BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Pola Jajan Murid Kelas VI SD Islam An-Nizam
Kebanyakan responden mengonsumsi jajanan berpotensi tinggi dan sedang menyebabkan karies Tabel 4. Umumnya jajanan berpotensi tinggi menyebabkan
karies seperti permen, coklat, keripik, kue, biskuit dan jajanan berpotensi sedang menyebabkan karies seperti minuman manis, bakso, kerupuk, dan goreng-gorengan
merupakan jajanan yang selalu disediakan di kantin sekolah dengan harga yang dapat dijangkau oleh anak sekolah, karena rasanya enak dan dapat memberi rasa kenyang
sehingga disukai anak-anak. Jajanan berpotensi rendah menyebabkan karies seperti susu coklat, pecel, gado-gado, dan rujak hanya kadang-kadang dan hampir tidak
pernahtidak pernah dikonsumsi responden. Penyebabnya mungkin karena susu coklat, pecel, dan gado-gado umumnya dikonsumsi responden saat makan makanan
pokok, yaitu waktu sarapan, makan siang atau makan malam. Sedangkan rujak biasanya dikonsumsi saat pulang sekolah karena jajanan ini dijual di sekitar sekolah.
Hanya sedikit responden yang sangat sering dan sering mengonsumsi jajanan yang menghambat karies seperti susu murni, keju, kacang-kacangan, dan permen karet
xilitol. Hal ini mungkin disebabkan jajanan ini tidak selalu disediakan di kantin sekolah. Selain itu, mungkin baik ibu maupun anak tidak mengetahui bahwa susu
murni, keju, kacang-kacangan, dan permen karet xilitol dapat menghambat karies. Anak-anak yang sangat sering dan sering mengonsumsi jajanan ini biasanya
mengonsumsinya di rumah dan disediakan orangtuanya.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Pengalaman Karies dan Perilaku Pembersihan Rongga Mulut Murid Kelas VI SD Islam An-Nizam
Rata-rata DMFT adalah 2,61 ± 1,78 dan menurut WHO termasuk kategori
tinggi.
18
Rata-rata DMFT yang tinggi ini mungkin disebabkan karena hanya 37,6 responden yang berkumur-kumur sesudah jajan dan tidak ada seorangpun responden
yang menyikat gigi sesudah jajan Tabel 5. Hal ini mempengaruhi lamanya sisa-sisa makanan melekat pada rongga mulut sehingga mempengaruhi pembentukan plak dan
perkembangan mikroorganisme.
4
Selain itu, responden yang memiliki kebiasaan menyikat gigi secara benar masih sedikit yaitu 31,5 Tabel 6. Semakin buruk oral
higiene, kesempatan untuk terjadinya karies gigi juga semakin besar.
1,5
Walaupun seluruh responden telah menggunakan pasta gigi berfluor sewaktu menyikat gigi,
namun karies masih mungkin terjadi apabila perilaku menyikat giginya tidak tepat.
5.3 Hubungan Pola Jajan dengan Pengalaman Karies Murid Kelas VI SD