negara yang buruk menjadikan 10 bank nasional mengalami kebangkrutan. Akibatnya, banyak nasabah yang mengalami kerugian karena kehilangan simpanan
dananya pada bank-bank tersebut. Upaya untuk menjaga kepercayaan nasabah atas keamanan simpanannya
antara lain dilakukan BRI dengan menjadi anggota dari Lembaga Penjamin Simpanan LPS. LPS merupakan lembaga yang berperan dalam menjaga dana simpanan
masyarakat agar tetap aman. Saat ini, masayarakat lebih mempercayakan penyimpanan dananya pada lembaga-lembaga yang menjadi anggota dari LPS.
Dengan menjadi LPS, BRI memberi jaminan kepada nasabah dengan jumlah saldo tabungan sampai dengan 2 Milyar rupiah bahwa dana yang mereka simpan di BRI
tetap aman walaupun seandainya BRI terancam failit atau bangkrut.
I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Sejauh mana pengaruh strategi bauran pemasaran yang terdiri dari: produk, harga,
tempat, promosi, orang, proses, dan customer service terhadap keputusan nasabah menabung di Tabungan Britama BRI?
2. Sejauh mana pengaruh Lembaga Penjamin Simpanan LPS terhadap keputusan
nasabah menabung di BRI Cabang Binjai?
Universitas Sumatera Utara
I.3. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :.
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh strategi bauran pemasaran yang
terdiri dari: produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan customer services terhadap keputusan nasabah menabung di Tabungan Britama BRI.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Lembaga Penjaminan Simpanan LPS
terhadap keputusan Nasabah menabung di BRI Cabang Binjai.
I.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Sebagai bahan masukan bagi Pimpinan BRI Cabang Binjai dalam merumuskan kebijakan, strategi dan program kerja serta memotivasi karyawan dalam melayani
nasabah. 2.
Sebagai bahan untuk menambah khasanah penelitian bagi Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara USU yang dapat
dipergunakan dan dikembangkan. 3.
Sebagai bahan untuk menambah dan memperluas pengetahuan bagi peneliti dalam bidang Pemasaran khususnya hal-hal yang berhubungan dengan Teori
Perilaku Konsumen dan Penerapannya di Perbankan. 4.
Sebagai bahan Referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan Penelitian Pemasaran dimasa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
I.5. Kerangka Berpikir
Penyusunan strategi yang baik sangat dibutuhkan dalam menghadapi suatu persaingan ataupun dalam menghadapi lingkungan yang senantiasa berubah. Tujuan
dari perusahaan adalah mencari keuntungan. Untuk mencapai tujuan itu bidang pemasaran harus lebih spesifik merancang strategi yang tepat. hal ini dapat dilakukan
dengan menggunakan bauran pemsaran marketing mix. Strategi bauran pemasaran yang tepat dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian.
Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard 1994, bauran pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan konsep, penetapan harga, promosi dan
distribusi dari ide-ide, barang-barang, dan pelayanan untuk menciptakan perubahan yang dapat memuakan tujuan individu dan organisasi. Payne 2001, juga
menyatakan bahwa Marketing Mix produk jasa, harga, ketersediaan jasa dan lokasi jasa, promosi, orang, proses – proses, layanan pelanggan dapat dimanfaatkan untuk
mempengaruhi persepsi pelanggan dalam hal ini adalah nasabah. Setiap
organisasilembagaperusahaan apapun jenisnya untuk meningkatkan volume penjualannya pasti menggunakan strategi bauran pemasaran, tetapi strategi
bauran pemasaran untuk produk nyata dan jasa adalah beda. Hal ini terkait dengan perbedaan karakteristik jasa dan barang. Jasa service berbeda dengan produk berupa
barang karena secara kasat mata tidak dapat dilihat menimbulkan berbagai permasalahan dalam mengembangkan strategi pemasaran.
Kotler 2000, mengemukakan bahwa “jasa merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya
Universitas Sumatera Utara
tidak berwujud dan dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun”.Sedangkan Payne dalam Yazid 2003, menyatakan bahwa “Jasa sebagai aktivitas ekonomi yang
mempunyai sejumlah elemen nilai dan manfaat intangible yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau barang-barang
milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan”. Menurut Lupiyoadi 2001, bauran pemasaran jasa terdiri dari konstruk
variabel sebagai berikut : produk, harga, promosi, lokasi, orang, proses, dan pelayanan pelanggan customer service. Sedangkan Sedangkan Mudie dan Pirrie
2006, mengemukakan bahwa, dalam aktivitas normal strategi bauran pemasaran hanya terdiri dan 4P’s price, product, place, promotion namun dalam jasa terjadi
penambahan, yaitu people, process, dan Customer services. Caranya adalah dengan perancangan produk yang berkualitas product planning, menetapkan harga yang
bersaing price policy, menunjuk lokasi place, dan mempromosikan promotion activities serta menawarkannya pada pasar. Pada masa modern ini ditambahkan
dengan penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas people, pelayanan yang prima Customer services, dan proses process.
Menurut Lupiyoadi 2001, “Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Yang
perlu diperhatikan adalah bahwa konsumen tidak hanya membeli barang atau jasa saja, melainkan manfaat benefit yang spesifik dan nilai value dari
keseluruhan penawaran. Dengan demikian, konsumen akan memilih produk atau jasa yang memberikan banyak manfaat dan nilai kepadanya.
Universitas Sumatera Utara
Unsur harga dalam bauran pemasaran yang mempengaruhi keputusan konsumen. Menurut Kotler 1999, harga adalah sejumlah uang yang ditukarkan
dengan barng atau jasa. Harga adalah nilai yang ditukarkan konsumen dengan keuntungan dari menggunakan barng atau jasa. Harga dapat menjadi salah satu
pertimbangan konsumen dalam memutuskan untuk membeli. Stanton 1996 menyatakan bahwa, “Persepsi konsumen terhadap kualitas
berubah-ubah seiring dengan perubahan yang terjadi pada harga. Semakin tinggi harga suatu produk semakin tinggi pula persepsi kualitas yang dipersepsi oleh
konsumen. Selain itu, salah satu hal penting dalam pembangunan bisnis adalah lokasi.
Lokasi sangat penting dalam pendistribusian produk ke pasar. Menurut Kerin dan Berkowitz 2003, lokasi adalah sarana untuk menyampaikan produk ke tangan
konsumen dan lokasi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen. Jika lokasi dekat dengan pangsa pasar maka konsumen dapat
dengan mudah menjangkau. Promosi juga sangat penting dalam memasarkan produk jasa.
Menurut Alderson dan Green dalam Sastradipoera 2003, “Promosi adalah setiap upaya pemasaran yang fungsinya untuk membeerikan informasi atau
meyakinkan konsumen mengenai kegunaan suatu prosduk atau jasa terteuntu dengan tujuan untuk mendorong konsumen baik melanjutkan atau
memulai pembelian prosuk atau jasa perusahaan pada harga tertentu.”
Dengan demikian kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelianpenggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.
Lupiyoadi 2001, menyatakan bahwa dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka people berfungsi sebagai services provider sangat memepengaruhi kualitas
jasa yang diberikan. Selanjutnya Yazid 2001, menyatakan bahwa people adalah semua pelaku yang melakukan penyajian jasa dan karenanya mempengaruhi persepsi
pembeli. Customer services pada pemasaran jasa lebih dilihat sebagai outcome dari
kegiatan distribusi dan logistik, dimana pelayanan diberikan kepada konsumen untuk mencapai kepuasan. Customer services terkait erat dengan proses jasa. Proses dalam
pemasaran jasa mencerminkan bagaimana semua elemen bauran pemasaran dikordinasikan untuk menjadmin kualitas dan konsistensi jasa yang diberikan kepada
konsumen. Yazid 2001, menyatakan bahwa proses adalah prosedur, mekanisme dan aliran aktivitas dengan bagaimana jasa disampaikan yang merupakan sistem
penyajian atau operasi jasa. Perilaku konsumen menurut Engel, Blackwell, dan Miniard 2006, diartikan
sebagai aktifitas yang diambil oleh masyarakat saat menerima, mengkonsumsi atau menggunakan produk dan servis. Keputusan konsumen memilih atau membeli jasa
sangat tergantung pada bagaimana penyedia jasa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam setiap tahapan proses keputusan konsumen. Proses
keputusan konsumen tidaklah sesederhana yang dibayangkan, tetapi melalui berbagai
Universitas Sumatera Utara
tahapan yang dimulai dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan keputusan sesudah pembelian.
Pada tahun 1998, krisis moneter dan perbankan melanda indonesia, yang ditandai dengan dilikuidasinya 16 bank, hal ini mengakibatkan menurunnya tingkat
kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan. Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dikeluarkan Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun
1998 tentang Jaminan terhadap kewajiban pembayaran Bank Umum, Keputusan Presiden Nomor 193 Tahun 1998 tentang Jaminan terhadap kewajiban Pembayaran
Bank Perkreditan Rakyat, dan Undang – undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan mengamanatkan pembentukan suatu Lembaga Penjaminan Simpanan
LPS sebagai pelaksana penjaminan dana masyarakat. Berdasarkan latar belakang diatas maka kerangka pemikiran penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar I.1 Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama
Strategi Bauran Pemasaran Jasa: 1.
Produk 2.
Harga 3.
Tempat 4.
Promosi 5.
Orang 6.
Proses 7.
Customer services Keputusan Nasabah Menabung
di BRI Cabang Binjai
Lembaga Penjamina Simpanan LPS
Keputusan Nasabah Menabung di BRI Cabang Binjai
Gambar I.2 Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua
Universitas Sumatera Utara
I.6. Hipotesis