Pengaruh Pengetahuan Isteri Terhadap Pemberian ASI Eksklusif

bayi yang diberi ASI Eksklusif lebih jarang dibawa ke dokter sehingga ibu lebih jarang meninggalkan perkerjaan. Pasal 83 UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan menyatakan bahwa buruh pekerja perempuan yang anaknya masih menyusui harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja. Yang dimaksud dengan kesempatan yang patut disini adalah waktu yang diberikan kepada pekerja untuk menyusui bayinya, serta ketersediaan tempat yang sesuai untuk melakukan kegiatan tersebut.Undang – undang tersebut belum didukung oleh adanya peraturan daerah tentang pelaksanaan PP-ASI. Program ini baru sampai pada tahap sosialisasi Inisiasi Menyusui Dini IMD.

5.4 Pengaruh Pengetahuan Isteri Terhadap Pemberian ASI Eksklusif

Pengetahuan dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang ibu ketahui tentang ASI, manfaat ASI Eksklusif dan cara pemberian ASI Eksklusif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji regresi logistik terdapat tidak ada pengaruh signifikan pengetahuan isteri terhadap pemberian ASI Eksklusif pada ibu yang mempunyai bayi di Kecamatan Sitalasari Kota Pematangsiantar p=0,997. Secara proporsi mayoritas responden mempunyai pengetahuan tidak baik 74,2 Hal ini menunjukkan bahwa proporsi ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif lebih besar dari pada ibu yang memberikan ASI Eksklusif dilihat dari aspek pengetahuan. Samirah Kemalasari : Pengaruh Karakteristik Istri Dan Partisipasi Suami Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Di Kecamatan Sitalasari Kota Pematangsiantar Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 Bentuk pengetahuan tersebut terlihat dari kurang baiknya 46,8 pemahaman responden tentang pengertian ASI Eksklusif, demikian juga dengan pemahaman tentang pengertian kolostrum 40,3. Kondisi ini secara konsep masyarakat sulit memahami pengertian dan maksud dari program ASI Eksklusif, bisa saja selama ini mereka sudah melakukakannya namun tidak tahu bahwa tindakan tersebut sudah termasuk tindakan pemberian ASI Eksklusif. Kondisi rendahnya pengetahuan dan pemberian ASI Eksklusif tersebut juga teriidentifikasi dari tidak baiknya pemahaman responden terhadap kapan ASI diberikan 54,8, demikian juga dengan cara mengatasi masalah-masalah yang muncul saat menyusui seperti mengatasi lecet pada puting susu termasuk kurang baik 45,2, tidak baiknya pemahaman tentang cara mengatasi bengkak pada payudara 85,5, dan juga pemahaman yang tidak baik tentang cara mengatasi puting yang datar 88,7. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Salfina 2003 bahwa 75,6 ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif adalah ibu dengan pengetahuan kategori rendah 64,9 yang teridentifikasi dari rendahnya pemahaman ibu tentang manfaat ASI 13,33 dan kolostrum 23,02. Dari hasil wawancara dengan responden diperoleh keterangan bahwa sebelum ASI keluar bayi telah diberi minum susu formula, sehingga baik tidaknya pengetahuan ibu tidak mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif. Samirah Kemalasari : Pengaruh Karakteristik Istri Dan Partisipasi Suami Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Di Kecamatan Sitalasari Kota Pematangsiantar Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 Di dalam manajemen laktasi telah diatur Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui LMKM dengan maksud kesepuluh langkah tersebut dapat meningkatkan efektivitas pelaksanaan PP-ASI, tetapi apabila LMKM tidak dilaksanakan maka dapat menghambat keberhasilan pelaksanaan PP-ASI.

5.5 Pengaruh Sikap Isteri Terhadap Pemberian ASI Eksklusif