menghapuskan penjara-penjara sebagai refleksi pemikiran punitif. Pemikiran dari gerakan kaum abolosionis ini ternyata ditanggapi secara positif oleh Muladi, seperti
yang dikatakannya di bawah ini: Terlepas dari segalanya, secara jujur kita harus mengakui bahwa, pidana
penjara membawa dampak negatif tidak saja bagi yang terkena, tetapi juga bagi masyarakat. Bagi yang terkena, penderitaan tidak hanya dialami sendiri,
tetapi juga bagi keluarganya dan orang-orang yang hidupnya tergantung pada narapidana.Bagi masyarakat, kerugian tampak dari sering timbulnya
Residivisme akibat penjatuhan pidana.
26
Di samping Muladi, Roeslan Saleh juga mengungkapkan keprihatinannya
terhadap pidana penjara itu banyak laporan dan penelitian mengungkapkan, bahwa selagi menjalani pidana penjara masih banyak pula akibat-akibat sampingan yang
negatif. Oleh karenanya pembentuk undang-undang seharusnya berhemat dengan jenis pidana penjara.
27
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penelitian ini akan membahas tentang “Pelaksanaan Pembinaan Menurut Undang-Undang Nomor 12
Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan Studi di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Binjai”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah:
26
Muladi, “Sanksi Alternatif”, Makalah Ilmiah, 1988 hlm. 2.
27
Roeslan Saleh, Segi Lain Hukum Pidana, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1984, hlm. 10. Anton Setiawan : Pelaksanaan Pembinaan Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang
Pemasyarakatan Studi Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Binjai, 2009
1. Bagaimanakah pelaksanaan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Binjai
berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan? 2.
Faktor-faktor apakah yang menghambat dan mendukung dalam keberhasilan tujuan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Binjai?
3. Upaya-upaya apakah yang dilakukan untuk menghadapi hambatan dalam
pelaksanaan tujuan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Binjai?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Binjai
dengan berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat untuk keberhasilan
tujuan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Binjai. 3.
Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan guna menghadapi hambatan dalam pelaksanaan tujuan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A
Binjai.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
Anton Setiawan : Pelaksanaan Pembinaan Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan Studi Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Binjai, 2009
1. Secara teoritis, diharapkan menjadi bahan masukan untuk perkembangan ilmu
hukum pidana, khususnya mengenai bagaimana melaksanakan sistem pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan.
2. Secara praktis
a. Masukan bagi pihak Lembaga Pemasyarakatan Binjai untuk mengevaluasi
pelaksanaan sistem pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan Binjai dengan berpedoman Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
sehingga mantan narapidana akan benar-benar menyadari kesalahannya yang pada akhirnya akan menjadi anggota masyarakat berguna bagi agama, bangsa,
dan negara. b.
Masukan bagi pihak Lembaga Pemasyarakatan Binjai serta instansi yang terkait untuk mengevaluasi faktor-faktor yang menghambat dan faktor yang
mendukung dalam mencapai keberhasilan sistem pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Binjai.
c. Masukan bagi Lembaga Pemasyarakatan Binjai dan instansi terkait untuk dapat
mencari upaya penyelesaian dalam menghadapi kendala dalam pelaksanaan sistem pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Binjai.
E. Keaslian Penelitian