Menjauhi Sumber Alergen Berolahraga Untuk Ketahanan Tubuh

e. Perasaan terisolasi dari keluarga dengan segala kekosongan di rumah sakit dapat dihindarkan. Sebaliknya suasana ditengah-tengah keluarga merupakan bagian dari suasana alamiah yang dapat memberikan pula daya penolong yang tidak kecil artinya. f. Mengingat ciri-ciri asma pada segala usia yang: a. Merupakan penyakit menetap dan tidak dapat disembuhkan secara mutlak b. Pada umumnya sering disertai dengan komplikasi penyakit lainnya, misalnya penyakit lambung dan penyakit jantung Patu, 2009.

4.1 Menjauhi Sumber Alergen

Apabila telah diketahui bahwa benda-benda tertentu mempresipitasi serangan, perawatan di rumah yang utama adalah membantu penderita asma untuk menghindari benda-benda tersebut. Apabila penderita alergi terhadap debu, kamar tidur harus dibersihkan dari debu dengan penyedot debu atau dibersihkan secara teratur. Tungau debu di rumah dapat dikurangi dengan melapisi karpet dengan kantong plastik dan ganti linen tempat tidur dengan sering Oliver, 1992. Apabila bulu binatang merupakan masalah, kain ditempat tidur dan bantal yang terbuat dari bulu atau rambut, harus diganti dengan bahan-bahan sintetis, seperti dengan karpet busa. Apabila penderita sensitif terhadap serbuk bunga, penderita asma harus tetap berada di rumah selama mungkin, jika jumlah serbuk bunga cukup banyak dan penderita harus menghindari bunga serta tanaman tersebut Dawson, 1984 Universitas Sumatera Utara Apabila penderita sangat alergi terhadap bulu kucing atau anjing, mungkin dapat mencari binatang peliharaan yang lain. Selain hal-hal tersebut, maka penderita juga harus menghindari, yaitu: 1. Benar-benar melarang penderita merokok atau menghindari asap rokok 2. Pastikan semua obat-obatan dikonsumsi sesuai resep 3. Dukung untuk menerapkan teknik pernapasan yang benar, pernapasan diafragma

4.2 Berolahraga Untuk Ketahanan Tubuh

Meningkatkan kebugaran tubuh penderita asma, maka keluarga dapat mengajari penderita dengan berolahraga. Olahraga menghasilkan kebugaran fisis secara umum, menambah rasa percaya diri dan meningkatkan ketahanan tubuh. Walaupun belum didapat standard dan cara penilaian bentuk olahraga yang dilakukan, akan tetapi banyak para ahli berpendapat bahwa olahraga bukan hanya mempertahankan fungsi paru-paru tetapi juga meninggikan kemampuan paru- paru. Banyak cara olahraga yang dapat mencegah asma, salah satu cara yang terkenal diantaranya; dengan senam aerobik. Bila dikhawatirkan terjadi serangan asma akibat olahraga, maka dianjurkan menggunakan beta2-agonis sebelum melakukan olahraga Hasting, 2005. Senam Asma Indonesia SAI adalah salah satu bentuk olahraga yang dianjurkan karena dapat melatih dan menguatkan otot-otot pernapasan khususnya, selain manfaat lain pada olahraga umumnya. Senam Asma Indonesia dikenal oleh Yayasan asma di seluruh Indonesia. Manfaat senam asma telah diteliti baik Universitas Sumatera Utara manfaat subjektif kuesioner maupun objektif faal paru, didapatkan manfaat yang bermakna setelah melakukan senam asma secara teratur dalam waktu 3-6 bulan, terutama manfaat subjektif dan peningkatan O 2 max PDPI, 2006. Gerak badan yang ditujukan pada otot-otot pernapasan, yaitu: a. Gerak yang diarahkan pada posisi ke depan, ke belakang, ke samping kanan dan kiri. b. Gerakan yang ditujukan untuk mengembang dan mengempisnya paru- paru. Dalam hal ini dilakukan juga penarikan dan pengeluaran napas yang dilaksanakan secara teratur. Adapun usaha diri sendiri untuk mengatasi sesak nafas saat serangan asma juga dengan adanya arahan dari keluarga, antara lain: a. Beristirahat dengan cukup, apabila perlu berbaringlah di tempat tidur dengan posisi setengah duduk. Dengan melakukan posisi demikian maka sekat rongga dada akan turun ke bawah dan tekanan dari alat-alat di rongga perut dapat dikurangi. Untuk mengatasi gerak, ada baiknya untuk menyediakan di samping tempat ludah dan tempat buang air kecil sehingga tidak perlu lagi ke kamar mandi. b. Mengkonsumsi obat-obatan sesuai dengan petunjuk dokter dan usahakan menerima tamu seminimal mungkin, apalagi berbicara dengan banyak tamu pasti akan menambah sesak napas. c. Usahakan untuk menghentikan kebiasaan merokok yang buruk dan mengurangi makanan-makanan yang banyak mengandung gas, seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, durian dan nangka. Usahakan untuk Universitas Sumatera Utara konsumsi makanan dalam porsi kecil tapi sering untuk mencegah lambung menekan rongga pernapasan. d. Jangan menahan dahak yang dibatukkan karena dahak turut juga mempersempit saluran pernapasan sehingga akan menyulitkan untuk bernapas. Pada prinsipnya olahraga ini bertujuan memperbaiki jalannya pernapasan dan memperkuat otot-otot pernapasan sehingga fungsi pernapasan berjalan lebih sempurna. Memperbaiki jalannya saluran pernapasan dapat juga melalui pengeluaran dahak dari dalam paru-paru sehingga dengan demikian fungsi paru- paru sebagai jalan udara menjadi lebih baik Rab, 1992. Aliran udara dalam paru-paru disebut dengan ventilasi. Untuk menjamin baiknya ventilasi ini, maka diperlukan saluran pernapasan yang bersih. Oleh karena pada prinsipnya dahak juga benda cair yang akan bergerak ke tempat yang lebih rendah, maka untuk mengeluarkan dahak ini harus diingat hal-hal sebagai berikut, yaitu: apabila paru-paru yang penuh dahak ini ditempatkan pada posisi yang lebih tinggi, maka dahak akan mengalir keluar karena dorongan batuk. Oleh karena itu, letak dahak ini sangat tergantung pada posisi yang dilakukan. Sebelum melakukan gerakan-gerakan demikian haruslah diingat: a. Tidak ada gerakan paksa. Apabila menjadi lebih sesak karena latihan mengeluarkan dahak, maka sebaiknya latihan ini dihentikan. b. Latihan mengeluarkan dahak pertama jauhi lebih lama dari yang berikutnya. Oleh karena itu, usahakan latihan ini secara bertahap. Universitas Sumatera Utara c. Mengeluarkan dahak yang terbaik bila disertai dengan batuk. Akan tetapi, batuk ini di dalam ilmu paru-paru mempunyai 2 bentuk, yaitu a Batuk yang bermanfaat: yakni bila sementara udara yang masuk ke dalam paru-paru adalah sedikit b Batuk yang tidak bermanfaat: batuk yang dapat menambah sesak nafas, yakni bila udara yang masuk lebih banyak dari udara yang keluar. Dalam hal ini terjadi apa yang disebut perangkap udara air tappering yang akan mengurangi fungsi pertukaran udara dalam paru- paru dan menambah sesak napas. Biasanya perangkap udara ini terjadi pada batuk yang lama dan panjang. Adapun posisi yang harus dilaksanakan adalah: a. Posisi nungging yang bertujuan untuk mengeluarkan dahak dari paru-paru bagian bawah. Sebagai modifikasi dari posisi ini dapat dilakukan posisi samping. b. Posisi terlentang tungkai tinggi untuk mengeluarkan dahak dari paru-paru bawah bagian depan. c. Posisi terlentang tungkai tinggi menyamping untuk mengeluarkan dahak pada paru-paru bawah bagian samping. Apabila terdapat hal-hal sebagai berikut: a. Keadaan gawat oleh karena jantung maupun kelainan paru-paru. b. Nyeri c. Pernapasan dangkal d. Serangan jantung Universitas Sumatera Utara e. Pasien-pasien yang telah tua f. Pasien-apsien yang gemuk g. Sesudah operasi Maka dari hal itu dapat dilakukan perubahan yaitu penderita asma dengan posisi sebagai berikut: a. Posisi miring ke kiri 90 o untuk mengeluarkan dahak pada bagian kanan bawah paru-paru. b. Posisi miring ke kanan 90 o untuk mengeluarkan dahak pada paru-paru kiri bawah. c. Posisi miring ke kiri 45 o untuk mengeluarkan dahak pada bagian kanan bawah dan kanan tengah paru-paru. Latihan ini diberikan 2 sampai 4 kali sehari selama 10 sampai 15 menit. Akan tetapi bila dahak terlalu banyak, maka latihan ini dapat sering dilakukan. a. Kaki yang ditekukkan pada waktu batuk sambil duduk pada posisi yang lebih tinggi. b. Kaki yang ditekukkan pada waktu batuk sambil duduk pada posisi yang lebih rendah dan batuk sambil berbaring. Latihan Pernapasan Breathing Exercise Menurut Hasting 2005, pernapasan yang baik sangat ditentukan oleh: 1. Bersihnya saluran pernapasan 2. Apabila seluruh paru-paru dapat bekerja pada pernapasan, disamping kualitas paru-paru harus cukup baik. Universitas Sumatera Utara Pada umumnya kesulitan bernapas waktu mengeluarkan napas expirasi yang justru pada saat inilah otot-otot pernapasan diperlukan aktif. Untuk memperkuat otot-otot pernapasan, maka dikenal 2 latihan, yaitu: 1. Latihan pernapasan sekat rongga dada yang biasanya dilakukan dengan berdiri oleh diri sendiri. Latihan ini dilakukan dengan meletakkan telapak tangan pada perut bagian atas dan kemudian mengadakan akspirasi panjang melalui mulut dengan menyempitkan rongga perut. a. Tekanan yang diberikan harus cukup kuat akan tetapi jangan sampai menimbulkan sakit. b. Sebaiknya latihan ini dimulai dengan mengeluarkan nafas, baru diikuti dengan pengisapan napas yang pendek. c. Pengeluaran napas ini dilakukan 4 sampai 5 kali dan diselingi dengan pengisapan napas pendek. 2. Latihan gerak badan. a. Latihan gerak badan berdiri dengan dibantu oleh orang lain. Hal ini dilakukan dengan meletakkan telapak tangan pada bagian depan dada kemudian dilakukan penekanan selama fase ekspirasi. a Latihan napas dada bawah, di mana telapak tangan diletakkan di bagian bawah dada dan tekanan diberikan ke arah luar pada waktu inspirasi. b Latihan napas dada tengah, di mana telapak tangan diletakkan di bagian tengah dada selama inspirasi. Universitas Sumatera Utara c Latihan napas dada atas, di mana telapak tangan diletakkan di bagian atas dada dan digerakkan dari atas pada waktu inspirasi. b. Latihan gerak badan berbaring. Prinsipnya sama dengan latihan gerak badan berdiri karena pada latihan ini diadakan ekspansi dada pada waktu inspirasi dan penekanan rongga dada pada waktu ekspirasi. a Latihan napas dada bawah. b Latihan napas dada atas. Latihan menghisap napas, dimana ini diberikan dalam posisi berdiri atau berbaring, kemudian ajarkan penderita mengambil napas yang dalam sambil berdiri dan kemudian mengeluarkan napas sambil membungkuk c Latihan sambil melangkah, dimana satu langkah ke depan mengeluarkan napas. Dua langkah menarik napas. d Latihan gerak rongga dada, dengan memberikan gerakan yang bebas pada rongga dada. e Pijat Massage, untuk melemaskan ketegangan otot-otot dengan sentuhan-sentuhan yang halus. c. Latihan posisi. a Mengubah posisi tubuh dari posisi yang satu ke posisi yang lain. b Mencari posisi yang lebih tepat sehingga batuk menjadi lebih baik. c Mengusahakan agar posisi tetap, sehingga penderita dapat melakukannya dalam waktu lama. Universitas Sumatera Utara d. Latihan santai Relaksasi a Posisi penderita pada tempat duduk, berdiri atau berbaring, sesuai dengan kemauan penderita. b Lamanya latihan santai ini juga sesuai dengan kemauan penderita. c Dalam latihan santai ini sering digunakan bantal sebagai pembantu sehingga keadaan kelihatannya lebih enak dan santai. e. Minum yang banyak dapat mengencerkan dahak yang kental dan semakin mudah untuk mengeluarkannya. Itulah sebabnya penderita dianjurkan untuk minum sebanyak mungkin agar jumlah tenaga yang digunakan untuk mengeluarkan dahak dapat seminimal mungkin, sehingga dapat melancarkan jalannnya pernapasan. Terapi Pengobatan Kemampuan keluarga untuk dapat mendeteksi dini akan perburukan dari penyakit asma yang di derita oleh anggota keluarga yang menderita asma adalah penting dalam keberhasilan penanganan serangan akut dan dapat mengobati saat serangan asma di rumah. Keluarga tidak hanya mencegah keterlambatan pengobatan, tetapi juga meningkatkan kemampuan untuk mengontrol asma PDPI, 2006 Idealnya keluarga dan penderita mencatat gejala, kebutuhan bronkodilator setiap harinya dalam kartu harian pelangi asma, sehingga paham mengenai bagaimana dan kapan: Universitas Sumatera Utara 1. Megenal perburukan asma 2. Menjadwalkan pemberian obat sesuai resep. 3. Menilai berat serangan 4. Mendapatkan bantuan medis atau dokter. Rencana pengobatan asma jangka panjang sesuai kondisi penderita, realistik atau memungkinkan bagi keluarga untuk mengontrol anggota keluarga yang menderita asma. Adapun monitoring asma secara mandiri dengan menggunakan pelangi asma, yaitu: 1. Hijau a. Kondisi baik, asma terkontrol b. Tidak ada atau minimal gejala c. APE; 80 – 100 nilai dugaan atau terbaik. d. Pengobatan bergantung berat asma, prinsipnya pengobatan dilanjutkan. Bila tetap berada pada warna hijau minimal 3 bulan, maka pertimbangkan turunkan terapi. 2. Kuning a. Berarti hati-hati, asma tidak terkontrol, dapat terjadi serangan akut atau eksaserbasi. b. Dengan gejala asma asma malam, aktivitas terhambat, batuk, mengi, dada terasa berat baik saat beraktivitas maupun istirahat dan APE 60 – 80 prediksi atau nilai terbaik. c. Membutuhkan peningkatan dosis medikasi atau perubahan medikasi. Universitas Sumatera Utara 3. Merah a. Berbahaya b. Gejala asma terus menerus dan membatasi aktivas sehari-sehari. c. APE 60 nilai dugaan atau terbaik d. Penderita membutuhkan pengobatan segera rencana pengobatan yang disepakati dokter-keluarga secara tertulis. Bila tetap tidak ada respon, segera hubungi dokter atau ke rumah sakit. Adapun terapi awal yang diberikan keluarga apabila terjadi serangan asma pada penderita di rumah, yaitu: terapi dengan penggunaan inhaler. Inhaler merupakan cara yang sangat baik untuk memberikan obat kepada seorang penderita asma. Pertama-tama, sebagai obat langsung mencapai tempat tujuan, dalam arti tidak hanya bekerja cepat tetapi juga dapat digunakan dosis yang lebih rendah Susi, 2002. Efek samping, yang terjadi bila obat memasuki aliran darah, diusahakan minimum.Adapun cara penggunaan inhaler aerosol adalah: membuka nafas dan tahan dengan menutup mulut rapat-rapat pada corong hampa udara. Kemudian tarik napas di saat menekan bagian atas aerosol. Lakukan keduanya bersamaan, ini membantu agar obat masuk ke paru-paru PDPI, 2006. Apabila ada hal yang tidak dimengerti oleh keluarga, dapat bertanya kepada staf medis tentang cara penggunaan inhaler dengan benar. Pada saat serangan, maka: a. Longgarkan semua pakaian yang ketat Universitas Sumatera Utara b. Posisikan penderita pada posisi yang nyaman. Posisi selama serangan asma, yaitu dengan membuat posisi yang nyaman dengan posisi duduk, bersandar sedikit ke depan, tubuh tertumpu pada meja atau sandaran bangku c. Tenangkan penderita, dengan bicara yang tenang dan mantap, serta anjurkan penderita untuk menarik dan mengeluarkan napas, menggunakan diafragma pernapasan diafragma d. Apabila penderita memiliki sebuah inhaler yang digunakan selama serangan, maka bantu inhaler tersebut secara efektif Penggunaan beta-2 agonis kerja singkat merupakan pengobatan pilihan untuk mengurangi eksaserbasi dari asma dan mungkin bernilai sebagai profilaksis asma yang disebabkan oleh olahraga. Beta-2 agonis kerja singkat mungkin satu- satunya pengobatan yang dibutuhkan untuk asma ringan Suprajitno, 2004 Cara pemberian dengan inhalasi yang menggunakan aerosol atau bubuk kering, atau nebulizer, atau dengan tablet, sirup dan injeksi. Efek samping untuk inhalasi dapat menimbulkan tremor, takikardi atau sakit kepala. Sedangkan dengan oral, biasanya ringan dan sementara, diantaranya tremor, takikardia, hipokalemia, kram dan sakit kepala. Adapun obat-obat yang tergolong dalam beta agonis adalah salbutamol, terbutalin, fenoterol Stanhope, 2005. Sebagai suatu alternatif bila seorang penderita asma sangat sensitif terhadap beta agonis dapat menggunakan antikolinergik. Dapat mempunyai efek tambahan bila diberikan secara nebulizer bersama-sama dengan suatu beta agonis pada keadaan asma akut. Dapat dipergunakan pada bayi yang berusia sangat Universitas Sumatera Utara muda. Efek samping jarang terjadi, tetapi hindari pada penderita glaukoma Suprajitno, 2004 Penggunaan teofilin formulasi kerja panjang adalah efektif untuk menekan gejala yang timbul pada malam hari dan sering diberikan untuk asma pada masa kanak-kanak. Dapat diberikan melalui oral, rektal atau parenteral. Efek samping yang timbul mual, muntah, takikardia, aritmia, insomnia dan kejang-kejang. Seperti halnya teofilin, aminophilin merupakan vasodilator yakni merilekskan otot polos dalam pembuluh darah, dalam hal ini dapat menimbulkan sakit kepala dan menurunnya tekanan darah, gemetaran, mual dan muntah Susi, 2002 Penggunaan kortikosteroid untuk anti-inflamasi yang kuat. Pemberian dengan inhalasi untuk asma kronik, sedangkan dengan oral pada asma akut. Pemberian dini dari kortikosteroid dapat mencegah terjadinya progresifitas dari eksaserbasi dan menurunkan kebutuhan akan opname, serta menurunkan morbiditas kesakitan. Efek samping dari inhalasi, menimbulkan sariawan, suara parau atau dalam Ikarowina, 2008. Anak yang mengalami serangan awal mengi tetapi tidak ada gawat pernapasan yang masih dapat makan dan minum serta tidak terlihat sakit sering dapat ditangani di rumah dengan terapi bronkodilator yaitu salbutamol oral selama 5 hari. Nilai kembali anak tersebut dalam waktu 2 hari. Pengobatan dengan salbutamol oral mungkin dilanjutkan selama beberapa minggu di rumah Ikarowina, 2008 Beberapa anak memerlukan terapi tambahan di rumah, seperti salbutamol inhaler dengan dosis terukur. Anak yang mengalami pernapasan cepat sebaiknya Universitas Sumatera Utara diobati dengan kontrimoksasol, amoksisilin, ampisilin atau penisilin prokain Susi, 2002. Pengobatan asma di masa hamil tidak menimbulkan masalah besar. Semua obat-obat yang biasa digunakan untuk mengobati asma kecuali steroid. Dianggap aman baik untuk ibu maupun bayi. Beta agonist seperti salbutamol, telah umum digunakan dan tidak menimbulkan masalah terhadap kehamilan. Walaupun demikian, untuk pemakaian obat-obat selama kehamilan harus sesuai resep dokter dan terkontrol Sinclair, 1995. Pemakaian steroid perlu dipertimbangkan karena dapat menambah berat badan dan melemahkan tulang-tulang Osteoporosis, maka harus memperhatikan diet, serta tambahan asupan vitamin D. Steroid juga mengganggu tubuh untuk mengendalikan gula, berkembangnya diabetes melitus dan tekanan darah tinggi hipertensi bisa memburuk Ikarowina, 2008. Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL

1. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita asma agar dapat mengurangi serangan asma. Keluarga merupakan pemberi pertolongan dan perawatan awal bagi penderita asma di rumah. Perawatan dari keluarga dapat diberikan oleh ibu, ayah, nenek, kakek, kakak, dan yang termasuk anggota keluarga lainnya terhadap penderita asma, yaitu: dengan menghindarkan atau menjauhi sumber alergen yang dapat memicu timbulnya asma, seperti: debu, bulu-bulu binatang, serbuk bunga, asap rokok, yang dapat memicu timbulnya sesak napas secara perlahan. Membiasakan penderita untuk sering melakukan olahraga untuk menambah ketahanan tubuh, diantaranya dengan senam aerobik. Apabila saat berolahraga yang dilakukan menimbulkan kelelahan sehinggal timbul serangan sesak napas, maka olahraga tersebut segera dihentikan. Menganjurkan penderita asma untuk latihan napas dalam untuk melancarkan pertukaran gas pada jalan pernapasan. Latihan pernapasan tersebut dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya asma, juga dapat dilakukan saat serangan sesak napas terjadi. Setelah penderita asma melakukan metode menarik napas dalam, maka penderita dapat bernapas dengan optimal dan sesak napas berkurang secara perlahan. Memberikan terapi obat-obatan sesuai dengan yang Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan Keluarga Pasien Tentang Self-care (Perawatan Diri) Pada Anggota Keluarga Yang Mengalami Stroke di RSUD Tangerang Tahun 2013

4 28 106

SIKAP DAN PERSEPSI KELUARGA TERHADAP ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN Sikap Dan Persepsi Keluarga Terhadap Anggota Keluarga Yang Menderita Hiv/Aids Di Kabupaten Temanggung.

0 0 14

PENDAHULUAN Sikap Dan Persepsi Keluarga Terhadap Anggota Keluarga Yang Menderita Hiv/Aids Di Kabupaten Temanggung.

0 0 6

METODOLOGI PENELITIAN Sikap Dan Persepsi Keluarga Terhadap Anggota Keluarga Yang Menderita Hiv/Aids Di Kabupaten Temanggung.

0 3 6

NASKAH PUBLIKASI Sikap Dan Persepsi Keluarga Terhadap Anggota Keluarga Yang Menderita Hiv/Aids Di Kabupaten Temanggung.

0 0 12

Pemasungan Terhadap Anggota Keluarga Yang Menderita Skizofrenia Di Rumah : Pengalaman Keluarga Di Kabupaten Kendal Jawa Tengah.

0 0 2

PEMASUNGAN TERHADAP ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA SKIZOFRENIA DI RUMAH : PENGALAMAN KELUARGA DI KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH.

0 1 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Dukungan Keluarga terhadap Anggota Keluarga yang Menderita Asma di Rumah

0 0 17

TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DAN KESIAPAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA STROKE DI DESA KEBAKKRAMAT KARANGANYAR

0 0 12

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Bpk. R DENGAN FOKUS UTAMA ANGGOTA KELUARGA MENDERITA ASMA DI DESA KEDUNGWULUH KIDUL KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 15