Mendahulukan h lun dari Mendahulukan h lun dari

Zulfan : Analisis H LUN Pada Surat Al-Baqarah, 2009. USU Repository © 2009 Contoh : ha muhammadun muqbilan “ Muhammad datang”. Kata muqbilan adalah hal yang bermakna fi‘l. Namun ada kalanya juga h lun tersebut mendahului sahib dan ‘amilnya, selain itu juga ada h lun yang di buang dan ada pula sahibnya yang dibuang, serta ‘amilnya yang dibuang, sebagai berikut:

1. Mendahulukan h lun dari

s hibu al-h li. Untuk mendahulukan h lun dari sahibnya hukumnya ada yang boleh dan ada yang wajib Al-Gulayaini, 2007: 414. Wajib mendahulukan h lun dari sahibnya apabila terdiri dari : • Apabila s hibu al-h li berupa ism nakirah. Contoh surat Al-Baqarah ayat 107 : ………..           wa m lakum min d ni all hi min waliyyin wal nas rin “ dan tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun seorang penolong”. Pada contoh ayat di atas yang menjadi hal adalah jarun majrurin min d ni yang diletakkan sebelum s hibu al-h li yaitu kata waliyyin karena s hibu al-h li berupa ism nakirah. • Apabila h lun dibatasi oleh s hibu al-h li. Contoh : m j a n jihan illa kh lidun “ tidaklah datang seorang yang berhasil kecuali khalid”. Kata n jihan adalah hal yang dibatasi oleh sahibnya yaitu kata kh lidun. Boleh mendahulukan h lun dari sahibnya apabila s hibu al- h li berupa ism ma‘rifah. Contoh : ’ da r kiban sa’ dun “Said datang dengan berkendara”. Kata r kiban adalah hal yang menjelaskan sahibnya yang berupa ism ma‘rifah yaitu kata sa‘ dun.

2. Mendahulukan h lun dari

‘ milu al-h li. Sebagaimana lazimnya bahwa h lun terletak setelah ‘amilnya, namun adakalanya wajib mendahulukan h lun dari ‘amilnya dan adakalanya boleh mendahulukan h lun dari ‘amilnya Al-Gulayaini, 2007: 416. Zulfan : Analisis H LUN Pada Surat Al-Baqarah, 2009. USU Repository © 2009 1.Wajib mendahulukan h lun dari ‘amilnya dengan memperhatikan tiga bentuk yaitu : • Apabila h lun terletak di awal kalimat, dan h lun tersebut berupa kata tanya. Contoh surat Al-Baqarah ayat 259 :  .........       ………….. q la ann yuhyi h zihi al-lahu ba‘da mawtih “Dia berkata: Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?. Pada contoh ayat di atas kata ann adalah h lun yang mendahului ‘amilnya yaitu kata yuhyi karena h lun pada contoh ini merupakan kata tanya yang terletak di awal kalimat. • Apabila ‘amilnya berupa ism tafdil sebagai ‘amil dari dua h lun, tetapi salah satu dari s hibu al-h linya diutamakan dari yang lainnya. Contoh : kh lidun faq ran akramu min khal lin ganiyyan “ Khalid yang fakir lebih mulia daripada Khalil yang kaya”. Kata akramu adalah ‘amil hal yang berupa ism tafdil yang menjelaskan dua hal yaitu kata faq ran dan ganiyyan yang juga menjelaskan keutamaan dari salah satu sahibnya yaitu kh lidun. • Apabila ‘amilnya mengandung pengertian tasybih yang menjadi ‘amil bagi dua keadaan s hibu al-h li yang pertama dan yang kedua. Contoh : an faq ran kakhal lin ganiyyan “ saya yang fakir, sama seperti Khalil yang kaya”. Huruf “ “ ka pada kata kakhal lin adalah huruf tasybih yang menjadi ‘amil bagi dua s hibu al-h li yaitu kata an dan khal l. 2. Al-Gulayaini 2007: 414 dalam bukunya J mi’u Al-Dur si Al- ‘Arabiyyati, berpendapat bahwa boleh mendahulukan h lun dari ‘amilnya dengan memperhatikan dua bentuk yaitu : • Apabila h lun itu berupa fi‘l mutasarrif atau kata kerja yang bisa mengalami perubahan. Contoh : r kiban j a ‘aliyyun “ dengan berkendara Ali datang”. Kata r kiban adalah hal yang berupa fi‘l mutasarrif Zulfan : Analisis H LUN Pada Surat Al-Baqarah, 2009. USU Repository © 2009 yang menjelaskan atau sahibnya yaitu kata ‘aliyyun. Oleh karena itu hal boleh mendahului ‘amilnya yaitu fi‘l madi j a. • Apabila h lun itu berupa sifat yang menyerupai fi‘l mutasarrif. Contoh : musri‘an ‘aliyyun muntaliqun “ Ali berangkat dengan cepat”. Kata musri’an adalah hal yang berupa sifat yang menyerupai fi‘l mutasarrif, yang mendahului ‘amilnya yaitu muntaliqun.

3. Membuang h lun dari ‘amil dan sahibnya