Berikut adalah sejumlah sarana dan prasarana yang ada di dalam kantor BAINPROMSU.
Universitas Sumatera Utara
46
Tabel 3.3 Daftar Sarana dan Prasarana di Kantor BAINPROMSU
No. Nama Fasilitas
Jumlah dalam unit
1. Kendaraan beroda empat mobil dinas
4 2.
Kendaraan beroda dua sepeda motor dinas 11
3. Perangkat komputer
35 4.
Perangkat fotokopi 1
5. Meja dan kursi
72 6.
Kursi tamu 7
7. Display informasi
4 8.
AC Air Conditioner 25
9. Lemari
11 10.
Filing Cabinet 26
11. Telepon
4 12.
PABX 15
13. Televisi
8 14.
Mesin Faksimili 2
Sumber : BAINPROMSU 2008
Universitas Sumatera Utara
47
BAB IV PENYAJIAN DATA
Pada bab ini disajikan data yang diperoleh dari lapangan sewaktu melaksanakan penelitian. Hasil penelitian data tersebut berupa hasil wawancara mendalam in-depth
interview yang dilakukan kepada ke-empat orang informan kunci yaitu : 1.
Kepala Badan Investasi dan Promosi Sumatera Utara 2.
Kepala Bidang Bina Perencanaan 3.
Kepala Bidang Bina Promosi dan Informasi 4.
Kepala Sub-Bagian Organisasi dan Hukum Wawancara mendalam yang dilakukan tersebut dengan menggunakan pedoman
pertanyaan yang berdasarkan pada defenisi operasional, sehingga tetap berstruktur dan menyentuh pada permasalahan penelitian. Berikut akan disajikan data yang diperoleh
sewaktu penelitian dilaksanakan.
A. KEMUDAHAN USAHA
Kemudahan usaha disini diartikan sebagai suatu kondisi yang memberikan kemudahan bagi para calon investor untuk berusaha menanamkan modalnya di wilayah
Sumatera Utara, dimulai dari adanya fasilitas prosedur yang menyangkut perizinan usaha yang efisien dan efektif, artinya yaitu dalam melakukan pengurusan tersebut tidak
memakan waktu yang lama, tidak berbelit-belit, dan tidak memakan ongkos yang tinggi sampai kepada adanya pusat jaringan informasi pasar yang memberikan informasi
mengenai peluang usaha di berbagai industri dan upaya promosi yang sudah dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
48
1. Prosedur investasi yang efisien dan efektif.
”Bagaimana prosedur dalam melakukan investasi di Sumatera Utara?” Jawaban :
”Prosedur dalam melakukan investasi di Sumatera Utara berdasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 29 Tahun 2004
25
.yaitu dimulai dari harus adanya persyaratan awal, seperti harus adanya akte pendirian perusahaan, adanya surat
persetujuan presiden untuk penanaman modal, dan juga harus ada rekomendasi dari badan koordinasi penanaman modal. BAINPROMSU hanya memberi surat
rekomendasi bahwasannya si calon investor ingin menanamkan modal berinvestasi di Sumatera Utara”
” Lalu, apa langkah selanjutnya setelah surat rekomendasi tersebut telah diterima?”
Jawaban : ”Surat tersebut diserahkan kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM
Pusat yang berada di Jakarta, bila sudah disetujui barulah dikeluarkan surat izin usaha. Disini, BAINPROMSU hanya memfasilitasi perpanjangan tangan sebab si
calon investor tidak bisa langsung ke Jakarta harus ada surat rekomendasi dari BAINPROMSU.
”Mengapa masih melibatkan pusat di Jakarta dalam hal pengurusan izin usaha di wilayah provinsi?Kenapa kewenangan itu tidak diberikan kepada daerah saja
sebagai penyelenggara penuh aktivitas investasi di wilayahnya dengan menggunakan kebijakan satu atap?”
Jawaban : ”Nah, hal itu lah yang menyebabkan timbulnya keluhan dari para calon investor
disini. Rencananya memang kebijakan satu atap itu akan segera direalisasikan, tetapi belum tahu kapan waktunya secara pasti.”
”Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam mengurus suatu izin investasi di Sumatera Utara?”
Jawaban : ”Lamanya 21 hari kerja.”
”Berapa biaya yang dibutuhkan dalam melakukan pengurusan izin investasi tersebut?”
25
Prosedur terlampir di bagian lampiran.
Universitas Sumatera Utara
49
Jawaban : ”Biaya pengurusan izin ditentukan oleh Pusat di Jakarta”
26
Berdasarkan kutipan wawancara tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwasannya prosedur dalam melaksanakan investasi di Sumatera Utara tersebut
masih belum efisien dan efektif. Hal tersebut tergambar dari relatif lamanya waktu pengurusan suatu izin usaha, apalagi ternyata kewenangan pembuatan prosedur
pengurusan tersebut tidak hanya berada pada BAINPROMSU saja, melainkan juga masih melibatkan Badan Koordinasi Penanaman Modal Pusat BKPMP yang
berada di Jakarta, sehingga prinsip pelayanan satu atap yang menjadi dambaan para investor belum bisa terealisasi di Sumatera Utara ini. Hal ini turut menjadi keluhan
bagi para investor. Disamping itu, masalah pembiayaan dari perizinan investasi ini juga masih turut ditentukan oleh pusat, sehingga efek asas desentralisasi dalam hal
ini masih hanya sekedar wacana saja.
2. Adanya pusat jaringan informasi pasar.
”Bagaimana carausaha BAINPROMSU dalam mempromosikan peluang investasi di Sumatera Utara bagi para calon investor?
Jawaban : ”Banyak usaha yang dilakukan oleh BAINPROMSU dalam mempromosikan
peluang usahainvestasi di Sumatera Utara, salah satu caranya yaitu dengan melakukan promosi melalui berbagai media, seperti media cetak dan elektronik,
pameran usaha, fair, road show, ataupun temu usaha baik di dalam maupun di luar negeri. Disamping itu juga ada kebijakan-kebijakan yang dibuat dalam program,
misalnya seperti IMT-GT, Indonesian Visit 2008 yang juga turut memberikan
26
Rincian biaya terlampir di bagian lampiran.
Universitas Sumatera Utara
50 kontribusi dalam mengenalkan potensi investasi di bidang pariwisata di Sumatera
Utara. ”Sejauh mana upaya promosi tersebut dalam memberikan kontribusi bagi
peningkatan nilai investasi di Sumatera Utara?” Jawaban :
”Upaya promosi yang dilaksanakan tersebut memberikan kontribusi yang cukup signifikan, yaitu tersebarluaskannya data dan informasi tentang potensi dan
peluang investasi serta perdagangan dan terjadinya hubungan dagang pengusaha Sumatera Utara dengan para pengusaha dalam dan luar negeri lainnya.
Outcomesnya dapat terlihat dari adanya peningkatan dalam jumlah nilai investasi setiap tahunnya.”
”Lalu, apakah ada promosi mengenai hasil produk yang dihasilkan oleh industri di Sumatera Utara? Bagaimana bentuknya?”
Jawaban : ”Promosi mengenai hasil produk yang dihasilkan oleh berbagai industri di
Sumatera Utara biasanya kita BAINPROM, maksudnya lakukan melalui pameran ataupun pekan raya Sumatera Utara yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya.
Disamping itu juga, biasanya Sumatera Utara juga mengikuti Pekan Raya Jakarta PRJ, Penang Fair, dan Pameran investasi Indonesia”
Dari hasil wawancara tersebut di atas dapat diketahui bahwasannya begitu gencarnya promosi usaha yang dilaksanakan oleh pihak BAINPROMSU untuk
menarik minat para calon investor dalam menanamkan modalnya di wilayah Provinsi Sumatera Utara, dimulai dengan menggunakan media, baik cetak maupun
elektronik hingga mengikuti event-event yang berskala lokal hingga internasional. Hasil dari upaya tersebut yaitu terealisasinya program ivestasi yang bernilai ratusan
miliar rupiah yang berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN dan Penanaman Modal Asing PMA dan juga banyaknya serapan tenaga kerja yang
mencapai tingkat ribuan orang. Hal itu dapat dilihat pada uraian berikut ini : Realisasi investasi selama tahun 2007 berdasarkan izin usaha tetap IUT, Lembaga
Koordinasi Penanaman Modal LKPM, dan pemantauan di lapangan.
Universitas Sumatera Utara
51
Realisasi Investasi PMDN
• Realisasi investasi yang dikeluarkan oleh BKPM berdasarkan IUT PMDN
pada periode Januari sd Desember 2007 sebanyak4 proyek dengan realisasi investasi sebesar Rp. 778 Miliar dan berdasarkan laporan kegiatan
penanaman modal serta pemantauan ke lokasi yang disampaikan terdapat 2 proyek dengan realisasi investasi sebesar Rp. 151 Miliar, sehingga total
realisasi PMDN dari mulai Januari hingga Desember 2007 di Provinsi Sumatera Utara sebanyak 6 proyek dengan realisasi investasi sebesar Rp.
929 Miliar. •
Realisasi penyerapan tenaga kerja selama tahun 2007 sebanyak 1370 orang.
Realisasi Investasi PMA
• Realisasi investasi yang dikeluarkan oleh BKPM berdasarkan izin usaha
tetap IUT PMA pada periode Januari samapai Desember 2007 sebanak 17 proyek dengan realisasi investasi sebesar US. 141 Juta dan berdasarkan
laporan kegiatan penanaman modal yang disampaikan sebnayak 4 proyek dengan realisasi investasi sebesar US. 44 Juta, sehingga total realisasi
investasi PMA dari mulai Januari hingga Desember 2007 sebanyak 21
proyek dengan realisasi investasi sebesar US. 185 Juta.
•
Realisasi penyerapan tenaga kerja selama tahun 2007 sebanyak 3880 orang.
Universitas Sumatera Utara
52
3. Adanya informasi peluang usaha bagi berbagai industri.
“Apakah ada informasi yang diberikan kepada masyarakat luas mengenai peluang melakukan usaha di wilayah Sumatera Utara?Apa
medianya?Efektifkah?” Jawaban :
“Seperti yang sudah saya ungkapkan sebelumnya, yaitu bahwa banyak upaya yang kami lakukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas, hal itu
merupakan bagian dari promosi usaha yang menjadi tugas kami, yaitu apakah melalui brosur-brosur, buku, booklet dan CD-ROM yang terbit dalam dwi lingual,
yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang diberikan secara bebas, iklan di media cetak dan elektronik, maupun melalui kerja sama dengan pemerintah
kabupatenkota se-Indonesia untuk turut membantu melakukan upaya promosi tersebut.”
Dari hasil petikan wawancara tersebut di atas, yaitu dapat diketahui bahwasannya BAINPROMSU berupaya secara terus menerus untuk meng-up date
informasi peluang usaha kepada masyarakat luas, baik dalam bentuk media seperti buku, booklet, maupun CD-ROM dan juga media cetak dan elektronik lainnya.
Disamping itu juga, kerja sama dengan pemerintahan kabupatenkota kerap sekali dilaksanakan untuk membangun dan membina para pelaku usaha terutama di bidang
usaha kecil menengah dan koperasi UKMK. B. KETERTIBAN DAN KEPASTIAN HUKUM BERUSAHA
Ketertiban dan kepastian hukum berusaha ini meliputi keamanan dan kenyamanan dalam melakukan usaha, adanya payung hukum yang digunakan sebagai landasan yuridis
dalam pelaksanaan usaha, dan evaluasi hukum yang harus secara sustainable dilaksanakan demi terjaminnya kenyamanan para pengusaha dalam melaksanakan usaha di wilayah
Provinsi Sumatera Utara dan juga untuk terciptanya iklim usaha yang kondusif.
Universitas Sumatera Utara
53
1. Keamanan dan kenyamanan usaha.
“Bagaimana kondisi secara umum mengenai keamanan dan kenyamanan pengusaha dalam menjalankan usaha di Sumatera Utara?”
Jawaban : “ Apabila dilihat secara umum, maka kondisi keamanan dan kenyamanan di
Sumatera Utara ini cukup stabil, artinya tidak ada masalah yang begitu mengganggu dan memberikan pengaruh secara signifikan.”
“Bagaimana dengan realita pungli yang terkenal di wilayah Sumatera Utara, apakah hal tersebut tidak mengganggu?”
Jawaban : “Pungutan liar pungli tersebut sepertinya memang masalah yang sudah terbiasa
kita dengar di SUMUT ini, sehingga sampai ada celotehan yang mengartikan bahwa Semua Urusan Menggunakan Uang Tunai. Hal itu memang sedikit
mengganggu stabilitas keamanan dan kenyamanan berusaha di Sumut ini, namun hal itu kan merupakan tanggung jawab pihak kepolisian untuk segera
memberantasnya sehingga tidak menimbulkan keresahan lagi. Tapi, disamping itu juga, pengusaha yang menjadi korban pungli itu sebaiknya juga harus melaporkan
kejadian kepada pihak kepolisian, jangan diam-diam saja, sehingga tidak berkelanjutan dan mata rantainya bisa diputuskan.”
“Selain pungli tersebut, apakah ada gangguan lainnya yang menyebabkan pengusaha merasakan ketidaknyamanan dalam melakukan usaha di wilayah
Sumatera Utara?”
Jawaban : “Gangguan usaha yang paling terkenal di Sumatera Utara ini adalah minimnya
stok listrik dan gas, dan juga ada beberapa permasalahan di dalam bidang pembebasan tanah yang digunakan untuk usaha.”
“Bagaimana pihak BAINPROMSU menyikapinya?” Jawaban :
“Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, maka pihak BAINPROMSU membentuk satuan tugas penanaman modal ynag menangani masalah-masalah
yang dialami oleh investor untuk mencari solusinya. Kemudian mengajak kepada pihakinstansi terkait untuk turut bertanggung jawab dalam mengatasi
permasalahan tersebut, misalnya dalam menangani minimnya stok arus listrik dan gas yang mengganggu kelancaran investor dalam berusaha maka BAINPROMSU
mengajak PT.PLN dan PT.Pertamina untuk mencari solusi yang terbaik atas
Universitas Sumatera Utara
54 permasalahan tersebut. Sedangkan untuk perihal masalah pembebasan tanah yang
akan digunakan untuk usaha, maka hal itu menjadi kewenangan Badan Pertanahan Nasional untuk menyelesaikan urusannya langsung kepada pihak pengusaha, dalam
hal ini BAINPROMSU hanya menjadi fasilitator.”
Secara umum memang kondisi keamanan di wilayah Suamtera Utara memang boleh dikatakan cukup stabil, artinya belum pernah terjadi gangguan
keamanan dalam berusaha yang cukup signifikan di wilayah Sumatera Utara. Namun, realitas pungutan liar yang sering terjadi kini memberikan keresahan bagi
para pelaku usaha karena apabila dikalkulasikan maka nilai pungutan liar tersebut mencapai angka yang cukup fantastis, sehingga menambah biaya investasi semakin
membumbung tinggi. Sebagai solusi, seharusnya ada koordinasi yang baik dengan pihak kepolisian, sehingga masalah ini tidak berlarut-larut.
Gangguan usaha lainnya yang cukup memberikan kontribusi hambatan bagi berjalannya usaha di lingkungan Sumatera Utara yaitu minimnya stok listrik dan gas
di Sumatera Utara, sehingga bagi investor yang usahanya bergerak di bidang industri, maka realitas ini sangat mengganggu sekali. Permasalahan lainnya yaitu
ada menyangkut tentang pembebasan lahan yang terjadi di Sumatera Utara. Hal ini juga patut mendapat perhatian khusus dari Badan Pertanahan Nasional untukikut
terkait dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, yaitu dengan mengeluarkan regulasi yang dapat secara mudah memberikan solusi bagi permasalahan yang kerap
sekali dialami oleh para calon investor di Sumatera Utara.
2. Adanya peraturan daerah.
“Apakah terdapat payung hukum yang jelas yang mengatur mengenai investasi di Sumatera Utara?”
Universitas Sumatera Utara
55
Jawaban : “Ada. Perda tersebut mengatur tentang investasi penanaman modal dan segala
hal yang berkaitan dengan investasi tersebut.” “Efektifkah perda tersebut?, pernahkah ada keluhan yang terdengar mengenai
perda tersebut?” Jawaban :
“Efektif. Hal itu terbukti dengan tidak adanya keluhan-keluhan yang terdengar selama ini.”
3. Evaluasi hukum
“Apakah ada evaluasi yang dilakukan secara berkala mengenai perda tersebut yang disesuaikan dengan kondisi terbaruterkini?”
Jawaban : “Ya. Peraturan selalu direvisi berdasarkan dengan kondisi sekarang. Karena tidak
mungkin kan kita berpedoman terus terhadap peraturan yang sudah usang. Oleh karena itu harus terus diadakan perbaikan-perbaikan secara berkelanjutan.”
“Apakah keluhan-keluhan dari investorcalon investor dijadikan sebagai acuan dalam mengevaluasi peraturan tersebut?”
Jawaban : “Ya, evaluasi dari peraturan tersebut memang dilandaskan pada perubahan dan
realita yang terjadi di lapangan, dan juga apa yang menjadi keresahankeluhan dari para pengusaha.”
Evaluasi hukum tersebut terkait dengan bentuk keseriusan pemerintah dalam mengupayakan adanya regulasi yang jelas mengenai proses investasi di Provinsi
Sumatera Utara secara legal formal. Evaluasi ini wajib dilaksanakan secara berkala karena harus disesuaikan dengan kondisi terkini yang terjadi. Selanjutnya, evaluasi
ini juga merupakan wadah bagi penampungan keluhan-keluhan yang berasal dai investor di Sumatera Utara. Artinya, evaluasi harus dilaksanakan berdasarkan atau
berpedoman kepada keluhan-keluhan yang dialami oleh para investor.
Universitas Sumatera Utara
56
C. INSENTIF
Insentif merupakan sebagai suatu sarana motivasi yang diberikan dengan sengaja, agar timbul semangat untuk berinvestasi rangsangan bagi para calon investor. Insentif itu
sendiri dibuat dengan tujuan utama yaitu untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif di Provinsi Sumatera Utara.
“Apakah yang dimaksud dengan insentif dalam usaha untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi calon investor?”
Jawaban : “Yang dimaksud dengan insentif dalam hal ini adalah sebagai sebuah rangsangan
untuk menarik minat para calon investor agar mau menanamkan modalnya di wilayah Provinsi Sumatera Utara”
“Dalam bentuk apa insentif tersebut diberikan?” Jawaban :
“Insentif tersebut diberikan dalam bentuk pemberian fasilitas dan kemudahan dalam urusan yang menyangkut bidang finansial, misalnya memberikan pinjaman
sewa lahan yang akan dijadikan wilayah berusaha maupun kredit berbiaya ringan.”
“Efektifkah pemberian insentif tersebut dalam menarik minat calon investor untuk berinvestasi di Sumatera Utara?”
Jawaban : “Sejauh ini efektif. Terbukti dari semakin meningkatnya nilai investasi setiap
tahunnya.” “Dari manakah dana asal pemberian insentif tersebut?”
Jawaban : “Dana tersebut berasal dari pemerintah dan juga pihak-pihak lainnya yang
mendapatkan jaminan sekuritas dari pemerintah pihak perbankan, misalnya.”
Universitas Sumatera Utara
57 Dari hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwasannya pemberian insentif
kepada para investor memberikan efek yang positif yaitu semakin bertambahnya nilai investasi di Sumatera Utara. Karena sebenarnya insentif itu sendiri merupakan upaya untuk
mambantu menggugah minat para investor untuk menanamkan modalnya di wilayah Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
58
BAB V ANALISA DATA