BAB III TINJAUAN TENTANG LEMBAGA FARMASI DIREKTORAT
KESEHATAN ANGKATAN DARAT
3.1 Sejarah
Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat Lafi Ditkesad merupakan lembaga yang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Pada saat itu
pemerintah Belanda mendirikan sebuah lembaga yang dinamakan Militaire Scheikundig Laboratorium MSL.
Pada tanggal 23 Januari 1950 dibentuk panitia pengalihan, sehingga pada tanggal 1 Juni 1950 dilakukan serah terima dari MSL kepada TNI AD yang
menjadi dasar dalam penetapan hari jadi Lafi Ditkesad melalui SK No. Kep23I1997 tanggal 31 Januari 1997. Setelah serah terima pada tanggal 1 Juni
1950 MSL terbagi menjadi dua : 1.
Laboratorium Kimia Tentara LKT yang kemudian berkembang menjadi Laboratorium Kimia Angkatan Darat LKAD.
2. Depot Obat Tentara Pusat DOTP yang berkembang menjadi Depot Obat
Angkatan Darat DOAD. Berdasarkan SK Ditkesad No. Kpts6110IX1960 tanggal 13 September
1960 terhitung mulai tanggal 8 Juni 1960 LKAD dan DOAD disatukan menjadi Lembaga Farmasi Angkatan Darat LAFIAD. Pada tanggal 15 Oktober 1970
LAFIAD dipisah kembali menjadi : 1.
LAFIAD yang akhirnya menjadi Lembaga Farmasi Jawatan Kesehatan Angkatan Darat Lafi Jankesad.
Universitas Sumatera Utara
2. Depot Obat Angkatan Darat DOAD berkembang menjadi Depot Alat
Peralatan Kesehatan Dopalkes dan berakhir menjadi Depot Pusat Perbekalan Kesehatan Dopusbekkes Jankesad
Selanjutnya tahun 1985 antara Lafi Jankesad dan Dopusbekkes Jankesad disatukan kembali menjadi Lafi Ditkesad hingga 31 Maret 2005 dan mulai 1 April
2005 dipisah lagi menjadi Lafi Ditkesad dan Gudang Pusat II Ditkesad.
3.2 Visi dan Misi LAFI DITKESAD
Visi Lafi Ditkesad adalah menjadi satu-satunya lembaga produksi yang mampu memenuhi kebutuhan obat yang bermutu bagi TNI AD.
Lafi Ditkesad mempunyai misi sebagai berikut : 1.
Mampu memenuhi kebutuhan obat TNI AD 2.
Pusat litbang dan informasi obat TNI AD. 3.
Mampu menjadi mitra industri farmasi lain dalam memenuhi kebutuhan obat nasional.
3.3 Kedudukan, Fungsi Dan Tugas Pokok Lafi Ditkesad
Lafi Ditkesad adalah badan pelaksana yang berkedudukan langsung di bawah Direktur Kesehatan Angkatan Darat Dirkesad. Lafi Ditkesad mempunyai
tugas membantu Dirkesad menyelenggarakan pembinaan dan produksi, penelitian serta pengembangan obat dalam rangka mendukung tugas Ditkesad. Dalam
melaksanakan tugas tersebut, Lafi Ditkesad menyelenggarakan tugas-tugas sebagai berikut :
a. Melaksanakan fungsi utama
1 Fungsi produksi, meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan di bidang
produksi obat.
Universitas Sumatera Utara
2 Fungsi pengawasan mutu, meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan
pemeriksaan fisik, kimiawi, mikrobiologi, terhadap bahan baku, bahan pembantu, sarana pendukung, produk antara, produk ruahan dan produk
jadi yang dilaksanakan sebelum, selama dan sesudah proses produksi. 3
Fungsi penelitian dan pengembangan, meliputi segala usaha, pekerjaan, kegiatan di bidang penelitian, pengembangan metode produksi,
pengawasan mutu, formulasi, uji coba produk, alat utama atau bantu dan pengembangan kemampuan personil.
4 Fungsi pemeliharaan, meliputi segala usaha, pekerjaan, kegiatan di bidang
pemeliharaan, perawatan, perbaikan, pengembangan peralatan produksi, pengawasan mutu dan utilitas.
5 Fungsi penyimpanan, meliputi segala usaha, pekerjaaan, dan kegitatan di
bidang penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran bahan baku, bahan penolong, peralatan untuk proses produksi dan produk jadi serta
menyalurkan produk jadi ke Gudang Pusat II Ditkesad. b.
Melaksanakan Fungsi Organik a
Fungsi Militer Meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan di bidang pengamanan,
personel, logistik dan urusan dalam, dalam rangka mendukung tugas Lafi Ditkesad.
b Fungsi Pembinaan
Meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan di bidang perencanaan anggaran, pengawasan dan pengendalian kegiatan dalam rangka
mendukung tugas Lafi Ditkesad.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Struktur Organisasi lafi Ditkesad