Lazarus D. Brahmana : Perlindungan Dan Jaminan Hukum Penyerahan Sebagian Pekerjaan Pada Pihak Lain Outsourcing Dalam Undang – Undang Study di CV Mulia Dharma, 2008.
USU Repository © 2009
hubungan kerja ini masing-masing pihak memperoleh hak-hak dan harus menjalankan kewajiban-kewajiban tertentu
18
Metode penulisan skripsi ini dilakukan dengan pendekatan data secara studi kepustakaan untuk memperoleh data sekunder berupa bahan-bahan hukum
primer yakni berupa Norma atau kaedah dasar, yakni Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945; Kitab Undang-Undang Hukum Perdata; Undang-Undang Nomor 3
Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja; Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 Tentang Serikat PekerjaSerikat Buruh; Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan; Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 100 Tahun 2004 Tentang Ketentuan
Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu; Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2004 Tentang Tata Cara
Perizinan Perusahaan Penyedia Jasa PekerjaBuruh; Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 220 Tahun 2004 Tentang
. Pemborongan kerja adalah sebuah perjanjian, dimana pemborong
mengikat diri untuk membuat suatu kerja tertentu bagi pihak lain yang memborongkan dengan menerima bayaran tertentu
dan pihak yang lain yang memborongkan mengikatkan diri untuk memborongkan pekerjaan kepada pihak
pemborong dengan bayaran tertentu. Perjanjian pemborongan kerja antara pemborong dengan pihak yang memborongkan akan berakhir apabila obyek
perjanjian telah selesai dikerjakan.
F. Metode Penelitian
18
Ibid hal 30
Lazarus D. Brahmana : Perlindungan Dan Jaminan Hukum Penyerahan Sebagian Pekerjaan Pada Pihak Lain Outsourcing Dalam Undang – Undang Study di CV Mulia Dharma, 2008.
USU Repository © 2009
Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain.
Sementara itu untuk melengkapi bahan hukum primer dilakukan juga pengumpulan data atas bahan hukum sekunder, yaitu Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Perlindungan Upah; Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2000 Tentang Serikat
PekerjaSerikat Buruh; dan Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
Selain itu juga dilakukan pengumpulan data atas data-data sekunder lainnya yang meliputi buku-buku, majalah, surat kabar, jurnal, situs internet
maupun bahan bacaan lainnya yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini Untuk lebih menyempurnakan skripsi ini, selain melakukan pendekatan
data secara studi kepustakaan, dilakukan juga pengumpulan data primer, dimana pengumpulan data primer ini dilakukan di CV Mulia Dharma yang terletak dalam
wilayah administrasi pemerintahan kota Medan. Pengumpulan data primer ini dilakukan melalui wawancara langsung kepada wakil direktur CV Mulia Dharma.
G. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini dibagi atas 5 lima bab, dimana masing-masing bab dibagi atas beberapa sub bab yang disesuaikan dengan kebutuhan pembahasan
dalam bab tersebut. Urutan bab tersebut tersusun secara sistematik dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 5 bab, yaitu sebagai berikut : Bab I berjudul Pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab, yakni
Lazarus D. Brahmana : Perlindungan Dan Jaminan Hukum Penyerahan Sebagian Pekerjaan Pada Pihak Lain Outsourcing Dalam Undang – Undang Study di CV Mulia Dharma, 2008.
USU Repository © 2009
latar-belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, keaslian penulisan, tinjauan kepustakaan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II berjudul Perlindungan Atas PekerjaBuruh. Bab II ini dibagi atas beberapa sub bab, yakni perlindungan atas pekerjaburuh menurut Undang-
Undang Dasar Republik Indonesia 1945, perlindungan atas pekerjaburuh menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan
perlindungan atas pekerjaburuh menurut perspektif ham tentang kerja. Bab III berjudul Landasan Hukum Penyerahan Sebagian Pekerjaan Pada
Pihak Lain Outsourcing Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Yang Berlaku. Bab III ini dibagi atas beberapa sub bab, yakni pengertian penyerahan
sebagian pekerjaan pada pihak lain outsourcing, perbedaan penyerahan sebagian pekerjaan pada pihak lain outsourcing dengan perjanjian kerja waktu tertentu,
pengaturan penyerahan sebagian pekerjaan pada pihak lain outsourcing menurut beberapa peraturan yaitu KUH Perdata, Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, dan
Kepmennakertrans No.101MENVI2004, dan sub bab berikutnya yaitu hubungan hukum antara tenaga kerja outsourcing dengan perusahaan pengguna
jasa tenaga kerja outsourcing. Bab IV berjudul Perlindungan Dan Jaminan Hukum Pekerja Outsourcing
Di CV Mulia Dharma. Bab IV ini dibagi atas beberapa sub bab, yakni deskripsi singkat cv mulia abadi, pengaturan hak tenaga kerja outsourcing di cv mulia
dharma, hubungan hukum antara tenaga kerja outsourcing di cv mulia dharma dengan perusahaan pengguna jasa tenaga kerja outsourcing dan hubungan hukum
antara cv mulia dharma dengan perusahaan pengguna jasa tenaga kerja outsourcing.
Lazarus D. Brahmana : Perlindungan Dan Jaminan Hukum Penyerahan Sebagian Pekerjaan Pada Pihak Lain Outsourcing Dalam Undang – Undang Study di CV Mulia Dharma, 2008.
USU Repository © 2009
Bab V berjudul Penutup. Bab ini berisikan kesimpulan dan saran terhadap perlindungan dan jaminan hukum penyerahan sebagian pekerjaan pada pihak lain
outsourcing dalam undang-undang.
BAB II PERLINDUNGAN ATAS PEKERJABURUH
A. Perlindungan Atas PekerjaBuruh Menurut Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945
Perlindungan atas pekerjaburuh dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 dapat dilihat dalam amanat para pendiri negara sebagaimana yang
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 khususnya pada paragraf 4 yang berbunyi:
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang
terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
19
Dari pernyataan diatas terlihat bahwa secara tersirat Pembukaan Undang- Undang Dasar Republik Indonesia 1945 telah menjamin perlindungan bagi setiap
warga negara Indonesia untuk mendapatkan penghidupan yang layak dan beradab, ”
19
Paragraf 4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945