Luas Lahan Pertanian Peran Pertanian terhadap Perekonomian

Simanjuntak, 1998:4. Upaya perluasan kesempatan kerja dan penciptaan lapangan kerja produktif harus dilaksanakan dengan meluaskan landasan ekonomi. Hal ini harus disertai dengan usaha untuk meningkatkan produktifitas, baik dibidang kegiatan yang baru modern maupun dibidang tradisional. Salah satu faktor yang menghambat produksi di Negara-negara berkembang dan menekan tingkat hidup golongan perpendapatan rendah adalah produktifitas yang rendah Djoyohadikusumo, 1996:37. Terciptanya lapangan kerja dan produktivitas disektor- sektor kegiatan yang makin luas akan menambah pendapatan bagi penduduk yang bersangkutan. Kebijakan yang diarahkan pada perluasan kesempatan kerja dan peningkatan produktivitas tenaga kerja harus dilihat dalam hubungannya dengan kebijaksanaan yang menyangkut pemerataan pendapatan dalam masyarakat.

1.1.5 Luas Lahan Pertanian

Sulitnya meningkatkan produksi pangan nasional antara lain karena pengembangan lahan pertanian pangan baru tidak seimbang dengan konversi lahan pertanian produktif yang berubah menjadi fungsi lain seperti pemukiman. Lahan irigasi Indonesia sebesar 10.794.221 hektar telah menyumbangkan produksi padi sebesar 48.201.136 ton dan 50-nya lebih disumbangkan ke pulau Jawa. Akan tetapi mengingat padatnya penduduk di pulau Jawa keberadaan lahan tanaman pangan tersebut terus mengalami degradasi seiring meningkatnya kebutuhan pemukiman dan pilihan pada komoditi yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi seperti holtikultura. Jika tidak ada upaya khusus untuk meningkatkan produktivitas secara nyata dan atau membuka areal baru pertanian pangan sudah pasti produksi pangan dalam negeri tidak akan mampu mencukupi kebutuhan pangan nasional. Menurut Alihamsyah dalam Riniati, 2007:39 dari sisi perluasan areal lahan tanaman pangan ini upaya yang dapat ditempuh adalah: 1 Memanfaatkan lahan lebak dan pasang surut termasuk di kawasan pasang surut 2 Mengoptimalkan lahan tidur dan lahan tidak produktif di pulau Jawa. Kedua pilihan atas mutlak harus dibarengi dengan menerapkan tekhnologi untuk meningkatkan produktivitas.

1.1.6 Peran Pertanian terhadap Perekonomian

Perekonomian di era globalisasi ini masih sama dengan era sebelumnya, yaitu bagaimana subjek dari perekonomian Indonesia, yaitu penduduk Indonesia sejahtera. Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang sangat besar, sekarang ada 235 juta penduduk yang tersebar. Jumlah penduduk yang besar ini menjadi pertimbangan utama pemerintah pusat dan daerah, sehingga arah perekonomian Indonesia masa itu dibangun untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya. Berdasarkan pertimbangan ini, maka sektor pertanian menjadi sektor penting dalam struktur perekonomian Indonesia. Seiring dengan berkembangnya perekonomian bangsa, maka kita mulai mencanangkan masa depan Indonesia menuju era industrialisasi, dengan pertimbangan sektor pertanian kita juga semakin kuat. Peran sektor pertanian di samping sebagai sumber penghasil devisa yang besar, juga merupakan sumber kehidupan bagi sebagian penduduk Indonesia. Sektor pertanian memiliki potensi sebagai pendorong dari perekonomian Indonesia, karena memilik peluang pasar yang lebih luas dan nilai tambah value added yang besar. Disamping itu pengembangan sektor pertanian dapat menjadi “pintu masuk” entry point proses transformasi struktur ekonomi dari pertanian ke industri, menurut Habibi, nono dan Wardani dalam Abdul, 2007:3. Sektor pertanian memberikan peranan yang penting dalam perekonomian setidaknya dalam beberapa hal sebagai berikut Amir, 2014:5 : 1. Sebagai sumber pendapatan dan kesempatan kerja bagi penduduk pedesaan dimana sebagian besar penduduk pedesaan bermata-pencaharian utama sebagai petani; 2. Sebagai penghasil pangan untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi penduduk yang jumlahnya semakin bertambah; 3. Sebagai pemacu proses industrialisasi, utamanya bagi industrialisasi yang memiliki keterkaitan yang cukup besar dengan sektor pertanian; 4. Sebagai penyumbang devisa negara, karena sektor pertanian menghasilkan produk produk pertanian yang tradable dan berorientasi pada pasar ekspor; dan 5. Sebagai pasar bagi produk dan jasa sektor nonpertanian.

1.1.7 Produk Domestik Regional Bruto