Susut pengeringan Bobot Jenis .1 Bobot jenis nyata

natrium hidroksida 2 selama 10-15 menit dan dipisahkan lagi dengan cara penyaringan. Residu yang diperoleh dicuci dengan akuades sampai pH 6-7. Kemudian residu tersebut direndam dalam natrium hidroksida 18 selama 10-15 menit dan residu dipisahkan dengan penyaringan. Residu dicuci lagi dengan akuades hingga pH 6-7 dan dikeringkan pada oven 50ºC. Residu yang diperoleh disebut α-selulosa. Serbuk α-selulosa dihidrolisis menggunakan asam klorida 2,5 N dengan pendidihan selama 10-15 menit dan disaring. Residu yang diperoleh dinetralkan dengan akuades, lalu dikeringkan dan dihaluskan secara mekanik dan selanjutnya disebut selulosa mikrokristal Yanuar, dkk., 2003. 3.3.3 Karakterisasi selulosa mikrokristal 3.3.3.1 Penetapan pH Penetapan pH dapat dilakukan dengan menggunakan pH meter Ditjen POM, 1995. Caranya: Alat pH meter dikalibrasi menggunakan larutan dapar pH 7 dan pH 4. Satu gram zat yang akan diperiksa diencerkan dengan air suling hingga 10 mL. Elektroda pH meter dicelupkan ke dalam larutan yang diperiksa, jarum pH meter dibiarkan bergerak sampai menunjukkan posisi tetap, pH yang ditunjukkan jarum pHmeter dicatat Suardi, dkk., 2008.

3.3.3.2 Susut pengeringan

Botol timbang dangkal besumbat kaca dikeringkan di oven selama 30 menit pada suhu 100 – 105 C, lalu didinginkan dalam eksikator dan ditimbang. Pekerjaan ini dilakukan sampai diperoleh berat yang konstan. Satu gram selulosa mikrokristal ditimbang dalam botol timbang tersebut dan ditimbang seksama. Perlahan-lahan dengan menggoyangkannya, selulosa mikrokristal diratakan. Kemudian dikeringkan Universitas Sumatera Utara di dalam oven pada suhu 105 C selama 1 jam. Pada waktu pemanasan, tutup botol timbang dibuka, pada waktu oven dibuka, botol timbang segera ditutup dan dibiarkan dalam eksikator sampai suhu mencapai suhu kamar lalu ditimbang. Pekerjaan ini dilakukan sampai diperoleh berat yang konstan Ditjen. POM, 1995. 3.3.3.3 Bobot Jenis 3.3.3.3.1 Bobot jenis nyata Zat uji dikeringkan hingga bobotnya konstan, ditimbang sebanyak 100 g serbuk W dimasukkan ke dalam gelas ukur 200 ml yang terpasang pada tap volumeter, permukaan zat uji diratakan dicatat volume serbuk V.Bobot jenis dihitung dengan persamaan: Ben, dkk., 2007. Bobot Jenis Nyata = WV

3.3.3.3.2 Bobot jenis benar

Penentuan bobot jenis benar dilakukan menggunakan piknometer dan pelarut yang tidak melarutkan sampel yaitu benzen. Piknometer kosong yang telah diketahui volumenya a ditimbang beratnya b kemudian diisi benzen dan ditimbang beratnya c Voigth, 1994. Bobot jenis benzen dihitung dengan persamaan: ρ benzen = a b c − Serbuk sebanyak 2 g yang telah dikeringkan hingga berat konstan dimasukkan ke dalam piknometer, ditimbang d, lalu ditambahkan benzen ke dalam piknometer sampai jenuh dan ditimbang kembali beratnya e. Bobot Jenis Benar = e c b d b d − + − − x ρ benzen Ben, dkk., 2007. Universitas Sumatera Utara

3.3.3.3.3 Bobot jenis mampat

Zat uji dikeringkan hingga bobotnya konstan, lalu ditimbang sebanyak 100 g serbuk W dimasukkan ke dalam gelas ukur 200 ml permukaan zat uji diratakan kemudian gelas ukur dihentakkan sebanyak 1250 kali. Catat volumenya Vt kemudian ulangi lagi hentakkan sebanyak 1250 kali, catat volumenya Vtl. Jika selisih Vt dan Vtl tidak lebih dari 2 ml maka dipakai Vt Ben, dkk., 2007. Bobot Jenis Mampat = t V W

3.3.3.4 Indeks kompresibilitas Anonim, 2007.