Pertimbangan Hakim ANALISIS PUTUSAN

45 3. Tentang Petitum 1. Mengabulkan gugatan penggugat 2. Menyatakan hubungan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat bercerai. 3. Memerintahkan Panitera untuk menyampaikan salinan putusan perkara tersebut kepada KUA Kecamatan Tanah Abang, Kotamadya Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta. 46

B. Pertimbangan Hakim

Dalam putusan yang dikeluarkan Pengadilan Agama Tangerang, Hakim mengabulkan gugatan yang diajukan oleh penggugat. Dalam hal ini istri sebagai pihak yang merasa dirugikan akibat suami yang biseksual. Adapun pertimbangan hakim dalam mengabulkan gugatan Penggugat untuk bercerai adalah sebagai berikut Setelah Tergugat ketahuan selingkuh dengan beberapa wanita dan sesama jenis hubungan antara Penggugat dan Tergugat menjadi tidak harmonis dengan adanya perselisihan yang terus menerus dan sudah tidak sejalan lagi dalam membina rumah tangga. Hal ini sangat berakibat buruk bagi keluarga karena tidak adanya ketentraman dan keharmonisan antara suami istri hal ini juga tidak sesuai dengan tujuan perkawinan yang tercantum dalam pasal 1 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan yaitu: Perkawinan adalah ikatan lahir maupun batin antara seorang pria dan seorang wanita dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Y ang Maha Esa”. Demikian pula pada pasal 3 46 Arsip Pengadilan Agama Tangerang, Putusan Perkara Nomor: 045Pdt.G2012PA.Tng 46 Kompilasi Hukum Islam yaitu “perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah ”. Adapun pertimbangan lainnya adalah: 1. Sebelum mempertimbangkan pokok perkaranya terlebih dahulu Pengadilan Agama juga mempertimbangkan hukum antara penggugat dengan tergugat, yang mana penggugat telah mengajukan bukti surat guna terpenuhinya syarat formil dan materil pembuktian dengan surat sesuai pasal 165 HIR jo pasal 1 huruf f angka 2 PP No. 24 Tahun 2000 sehingga bukti surat tersebut dapat diterima sebagai alat bukti dipersidangan. 2. Dalil gugatan Penggugat dapat dibuktikan dengan adanya kesaksian dari dua orang saksi yang menyatakan jawaban yang sama mengenai dalil gugatan penggugat. Hal ini dianggap oleh majelis hakim yang beralasan dan tidak melawan hukum. Dengan demikian Majelis Hakim menilai gugatan penggugat telah memenuhi ketentuan yang dimaksud pasal 19 huruf f PP No. 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam, tentang alasan bercerai. Oleh karenanya gugatan cerai patut dikabulkan. 3. Bahwa karena fakta tentang perselisihan pertengkaran dan kelainan seksual biseksual yang diderita oleh tergugat yang berakibat pada tidak ada keharmonisan dalam rumah tangga. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka hakim Pengadilan Agama Tangerang mengabulkan gugatan penggugat Aminatu Zuhriah dengan menjatuhkan talak satu bain shugra terhadap tergugat Achmad Budiman. 47 Dari putusan yang penulis dapat ini, walaupun Majelis Hakim berusaha menasehati Penggugat agar tetap mempertahankan keutuhan rumah tangganya dengan tergugat namun usaha tersebut tidak berhasil, sehingga gugatan penggugat ternyata telah memenuhi ketentuan pasal 19 huruf f, PP No. 9 tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam. Oleh karena itu, penggugat dapat dikabulkan atas permohonannya untuk menggugat cerai yaitu jatuh Talak Sat u Ba‟in Sughra.

C. Analisis Putusan