Ferdinand Sinuhaji : Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Prediksi Keputusan Medis Pada Penyakit Asma, 2009. USU Repository © 2009
15 Setelah melalui beberapa fase perkembanganya, komputer modern telah
berperan besar dalam memberikan dukungan kepada manusia untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan. Seiring dengan semakin majunya
teknologi perangkat keras komputer, pekerjaan yang sebelumnya tidak dapat atau sulit dilakukan oleh komputer, kini dapat diselesaikan dengan cukup baik.
Dewasa ini, komputer telah digunakan secara luas pada hampir segala aspek kehidupan manusia. Komputer telah memegang peranan penting dalam bidang
industri, perdagangan, kedokteran dan hampir di semua bidang kehidupan manusia lainnya.
Jaringan syaraf tiruan, yang telah digunakan untuk menganalisis data yang kompleks dan untuk mengenali pola, dapat memberikan dukungan bagi
pengambilan keputusan medis oleh dokter. Dengan melakukan analisis data penanganan pasien-pasien dengan permasalahan yang sejenis untuk mengambil
keputusan, sehingga nantinya keputusan yang diambil merupakan keputusan yang terbaik untuk pasien.
”Jaringan Syaraf tiruan untuk prediksi keputusan medis pada penyakit asma” diharapkan dalam membantu mengurangi angka kematian karena asma
yang sesungguhnya dapat dicegah. Dimana masalah-masalah penyebab kematian asma yang sesungguhnya dapat di cegah antara lain adalah :
1. Ketidaktepatan diagnosis oleh dokter.
2. Penilaian beratnya asma oleh penderita maupun oleh dokter yang merawat
kurang akurat. 3.
Kesalahan dalam melakukan tindakan pertama oleh penderita maupun oleh keluarga penderita untuk mengatasi serangan dan menentukan saat yang tepat
untuk meminta pertolongan dokter.
1.2 Perumusan Masalah
Ferdinand Sinuhaji : Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Prediksi Keputusan Medis Pada Penyakit Asma, 2009. USU Repository © 2009
16 Masalah yang diangkat pada skripsi ini adalah bagaimana membangun
sebuah perangkat lunak jaringan syaraf tiruan yang dapat memprediksi beberapa keputusan medis pada penyakit asma berdasarkan faktor input parameter klinis,
kebutuhan obat, fungsi paru, gejala klinis yang ada dengan mengunakan algoritma backpropagation dan bagaimana mengimplementasikan sistem berbasis jaringan
syaraf tiruan untuk pengambilan keputusan medis bagi penderita asma.
1.3 Batasan Masalah
Mengingat kompleksnya masalah yang dihadapi dan terus berkembangnya studi tentang ilmu kedokteran, permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini
dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
1. Pengambilan keputusan medis untuk ketepatan diagnosis menurut klasifikasi
asma. Input yang dipakai pada proses pembelajaran dan pengujian di dasarkan
pada 8 buah parameter yang merupakan parameter klinis, kebutuhan obat dan
fungsi paru pada penderita asma dan output berupa 3 jenis klasifikasi asma. 2.
Pengambilan keputusan medis untuk ketepatan penilaian beratnya serangan asma. Input yang dipakai pada proses pembelajaran dan pengujian didasarkan
pada 7 buah parameter yang merupakan gejala klinis pada penderita asma dan
output berupa 3 jenis serangan asma. 3.
Pengambilan keputusan untuk ketepatan waktu dalam meminta pertolongan dokter. Input yang dipakai pada proses pembelajaran dan pengujian didasarkan
pada 3 buah parameter yang merupakan parameter klinis pada penderita asma
dan Output berupa 3 jenis keputusan dalam menerima pertolongan dokter. 4.
Program Jaringan Saraf Tiruan untuk Prediksi Keputusan Medis pada penyakit Asma ini dibuat dalam bahasa BASIC dengan bantuan program Visual Basic
6.0 yang tidak mendukung sistem jaringan antar komputer dan hanya merancang sistem keamanan tingkat rendah, yaitu dengan sistem login dan
password.
Ferdinand Sinuhaji : Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Prediksi Keputusan Medis Pada Penyakit Asma, 2009. USU Repository © 2009
17
1.4 Tujuan Penelitian