Metode Pengumpulan Data Variabel dan Definisi Operasional

Untuk mengambil sampel terpilih setiap bulan dilakukan dengan metode simple random sampling, yaitu mengambil sampel dengan metode acak dengan cara undian sampai memenuhi jumlah sampel yang diinginkan.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui wawancara langsung pada subjek penelitian dengan menggunakan kuesioner Adapun petugas wawancara interviewer adalah peneliti sendiri dibantu oleh tenaga terampil yang terlebih dahulu dilatih. Uji coba pre-test kuesioner dilaksanakan di Kecamatan Bintang. Jumlah responden sebanyak 30 orang. Kecamatan Bintang dipilih sebagai lokasi uji coba karena kecamatan ini mempunyai karakteristik masyarakat yang hampir sama dengan Kecamatan Celala. Berdasarkan pendapat Arikunto 1991 yang mengutip pendapat Anderson sebuah tes dikatakan valid, apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Pentingnya validitas kuesioner penelitian karena ketepatan pengujian hipotesa sangat tergantung pada kualitas data yang dikumpulkan melalui kuesioner penelitian. Data yang berkualitas hanya dapat diperoleh dari kuesioner yang dinyatakan valid Arikunto, 1991. Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner pedoman untuk wawancara langsung sebagai alat pengumpulan data. Arikunto 1991 menyebutkan bahwa sebuah pertanyaan item dikatakan valid apabila Musran : Hubungan Perilaku Masyarakat Dalam Mengelola Air Minum Dengan Kasus Diare Di Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2008, 2009 Usu Repository © 2008 mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Artinya satu item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Berdasarkan hasil uji diperoleh nilai corrected item total correlation 0,361 dan nilai cronbach’s alpha if item deleted 0,8. Hal ini menunjukkan bahwa semua pertanyaan dinyatakan valid dan reliabel terlampir.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perilaku dalam mengonsumsi air tidak dimasak. Sedangkan variabel terikat adalah kasus diare. Definisi operasional dari variabel penelitian adalah sebagai berikut: 1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh responden tentang tata cara mengonsumsi air untuk keperluan sehari-hari. 2. Sikap adalah persepsipandangan responden terhadap tata cara mengonsumsi air. 3. Kepercayaan adalah pengetahuan dan sikap yang sudah diwujudkan dalam bentuk perilaku yang lebih sulit untuk dirubah. 4. Tradisi adalah kebiasaan di masyarakat yang memungkinkan seseorang berperilaku tidak sehat. 5. Informasi adalah informasi yang didapatkan oleh responden tentang mengonsumsi air. 6. Dukungan petugas kesehatan adalah saran dan anjuran dari petugas kesehatan tentang mengonsumsi air. Musran : Hubungan Perilaku Masyarakat Dalam Mengelola Air Minum Dengan Kasus Diare Di Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2008, 2009 Usu Repository © 2008 7. Dukungan keluarga dan masyarakat adalah dukungan pada responden tentang mengonsumsi air. 8. Kasus Diare adalah orang yang dinyatakan menderita penyakit diare berdasarkan diagnosa dokter puskesmas. 9. Mengolah air minum adalah kebiasaan masyarakat dalam memasak atau tidak memasak air minum setelah diperoleh dari sumbernya baik dari sungai, sumur, maupun tempat penampungan air.

3.6. Metode Pengukuran

Dokumen yang terkait

Tradisi Masyarakat Desa Janji Mauli Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (1900-1980)

3 83 104

Respon Masyarakat Desa Sitio Ii Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2 59 107

Analisis Tingkat Pemahaman Masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara Terhadap Penggunaan Pembayaran Non Tunai

3 55 95

Hubungan Perilaku Penanganan dan Kualitas Air Minum Rumah Tangga dengan Kejadian Diare Anak Balita (Studi Kasus di Desa Tanah Baru, Kecamatan Kedung Halang, Kabupaten Bogor)

0 8 128

HUBUNGAN ANTARA PENYEDIAAN AIR MINUM DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI DENGAN KEJADIAN DIARE DI DAERAH PASKA BENCANA DESA BANYUDONO KECAMATAN DUKUN KABUPATEN MAGELANG

2 32 181

UPAYA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH DALAM MENERAPKAN SYARIAT ISLAM BERBUSANA MUSLIMAH (STUDI KASUS DI DESA BERAWANG GADING KECAMATAN CELALA KABUPATEN ACEH TENGAH).

0 2 29

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN SUMBER AIR DAN KEBIASAAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA SAWAHAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2008.

0 0 6

HUBUNGAN ANTARA SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA SINGOSARI KECAMATAN MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2008.

0 0 8

LPSE Kabupaten Aceh Tengah Camat Celala

0 0 2

HUBUNGAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN PEMANFAATAN JAMBAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI KELURAHAN MALINO KECAMATAN TINGGIMONCONG KABUPATEN GOWA TAHUN 2010

0 0 75