BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini tergolong penelitian deskriptif, yaitu suatu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian seseorang, lembaga, dan lain-lain pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak atau sebagai mana
adanya Nawawi, 1991:67.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di UPTD Dharma Asih Binjai yang berkedudukan di jalan Perintis Kemerdekaan No. 2 Cengkeh Turi Binjai,
sekaligus merupakan rumah asuh. Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah karena merupakan salah satu lembaga pemerintah tresna wherda yang
memberikan program bagi lanjut usia, serta berperan dalam peningkatan kesejahteraan di hari tua warga binaan tersebut.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakan penelitian populasi, Arikunto 2006:130. Dari pengertian tersebut maka populasi dari penelitian adalah seluruh warga binaan yang ada di UPTD
Dharma Asih Binjai yang berjumlah 160 orang.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2. Sampel
Menurut Arikunto, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto,2006:134. Dalam penelitian ini besar sampel yang ditentukan
sesuai pendapat Arikunto, menyatakan jika jumlah populasi lebih dari 100 maka diambil sampel sejumlah 10-15 atau 20-25 dari populasi. Di mana sampel
dalam penelitian ini adalah warga binaan Dharma Asih Binjai berjumlah 160 orang dan yang di jadikan sampel sebayak 25dari populasi yaitu 40 orang.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan informasi atau data yang dibutuhkan, maka peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data atau informasi menyangkut masalah yang diteliti dengan mempelajari dan menelaah buku, majalah, surat
kabar, tulisan yang ada relevansinya terhadap masalah yang diteliti. Studi lapangan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui penelitian dengan turun
langsung ke lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu:
a. Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti untuk
mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek penelitian. b.
Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan menyebarkan angket kepada lanjut usia yang menjadi respondennya.
Universitas Sumatera Utara
c. Wawancara, yaitu dimaksudkan untuk mengajukan pertanyaan secara tatap
muka dengan responden yang bertujuan untuk melengkapi data yang diperlukan.
3.5 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan adalah metode kuantitatif dan menggunakan pengukuran skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Menggambarkan, menjelaskan, dan memberikan komentar dengan
menggunakan tabel. Pemberian skor pada skala likert:
a. Pengkordingan, yaitu mengklasifikasikan jawaban – jawaban menurut macamnya;
b. Membuat kategori untuk mengklasifikasikan jawaban sehingga mudah dianalisis serta disimpulkan untuk menjawab masalah yang dikemukakakan
dalam penelitian; c. Tabulasi, yaitu dengan menggunakan tabel tunggal untuk mengetahui jawaban
dan skor dari masalah yang diteliti. Sebelum menentukan klasifikasi persepsi, sikap dan partisipasi, maka
ditentukan interval kelas sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
i = interval kelas H = nilai tertinggi
L = nilai terendah K = bayak kelas
Negatif Netral
Positif
-1 0,66
-1,33 0 0,33 0,66
Maka dapat ditentukan kategori persepsi, sikap dan partisipasi adalah positif dan negatif dengan daya batasan nilai yang telah diperoleh sebagai berikut :
Respon dengan nilai -1 sampai dengan -0,33 =negatif
Respon dengan nilai -0,33 samapi dengan 0,33 = netral
Respon dengan nilai 0,33 sampai dengan 1 = positif
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Latar Belakang Berdirinya UPTD Dharma Asih
Jumlah lanjut usia di indonesia pada umumnya makin meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk.demikian juga semakin baiknya derajat
kehidupan dan penghidupan yang diakibatkan berhasilnya pembangunan di segala bidang sehingga secara tidak langsung mengakibatkan meningkatnya usia
harapan hidup dan menurunnya tingkat kematian pada gilirannya jumlah para lanjut usia akan meningkat pula. Sesuai dengan budaya masyarakat pada
umumnya para lanjut usia menikmati hari tuanya dilingkungan keluarga akan tetapi karena sesuatu sebab maka mereka tidak mungkin tinggal dilingkungan
keluarganya. Untuk itu dalam hal ini dibutuhkan suatu lembaga kesejahteraan sosial yang dapat menampung lanjut usia yang manyandang masalah tersebut.
Melalui dasar hukum juga yaitu: 1.
Surat keputusan menteri sosial RI. Nomor 07HUKKEPII84 tentang pola dasar pembangunan bidang kesejahteraan sosial.
2. Keputusan menteri sosial RI.Nomor 41HUKKEP XI79 Tanggal 1
Nopember 1979 tentang kedudukan dab fungsi susunan organisasi , tugas dan tata kerja panti dilingkungan departemen sosial RI.
Universitas Sumatera Utara