4.3 Hasil Pengukuran Kromosom Neolisochillus sp.
Hasil pengukuran kromosom Neolisochillus sp. diperoleh seperti Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Tipe kromosom dan Panjang Lengan Kromosom Neolisochillus sp. Kromosom
haploid n
Tipe kromosom
Lengan panjang q
µm Lengan
pendek p µm
Sentromer µm
Panjang kromosom
µm
1 SM
0,45 0,27
0,027 0,75
2 M
0,32 0,32
0,036 0,67
3 SM
0,22 0,18
0,030 0,43
4 M
0,18 0,18
0,027 0,39
5 M
0,16 0,16
0,027 0,34
6 M
0,15 0,15
0,027 0,33
7 SM
O,16 0,15
0,018 0,29
8 M
0,13 0,13
0,036 0,29
9 SM
0,19 0,08
0,009 0,28
10 M
0,13 0,13
0,018 0,28
11 M
0,12 0,12
0,018 0,26
12 SM
0,17 0,06
0,018 0,25
13 SM
0,13 0,07
0,018 0,22
14 M
0,10 0,10
0,009 0,21
15 SM
0,13 0,06
0,009 0,12
16 SM
0,13 0,045
0,018 0,19
17 M
0,09 0,09
0,009 0,19
18 SM
0,10 0,07
0,018 0,18
19 M
0,12 0,05
0,018 0.18
20 SM
0,80 0,80
0,009 0,17
21 SM
0,09 0,06
0,018 0,17
22 SM
0,09 0,06
0,009 0,16
23 M
0,07 0,07
0,018 0,16
24 SM
0,08 0,04
0,009 0,13
25 M
0,05 0,05
0,009 0,12
Universitas Sumatera Utara
Kromosom haploid
n Tipe
kromosom Lengan
panjang q µm
Lengan pendek p
µm Sentromer
µm Panjang
kromosom µm
26 M
0,045 0,045
0,009 0,10
27 SM
0,05 0,027
0,009 0,09
28 SM
0,045 0,036
0,009 0,08
29 SM
0,045 0,030
0,009 0,08
30 SM
0,045 0,027
0,009 0,07
31 M
0,053 0,018
0,009 0,07
32 M
0,036 0,036
0,009 0,07
33 M
0,027 0,027
0,018 0,06
34 SM
0,035 0,019
0,009 0,05
35 M
0,027 0,027
0,009 0,05
36 M
0,027 0,027
0,009 0,05
37 T
0,035 -
0,018 0,05
38 M
0,021 0,021
0,009 0,05
39 M
0,020 0,020
0,009 0,05
40 T
0,035 -
0,009 0,04
Ket M : Metasentris, SM : Submetasentris, T : Telosentris -
: Tidak memiliki lengan pendek
Dari Tabel 4.1 di atas dilihat bahwa Neolisochillus sp. memiliki 3 tipe kromosom yaitu metasentris M, submetasentris SM, dan telosentris T. Menurut Suryo
1995, tidak semua tipe kromosom dimiliki oleh suatu spesies.
Selain itu pada Tabel 4.1 tersebut juga menunjukkan bahwa kromosom yang terpanjang adalah kromosom no 1 dengan panjang kromosom 0,75 µ m dan kromosom
yang paling pendek adalah kromosom nomor 40 dengan panjang kromosom 0,04µ m.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Karyotipe Neolisochillus sp.
Setelah diperoleh jumlah dan ukuran tiap-tiap kromosom dari Neolisochillus sp, maka dapat disusun karyotipenya seperti pada Gambar 4.3 di bawah . Menurut Lewin
1995, ketika membuat pemetaan kromosom atau karyotipe maka kromosom dicocokkan dalam pasangan yang homolog, selalu dari ukuran yang terbesar sampai
ukuran yang terkecil berdasarkan posisi sentromer. Berdasarkan susunan inilah dapat ditentukan perubahan kromosom yang mungkin terjadi akibat kesalahan genetis atau
mutasi.
Gambar 4.3 Karyotipe kromosom Neolisochillus sp. yang diurutkan berdasarkan panjang kromosom.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Hasil Foto Preparat Sel Insang Tor sp.