bagian tengah Kottelat, et al., 1993. N. sumateranus memiliki ciri morfologi lebar badan 3,1-3,5 kali lebih pendek dari PS; 7-8 sisik di depan sirip punggung; 4 baris
pori-pori masing-masing memilki tubus yang keras . N. longipinnis memiliki lebar badan 3,4 – 3.8 kali tebih pendek dari PS; 8-9 sisik di depan sirip punggung; tidak ada
informasi mengenai adanya pori-pori atau tubuh dari moncong; alur dari bagian belakang sampai bibir bawah tidak terputus di bagian tengah Kottelat, et al, 1993.
2.2 Tor
Tor mempunyai ciri- ciri bibir bawah berubah menjadi tonjolan berdaging, atau paling sedikit dua lekukan yang membatasi posisi tonjolan, lekukan di belakang bibir tidak
terputus, tidak ada tulang keras pada rahang bawah, sirip dubur lebih pendek dari pada sirip punggung, bibir bawah tanpa celah di tengah Dinas Perikanan Dati I Sumatera
Utara, 1999. Menurut Kottelat et al, 1993 sistematika pada Tor masih tidak teratur.
Beberapa jenis bersifat tentatif dan dianggap tidak sah. Kebanyakan merupakan jenis terancam punah, khususnya karena penggundulan hutan dan penangkapan yang
berlebihan khususnya menggunakan dinamit dan racun. Cyprinidae mempunyai penyebaran yang lambat di dunia karena merupakan
hewan perairan darat sehingga secara fisiologis tidak mampu bertahan di air laut Lagler, 1962. Cyprinidae berasal dari Asia dan menyebar ke benua Afrika serta
Amerika. Di setiap benua ditemukan famili ini dengan karakteristik yang beragam. Famili ini memiliki 1600 spesies Moyle et al, 2082.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Klasifikasi Ikan batak
Neolissochilus sp. dan Tor sp. termasuk ke dalam ordo Cypriniformes, famili Cyprinidae. Genus Neolissochilus dan Tor. Spesies Neolissochilus sp. dan Tor sp.
Kottelat, et al. 1993 .
2.4 Kromosom
Bagian terkecil dari mahluk hidup dinamakan sel. Sel dari mahluk hidup multiseluler terdiri atas membran, sitoplasma, dan inti sel. Di dalam inti sel terdapat kromosom,
yaitu benda-benda halus berbentuk batang panjang atau pendek lurus atau bengkok Suryo, 1997. Kromosom dapat terlihat jelas selama tahap-tahap tertentu dari
pembelahan inti, yang biasanya digambarkan pada tahap metafase Crowder, 1997, kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel Suryo, 1997.
Kromosom merupakan unit dasar kehidupan yang di dalamya terdapat material genetik yaitu DNA yang mengontrol seluruh aktifitas hidup, termasuk metabolisme
dan penuruna sifat Klug dan cummings, 1994. Jumlah kromosom pada tubuh hewan bervariasi, tergantung pada sel yang
diamati. Sel telur dan sel sperma membawa jumlah kromosom yang haploid, sedangkan pada sel tubuh membawa kromosom diploid. Kromosom diploid pada zigot
merupakan penggabungan dari kromosom haploid sel telur dan sel sperma Paul dan Goodenough, 1974.
Jumlah kromosom yang bervariasi dari satu spesies dengan spesies lain dan pada spesies yang sama jumlah kromosom adalah konstan Wagner, et al, 1980.
Akan tetapijumlah kromosom yang dapat mengalami perubahan yang dikenak dengan aberasi kromosom. Perubahan yang dapat menyebabkan bertambah atau berkurangnya
asatu set kromosom disebut dengane unoploidi. Perubahan yang menyebabkan bertambah atau berkurangnya satu atau lebih kromosom yang disebut dengan
aneuploidi Burn, 1976.
Universitas Sumatera Utara
Analisis perbedaan kromosom ikan telah dilakukan oleh Putra 1994 pada spesies ikan teman Channa micropeltes dan ikan Gabus Cina Channa lucius di
Institut Pertanian Bogor. Pada hasil penelitian diperoleh jumlah kromosom Channa micropeltes 20 pasang dan Channa lucius memiliki kromosom sebanyak 22 pasang.
Pada analisis kariotipe diperoleh kariotipe Channa micropeltes memiliki kromosom akrosentrik pada kromosom nomor 2, 19 pasang kromosom telosentrik pada
kromosom 1, 3 sampai ke 20. Sementara pada Channa lucius memiliki karyotipe sebagai berikut: 3 pasang kromosom metasentrik pada kromosom ke 5,7, dan ke 9,
dan 19 pasang kromosom telosentrik pada kromosom ke 1, 2, 3, 4, 6, 8 dan 10 sampai kromosom ke 22. Pada hasil penelitian ini ternyata kedua jenis spesies memiliki
perbedaan jumlah kromosom dan karyotipe. Analisis yang lain mengenai jumlah kromosom dari famili Cyprinidae yaitu
Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor yang melaporkan bahwa Cyprinus carpio memiliki jumlah
kromosom 42 2n yang diambil dari organ insang. Penelitian yang lain juga dikakukan oleh Novizarni 2005 mengenai jumlah
kromosom Cyprinus carpio yang menunjukkan hasil yang berbeda yaitu 2n 50. Sementara Wati 2008 juga meneliti jumlah kromosom dari salah satu spesies dari
Cyprinidae yaitu Mystacolensus padangensis yang melaporkan jumlah kromosom 2n 50 atau 100 n
Tiap sel somatik pada organisme tingkat tinggi mempunyai jumlah kromosom dasar, yaitu satu set diwarisakan dari induk dan satu set diwariskan dari ayah. Masing-
masing kromosom mempunyai pasangan yang identik yaitu kromosom homolog, dua set kromosom ini disebut diploid 2n. Sedangkan sel kelamin atau gamet mempunyai
separuh jumlah kromosom pada sel somatik, ini disebut haploid n. Bahan dasar kromosom adalah benang-benang yang disebut kromonema. Secara kimiawi
kromosom terdiri dari ADN asam deoksi-ribonukleat, ARN asam ribonukleat, protein histon dan protein non-histon Crowder, 1990.
Kromosom digambarkan seperti sosis dan garis yang mengitari tepinya, meskipun mirip sosis namun mempunyai membran yang menutupinya. Kromosom
memiliki area yang luas tersusun dari serat-serat yang menggulung yang terlihat
Universitas Sumatera Utara
seperti jari-jari lingkaran, yang dapat dideteksi saat kromosom dalam keadaan padat ketika pembelahan mitosis dan meiosis Lloyd, 1992. Di bawah mikroskop
kromosom terlihat berbeda dalam hal ukuran dan morfologi antar spesies. Setiap kromosom mempunyai wilayah khusus dengan beberapa tangan yang panjang terlihat
seperti terdesak. Bagian ini disebut dengan sentromer atau kinetokor yang berperan penting dalam aktifitas kromosom pada saat sel membelah dan menempatkannya satu
dari empat posisi dari empat kromosom Russel, 1994.
Dalam sel yang sedang membelah, kromosom biasanya dapat dilihat dengan mikroskop biasa, akan tetapi untuk mempelajari struktur halus harus digunakan
sebuah mikroskop elektron, karena dapat memberikan perbesaran jauh lebih kuat. Salah satu dari bagian kromosom dinamakan sentromer, yaitu bagian yang membagi
kromosom memjadi dua lengan Suryo, 2003.
Satu kromosom terdiri dari dua bagian, yaitu sentromer dan lengan. Sentromer adalah bagian kepala kromosom. Ketika sel membelah kromosom menggantung pada
serat gelendong lewat sentromer. Sentromer tidak mengandung kromonema dan gen. Dalam preparat mikroskopis, bagian ini biasa tampak sebagai lekukan ke arah dalam
dan warnanya lebih tipis dibandingkan dengan warna lengan kromosom Suryo,1995. Jumlah kromosom dalam sel sudah tertentu. Dalam sel dari jenis organisme
yang sama jumlah kromosom pada umumnya konstan, tetapi antar jenis jumlah kromosom sangat bervariasi. Ada organisme yang hanya memilki satu atau dua
pasang kromosom Irawan, 2008. Ada dua macam kromosom yaitu autosom dan gonosom. Autosom adalah
kromosom biasa atau kromosom somatik, tidak berperan dalam pertumbuhan seks dan gonosom adalah kromosom seks, berperan dalam menentukan pertumbuhan seks.
Kromosom dapat dibedakan berdasarkan letak sentromernya, yaitu: a.
Kromosom metasentris, ialah kromosom yang memilki sentromer ditengah, sehingga kromosom dibagi atas dua lengan sama panjang.
b. Kromosom submetasentris, ialah kromosom yang memiliki sentromer tidak di
tengah, sehingga kedua lengan kromosom tidak sama panjang.
Universitas Sumatera Utara
c. Kromosom akrosentris, ialah kromosom yang memiliki sentromer di salah satu
ujungnya, sehingga lengan tidak sama panjang. d.
Kromosom telosentris, ialah kromosom yang memiliki sentromer di salah satu ujungnya Suryo, 1995.
2.5 Karyotipe