Mengkonsumsi Garam Beryodium Dalam Makanan Sehari-Hari Memberikan ASI Saja Kepada Bayi Sampai Usia 6 Bulan

Makanan beraneka ragam adalah mengkonsumsi makanan 2-3 kali sehari yang terdiri dari 4 macam kelompok bahan makanan yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan. Akan lebih baik jika aneka ragam makanan tersebut dikonsumsi setiap kali makan. Ketidaksukaan seseorang terhadap makanan tertentu akan berdampak negatif terhadap pencapaian keseimbangan gizi. Untuk menghindari hal tersebut maka perkenalkanlah dan berikan aneka ragam makanan sejak usia dini Depkes, 2000. Makan beraneka ragam sangat perlu karena tubuh manusia memerlukan semua zat gizi energi, lemak, protein, vitamin dan mineral sesuai kebutuhan. Tidak ada satu jenis bahan makanan pun yang lengkap kandungan zat gizinya, Mengkonsumsi makanan beraneka ragam yang mengandung sumber energi, lemak, protein, vitamin dan mineral untuk menjamin pemenuhan kebutuhan gizi dan apabila tersedia pilihlah makanan yang telah diperkaya dengan zat gizi tertentu. Menurut Malekafzali 2000 pengadaan makanan beraneka ragam dapat diperoleh dari pemanfaatan lahan pekarangan dan bahan makanan lokal yang dihasilkan didaerah setempat.

3. Mengkonsumsi Garam Beryodium Dalam Makanan Sehari-Hari

Garam beryodium yang baik adalah garam yang mempunyai kandungan yodium dengan kadar yang cukup 30 ppm kalium yodat. Yodium adalah salah satu mineral yang sangat penting peranannya bagi tubuh manusia. Garam beryodium sangat perlu selalu dikonsumsi oleh keluarga karena zat yodium diperlukan tubuh setiap hari. Gangguan akibat kekurangan yodium GAKY menimbulkan penurunan kecerdasan, gangguan pertumbuhan dan pembesaran kelenjar Universitas Sumatera Utara gondok, Kandungan zat yodium dalam air dan tanah di beberapa daerah belum mencukupi kebutuhan Depkes, 2000.

4. Memberikan ASI Saja Kepada Bayi Sampai Usia 6 Bulan

Menurut Burns 2005 memberi ASI penting pada bayi karena : a. ASI merupakan satu-satunya makanan yang sempurna untuk bayi. b. Dengan memberi ASI segera sesudah melahirkan perdarahan rahim akan berhenti. c. ASI melindungi bayi dari penyakit dan infeksi. d. Dengan menyusui, ibu akan terhindar dari penyakit kanker dan osteoporosis. e. ASI mudah diberikan dimana saja dan kapan saja, selalu bersih. f. Terjalinnya ikatan emosi antara ibu dan bayi. g. Bagi sebagian perempuan, bila bayi hanya diberi ASI tanpa makanan dan minuman lain, mereka bisa terlindungi dari kehamilan yang terlalu cepat. h. ASI diperoleh tanpa biaya sama sekali . ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, bersih dan sehat, ASI dapat mencukupi kebutuhan gizi bayi untuk tumbuh kembang dengan normal sampai berusia 6 bulan ASI eksklusif dan juga praktis karena lebih mudah diberikan setiap saat serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi. Cara menyusui secara eksklusif : a. Mulai memberikan ASI segera setelah lahir b. Jangan diberikan makanan lain sampai bayi berumur 6 bulan. c. Berikan ASI melalui payudara kiri dan kanan bergantian setiap kali menyusui d. Ibu menyusui perlu minum dan makan lebih banyak dengan menu seimbang. Universitas Sumatera Utara Menurut penelitian Victoria 1997 di Brazil Selatan bayi- bayi yang tidak diberi ASI mempuyai kemungkinan meninggal karena mencret 14,2 kali lebih banyak daripada bayi yang mendapat ASI eksklusif. ASI juga akan menurunkan kemungkin bayi terkena infeksi telinga, batuk, pilek dan penyakit alergi. Penelitian Cohen, dkk 1995 di Amerika menujukkan ibu yang memberi ASI eksklusif lebih jarang bolos 25 dibanding dengan ibu yang memberi susu formula. Hal tersebut manunjukkan bahwa ASI ekslusif dapat mengurangi morbiditas pada anak Nurhayati dkk, 2007.

5. Memberikan Kapsul Vitamin A pada balita

Dokumen yang terkait

Gambaran Perilaku Sadar Gizi Pada Keluarga Yang Memiliki Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk Yang Ada Di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Tahun 2014.

4 64 96

Hubungan Tingkat Keaktifan ke Posyandu Dengan Status Gizi Batita di Posyandu Gelatik Kelurahan Tegal Rejo Kecamatan Medan Perjuangan Kotamadya Medan Tahun 2000

2 38 85

Ketahanan Pangan Keluarga Dan Status Gizi Anak Balita Di Kelurahan Sei Putih Timur Ii Kecamatan Medan Petisah Tahun 2004

0 26 88

Pengetahuan keluarga tentang gizi dan status gizi BALITA di Kelurahan Lingkungan II Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 25 100

Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009

0 57 105

Hubungan perilaku keluarga sadar gizi (KADARZI) dengan status gizi balita di Kota Jambi

1 7 124

HUBUNGAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KECAMATAN Hubungan Perilaku Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten.

0 2 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG KELUARGA MANDIRI SADAR GIZI (KADARZI) DENGAN PERILAKU SADAR GIZI Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Keluarga Mandiri Sadar Gizi (Kadarzi) Dengan Perilaku Sadar Gizi Pada Keluarga Balita Usia 6-59 Bulan

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DAN STATUS GIZI BALITA DI DESA REPAKING KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI

0 0 8

HUBUNGAN PELAKSANAAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DENGAN STATUS GIZI ANAK 1-4 TAHUN

0 0 11