xxix
BAB III BIOGRAFI SINGKAT HJ. IRENA HANDONO
DAN H. INSAN L.S MOKOGINTA
A. Hj. Irena Handono
1. Profil Singkat dan Karier
Irene Handono lahir di Surabaya pada tanggal 30 Juli 1954. Dengan nama kecil Han Hoo Lie, yang kemudian menjadi Irena
Handono.
36
Beliau dilahirkan dari ayah dan ibu yang beragama Katolik, tumbuh dan berkembang dalam lingkungan tersebut. Beliau rajin ke gereja
dan ikut kegiatan disana, termasuk kegiatan sosial kemasyatakatan. Kehidupannya hampir sempurna, beliau terlahir dari keluarga yang
kaya raya, kalau diukur dari materi luas rumahnya mencapai 1000 meter persegi. Beliau berasal dari etnis Tionghoa, ayahnya adalah seorang
pengusaha terkenal di Surabaya, ayah beliau merupakan salah satu donatur terbesar gereja di Indonesia. Beliau adalah anak kelima dan perempuan
satu-satunya dari lima bersaudara. Beliau amat bersyukur karena dianugerahi banyak kelebihan.
Selain materi, kecerdasannyapun cukup lumayan. Prestasi akademiknya selalu memuaskan. Beliau pernah terpilih sebagai ketua termuda pada
salah satu organisasi gereja. Ketika remaja layaknya remaja pada umumnya, beliau punya
banyak teman dan dicintai oleh mereka, bahkan beliau menjadi favorit
36
http:www.irenahandono.or.idindex.php?option=com_contenttask=viewid=12Ite mid=30
,
artikel diakses pada tanggal 12 November 2008.
xxx bagi kawan-kawannya. Intinya, masa mudanya dihabiskan dengan penuh
kesan, bermakna, dan indah. Namun demikian beliau tidak larut dalam semaraknya pergaulan muda-mudi, walaupun semua fasilitas untuk hura-
hura bahkan foya-foya ada, namun keinginan untuk menjadi biarawati tetap kuat. Semua itu terbukti ketika beliau lulus SMU, beliau
memutuskan untuk mengikuti panggilan Tuhan itu. Karena sejak masa kanak-kanak beliau sudah termotivasi untuk
masuk biara, tentu saja orang tuanya terkejut, berat bagi mereka untuk membiarkan anak gadisnya hidup terpisah dengan mereka. Sebagai
pemeluk Katolik yang taat, mereka akhirnya mengikhlaskannya. Sebaliknya dengan kakak-kakaknya, mereka justru bangga punya adik
yang masuk biarawati.
37
Tidak ada kesulitan ketika beliau melangkah ke biara, justru kemudahanlah yang dirasakan. Dari banyak biarawati, hanya ada dua
orang biara yang diberi tugas ganda, yaitu kuliah di biara dan kuliah di Institut Filsafat Teologia, seperti seminari yang merupakan pendidikan
akhir pastur, salah satu dari biarawati yang diberi keistimewaan itu adalah dirinya.
Pada usia 19 tahun beliau sudah harus menekuni dua pendidikan sekaligus, yakni pendidikan dibiara dan di seminari agung. Dimana beliau
mengambil Fakultas Comparative Religion, Jurusan Islamologi. Di tempat inilah untuk pertama kalinya beliau mengenal Islam, sampai akhirnya
37
www.irenahandono.or.id artikel diakses pada 21 Juli 2008.
xxxi beliau tertarik dan ingin mendalami agama Islam. Tetapi tidak mudah,
karena dengan resiko beliau harus keluar dari biara. Pada tahun 1974-an, beliau tidak lagi menjadi biarawati.
38
Sekeluarnya dari biara, beliau melanjutkan kuliah ke Universitas Atmajaya Jakarta. Kemudian beliau menikah dengan orang Katolik, suaminya adalah
aktifis mahasiswa. Pernikahannya telah berlangsung selama lima tahun, dan telah dikaruniai tiga orang anak, satu perempuan dan dua laki-laki,
saat ini mereka telah menjadi muslim dan muslimah. Selama berumahtangga banyak sekali ketidakcocokkan yang
terjadi diantara mereka, yang paling menonjol yaitu berbeda pendapat dan cara pandang mereka tentang agama. Sampai akhirnya beliau
berkesimpulan bahwa kehidupan rumah tangga seperti ini tidak bisa berlanjut, dan tidak mungkin bertahan lama.
Selama beliau mengenal dan mendalami Islam dengan cara membaca buku-buku tentang Islam, mengkaji kitab suci Al-Qur’an,
sampai menemui ustad-ustad untuk berkonsultasi. Sampai akhirnya rahmat Allah datang kepadanya. Dengan penuh pertimbangan dan keyakinan
beliau memantapkan diri untuk memeluk agama Islam. Titik balik terjadi sehari sebelum bulan suci Ramadhan tepatnya
tahun 1983 M, saat usianya menginjak 26 tahun. beliau dibimbing oleh bapak KH. Misbah dan Bapak KH. Ahmad Soedja’i
seorang pahlawan dan Ketua MUI Jawa Timur saat itu dan di saksikan oleh seluruh
Jama’ah saat ini keduanya sudah al-marhum.. Dan kemudian mengucapkan dua kalimat
38
Tabloid Media Umat Memperjuangkan Kehidupan Umat, Kristen Tidak Toleran Menyikap Fitnah dan Teror
, Edisi 3, 21 Dzulhijjah 1429 H- 4 Muharram 1430 H19 Desember 2008-1 Januari 2009. h, 11.
xxxii syahadat,
39
Masjid Al-Falah Surabaya menjadi saksi sejarah pada saat
itu.
40
“sejak saat itulah saya menjadi muslimah, dan sejak saat itu pula bertubi-tubi hinaan, cemoohan, hujatan dn fitnah bahkan sumpah
serapah dilontarkan bukan saja terhadap saya, tapi juga kepada Allah SWT yang saya sembah, Nabi Muhammad SAW yang saya
cintai dan Islam yang saya yakini. Teror demi teror terus saya rasakan baik secara fisik maupun mental hingga sekarang”.
41
Setelah resmi memeluk Islam, beliau mengurus perceraiannya dengan suaminya, karena suaminya tetap pada agamanya. Baru pada tahun
1992 beliau menunaikan rukun Islam yang kelima. Beliau bersyukur kepada Allah karena diberikan rejeki sehingga bisa menunaikan ibadah
haji. Sepulang haji, hatinya semakin terbuka dengan Islam, dan banyak sekali karunia yang beliau dapatkan termasuk jodoh. Melalui pertemuan
yang Islami, akhirnya beliau dilamar oleh seorang ulama, bernama Masruchin Yusufi, duda lima anak yang isterinya telah meninggal dunia.
Kini mereka berdua sama-sama aktif berdakwah sampai ke pelosok desa. Pengalaman berorganisasi atau karier beliau antara lain:
1. Ketua Legio Maria, terjadi pada saat beliau menjalani hidup di biara
2. Biarawati
3. Pernah menjadi pembimbing ibadah haji pada tahun 1998 dan 2000
39
Dalam Ensiklopedi Islam syahadat atau syahadah berasal dari kata kerja Syahida “Mengamati”, “Bersaksi”, “Memahami Keyakinan”. Penegasan dan keyakinan yang fundamentlis
dalam islam, rukun islam yang pertama dan yang terpenting. Jika syahadah diterima secara sungguh-sungguh maka ia menghasilkan “Kepasrahan” islam dan yang bersangkutan telah
menjadi seorang muslim. Maka kata kerja itu menyangkut tindakan penyaksian dan pemahaman, kemudian juga berkaitan dengan pernyataan, yakni bahwa seseorang telah menyaksikan dan
memastikan. Ensiklopedi Islam 3 Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994, h, 379.
40
http:www.irenahandono.or.idindex.php?option=com_contenttask=viewid=12Ite mid=30
,
artikel diakses pada tanggal 12 November 2008
.
41
Tabloid Media Umat Memperjuangkan Kehidupan Umat, Kristen Tidak Toleran Menyikap Fitnah dan Teror
, Edisi 3, 21 Dzulhijjah 1429 H- 4 Muharram 1430 H19 Desember 2008-1 Januari 2009. h, 11
xxxiii 4.
Pernah aktif pada organisasi Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia ICMI di Surabaya.
5. Pengurus pusat PITI Persatuan Islam Tionghua Indonesia.
6. Ketua jamaah AL-Muhtadin Masjid Agung Al-Azhar Jakarta.
7. Konsultan Kristologi Masjid Agung Al-Azhar Jakarta
8. Anggota Presidium Forum Komunikasi Lembaga Pembinaan Mu’allaf
FKLPM 9.
Penasehat Dewan Presidium Nasional Forum Gerakan Anti Pornografi dan Pornoaksi FORGAPP
10. Penasehat Lembaga Advokasi Muslim
11. Ketua Umum Pimpinan Pusat GERAKAN MUSLIMAT INDONESIA
Ormas Perempuan Muslim, Independent, Lintas Golongan, Suku dan Ras Berkedudukan di Jakarta. Program Khusus : Membentengi Umat
dari bahaya pendangkalan akidah dan bahaya pemurtadan. 12.
Pengurus Majlis Al ‘Alami Lil Alimat Al-Muslimat Indonesia MAAI Majlis Ilmuwan Muslimah Se Dunia Cabang Indonesia
13. Pendiri Irena Center, Lembaga Kajian Perbandingan Agama dan
Pembinaan Muallaf. Sampai saat ini pun beliau masih aktif menjadi penasehat bagi para calon muallaf. sudah banyak orang yang
mengikrarkan diri menjadi muallaf di Irena Center ini. Dan sebagian besar ikrar itu disaksikan langsung oleh Irena Handono sendiri.
14. Penasehat Muslim Peduli Umat MPU, Forum terdiri dari 49 Ormas
Muslimah.
xxxiv
2. Karya-Karya Ilmiah