Evaluasi sistem otomasi Bapeten dengan sistem otomasi Senayan di Perpustakaan Bapeten.

62 penilaian kualitas sistem otomasi Bapeten dengan sistem otomasi Senayan. Dalam tabel standar penilaian ini ada tiga jenis nilai yaitu baik, cukup dan tidak baik. Berikut ini tabel standar penilaian kualitas sistem otomasi Bapeten dengan sistem otomasi Senayan: No Sub Variabel Standar Penilaian 1 Kebenaran 1. Baik jika fasilitas yang sistem otomasi Bapeten dan atau sistem otomasi Senayan melebihi kebutuhan minimal otomasi perpustakaan 2. Cukup jika fasilitas yang disediakan sistem otomasi Bapeten dan atau sistem otomasi Senayan mampu memenuhi kebutuhan minimal otomasi perpustakaan 3. Tidak baik jika fasilitas yang disediakan sistem otomasi Bapeten dan atau sistem otomasi Senayan tidak mampu memenuhi kebutuhan minimal otomasi perpustakaan 2 Reliabilitas 1. Baik jika menu dan fasilitas yang disediakan sistem otomasi Bapeten dan atau sistem otomasi Senayan mampu berjalan sempurna 2. Cukup, jika menu atau fasilitas yang tidak berjalan adalah menu dan fasilitas yang jarang digunakan atau tidak memiliki fungsi strategis 3. Tidak Baik jika menu atau fasilitas yang tidak berjalan memiliki fungsi yang strategis 4 Integritas 1. Baik jika memiliki kontrol sistem berlapis 2. Cukup jika sistem kontrol diwujudkan dengan adanya perbedaan hak aksese antara pengguna biasa dan pengelola perangkat lunak 3. Tidak baik jika perangkat lunak tidak menyediakan perbedaan hak akses antara pengguna dan pengelola perangkat lunak 5 Usabilitas 1. Baik jika mudah untuk diperlajari dan tidak mensyaratkan latar bakang pendidikan tertentu 2. Cukup jika dapat dipelajari 3. Tidak baik, jika sulit untuk dipelajari serta mensyaratkan latar belakarng pendidikan tertentu Tabel 5. Standar penilaian kualitas sistem otomasi Bapeten dengan sistem otomasi Senayan Berdasarkan tabel standar penilaian kualitas sistem otomasi Bapeten dengan sistem otomasi Senayan, maka proses evaluasi yang akan menghasilkan 63 penilaian kualitas sistem otomasi Bapeten dengan sistem otomasi Senayan, apakah sistem otomasi Bapeten ini lebih berkualitas baik, cukup atau tidak baik dibandingkan dengan sistem otomasi Senayan. Berikut evaluasi atas kualitas sistem otomasi Bapeten dengan sistem otomasi Senayan berdasarkan tabel standar penilaian kualitas sistem otomasi Bapeten dengan sistem otomasi Senayan. 1. Sub variabel kebenaran Sub Variabel Kebenaran merupakan penilaian yang dilihat dari kemampuan perangkat lunak memenuhi spesifikasi dan misi kebutuhan pengguna. Dalam penelitian ini sub variabel kebenaran berarti kemampuan perangkat lunak mampu memenuhi kebutuhan otomasi perpustakaan. Menurut Saffady sebuah perangkat lunak otomasi perpustakaan minimal memiliki fasilitas layanan sirkulasi, katalogisasi serta on-line public access catalog atau OPAC. 58 Sebuah perangkat lunak otomasi dikatakan mampu memenuhi kebutuhan minimal otomasi perpustakaan apabila memiliki fasilitas layanan sirkulasi, katalogisasi dan OPAC. Dengan demikian maka sistem otomasi Bapeten dengan sistem otomasi Senayan dikatakan mampu memenuhi kebutuhan otomasi perpustakaan jika memiliki fasilitas layanan sirkulasi, katalogisasi, dan OPAC. Dari hasil simulasi penulis menemukan bahwa sistem otomasi Bapeten hanya menyediakan fasilitas katalogisasi yaitu pada modul administrasi dan fasilitas OPAC saja. Sedangkan untuk fasilitas layanan sirkulasi belum ada. Menurut Staf Pengelolaan Data Badan Pengawas Tenaga Nuklir pada saat pengembangan sistem otomasi Bapeten, belum diketahui secara rinci fasilitas yang dibutuhkan maka untuk fasilitas sirkulasi tidak dibuatkan. 59 Walaupun kedepan sistem otomasi Bapeten akan dikembangkan lagi, namun pada saat penulis melakukan penelitian ini fasilitas sirkulasi belum ada. Sedangkan pada sistem otomasi Senayan fasilitas yang disediakan tidak hanya menyediakan fasilitas layanan sirkulasi, katalogisasi dan OPAC saja namun sistem otomasi Senayan juga menyediakan fasilitas lain seperti fasilitas manajemen keanggotaan, fasilitas cetak barcode baik barcode anggota maupun 58 Saffady dalam http:www.heri_abi.staff.ugm.ac.id, diakses tanggal 25 November 2009, Pukul 11.26 59 Sanjaya, Heru Eka, Op. Cit 64 barcode buku, fasilitas laporan, dan fasilitas stock opname. Fasilitas layanan sirkulasi terdapat pada modul circulation, fasilitas katalogisasi pada modul bibliography, dan fasilitas OPAC terdapat pada modul OPAC. Menurut Pustakawan Fakultas Geologi UGM sistem otomasi Senayan sudah mampu memenuhi kebutuhan otomasi perpustakaan, namun kadang ada kebutuhan lain, dan itu harus modifikasi. Tapi secara default sudah, contoh kebutuhan perpustakaan yang lain adalah pendaftaran perpustakaan online untuk anggota perpustakaan. 60 Berikut ini hasil evaluasi sub variabel kebenaran sistem otomasi Bapeten dengan sistem otomasi Senayan: Fasilitas Sistem otomasi Bapeten Sistem otomasi Senayan Sirkulasi Tidak ada Ada Katalogisasi Ada Ada OPAC Ada Ada Tabel 6. Hasil evaluasi sub variabel kebenaran sistem otomasi Bapeten dengan sistem otomasi Senayan Melihat tabel hasil evaluasi sub variabel kebenaran di atas maka berdasarkan tabel standar penilaiaan kualitas sistem otomasi Bapeten dengan sistem otomasi Senayan, maka sistem otomasi Bapeten memperoleh nilai tidak baik karena tidak mampu memenuhi kebutuhan minimal otomasi perpustakaan, yaitu tidak adanya fasilitas sirkulasi. Sedangkan untuk sistem otomasi Senayan memperoleh nilai baik karena telah memenuhi kebutuhan minimal otomasi perpustakaan melalui menu katalogisasi bibliography, menu layanan sirkulasi circulation, dan menu OPAC. 2. Sub variabel reliabilitas Sub variabel reliabilitas merupakan kemampuan perangkat lunak dapat melaksanakan fungsinya dengan tingkat ketelitian yang diperlukan. Dari definisi sub variabel reliabilitas ini maka kualitas perangkat lunak akan dilihat dari apakah semua fasilitas atau menu yang disediakan program mampu berfungsi dan mampu berjalan sempurna. Sub variabel reliabilitas sistem otomasi Bapeten dan sistem otomasi Senayan 60 Purwoko, Wawancara tanggal 17 Februari 2010 pukul 10.00 65 akan dinilai dari indikator semua menu yang terdapat pada masing-masing sistem otomasi. Berikut rincian indikator dari masing-masing sistem otomasi: Bagian sub variabel reliabilitas Sub variabel Sistem otomasi Bapeten Sistem otomasi Senayan Reliabilitas 1. Menu administrasi 2. Menu opac 3. Menu login 1. Menu biblography 2. Menu circulation 3. Menu master file 4. Menu membership 5. Menu reporting 6. Menu stock take 7. Menu system 8. Menu login Tabel 7. Rincian indikator sub variabel reliabilitas sistem otomasi Bapeten dengan sistem otomasi Senayan Kemudian peneliti melakukan simulasi penggunaan semua menu yang disediakan sistem otomasi Bapeten dengan sistem otomasi Senayan. Dari kegiatan simulasi ini dapat diketahui apakah semua fasilitas atau menu program mampu berjalan sempurna serta tidak akan muncul penyataaan error ketika menjalankan berbagai menu dan fasilitas-fasilitas yang disediakan dan menu mampu berjalan sempurna. Menurut Staf Pengelolaan Data Badan Pengawas Tenaga Nuklir, sistem otomasi Bapeten dibuat dengan berbasis web yang menggunakan free open source software apache, php, dan mysql 61 maka dari itu sistem otomasi Bapeten ini mampu berjalan optimal di dua sistem operasi baik windows maupun linux. Demikian juga dengan sistem otomasi Senayan, selain bisa digelar pada sistem operasi windows, Senayan juga bisa dioperasikan pada seluruh varian linux. 62 Menurut Pustakawan Fakultas Geologi UGM untuk detail menu-menu yang disediakan sistem otomasi Senayan seperti bibliography, circulation, membership, master file dll, sudah berjalan sempurna. Berdasarkan evaluasi sub variabel reliabilitas tidak ditemukan fasilitas 61 Sanjaya, Heru Eka. Op. Cit. 62 ________, Senayan untuk perpustakaan. Artikel di Media Indonesia Sabtu, 7 November 2009. Hal 14. 66 atau menu yang tidak berjalan sempurna, maka berdasarkan tabel standar penilaian kualitas sistem otomasi Bapeten dengan sistem otomasi Senayan sub variabel reliabilitas kedua sistem sistem otomasi memperoleh nilai baik. 3. Sub variabel integritas Integritas adalah tingkat kemampuan kontrol akses ke perangkat lunak atau data oleh orang yang tidak berhak. Sebuah perangkat lunak dikatakan berkualitas jika memiliki kemampuan untuk mengontrol akses ke perangat lunak atau data. Integritas sangat diperlukan untuk memastikan bahwa hanya orang- orang yang berhak dan bertanggung jawab yang dapat mengakses perangkat lunak. Untuk menilai sub variabel integritas akan dilihat dari indikator sub variabel itu sendiri. Indikator dari sub variabel integritas adalah halaman depan index program perangkat lunak dan menu administrasi. Berikut evaluasi sub variabel kebenaran integritas: No. Indikator sub variabel integritas Sistem Otomasi Bapeten Sistem Otomasi Bapeten 1. Halam depan index program perangkat lunak Baik Baik 2. Menu Administrasi Login Tidak baik Baik Tabel 8. Hasil evaluasi sub variabel integritas sistem otomasi Bapeten dengan sistem otomasi Senayan Berdasarkan tabel hasil evaluasi sub variabel integritas di atas maka sistem otomasi Bapeten memperoleh nilai cukup karena memberikan pembedaan hak akses antara pengguna dan pengelola perpustakaan pada halaman depan index program perangkat lunak dan pada menu administrasi atau login bisa diakses oleh pengelola perpustakaan namun tidak ada pembedaan hak akses antar sesama pengelola perpustakaan. Menurut Staf Pengelolaan Data Badan Pengawas Tenaga Nuklir tidak ada pembedaan hak akses antar sesama pengelola perpustakaan,yang ada hanya admin dan user. 63 Sedangkan pada sistem otomasi Senayan memiliki tingkat integritas yang baik karena selain memberikan pembedaan hak akses antara pengguna dan 63 Sanjaya, Heru Eka, Op. Cit 67 pengelola perpustakaan pada halaman depan index program perangkat lunak, untuk menu administrasi atau mengelola data terlebih dahulu harus log in dan hanya bisa dilakukan oleh pengelola perpustakaan serta disesuaikan dengan bagian atau tanggung jawabnya di perpustakaan. Pembedaan hak akses dapat diatur pada menu sytem user dan disertai pemberian password. Sistem otomasi Senayan memungkinkan staf sirkulasi saja yang bisa mengakses fasilitas sirkulasi. Bagian pengelolan yang dapat mengakses menu bibliografi dan laporan. Dengan pembagian hak akses ini maka tanggung jawab setiap orang dalam interaksinya dengan program menjadi jelas. Disamping pembedaan akses juga terdapat pengelompokan user yaitu pada menu user group. Menu ini memberikan hak baca read atau tulis write. Menurut Pustakawan Fakultas Geologi UGM sistem otomasi Senayan mempunyai kemampuan kontrol akses yang bagus, karena ada model pembatasan read dan write pada tiap user yang ada. 64 4. Sub variabel usabilitas Sub variabel usabilitas adalah usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan menginterpretasikan output suatu perangkat lunak. Sub variabel usabilitas akan dinilai dari indikator sub variabel usabilitas yaitu panduan instalasi, fasilitas help, dan modul perangkat lunak. Menurut Abdul Rahman Saleh berkaitan dengan fasilitas bantuan help facility yaitu disediakannya fasilitas help di layar. 65 Berikut evaluasi sub variabel usabilitas: No. Indikator sub variabel usabilitas Sistem otomasi Bapeten Sistem otomasi Bapeten 1. Panduan instalasi Tidak ada Ada 2. Fasilitas help Tidak ada Ada 3. Modul Tidak ada Ada Tabel 9. Hasil evaluasi sub variabel usabilitas sistem otomasi Bapeten dengan sistem otomasi Senayan Panduan instalasi untuk sistem otomasi Bapeten tidak disediakan karena 64 Purwoko, Op. Cit 65 Sale, Abdul Rahman. Kriteria Pemilihan Perangkat Lunak Untuk Automasi Perpustakaan. http:www.lib.itb.ac.id , di akses pada tanggal 24 November 2009 pukul 17.00 68 sistem otomasi Bapeten hanya untuk kalangan sendiri, sedangkan usaha untuk mempelajari proses instalasi memang membutuhkan pengetahuan mengenai web server, PHP dan MySQL karena sistem otomasi Bapeten dibuat dengan berbasis web yang menggunakan free open source software apache, php, dan mysql. 66 Sedangkan untuk mengoperasikan, menyiapkan input, menginterpretasikan output sistem otomasi Bapeten juga tidak tersedia modul dan fasilitas help. Namun walaupun tidak tersedia modul dan fasilitas help berdasarkan simulasi yang dilakukan penulis usaha untuk mengoperasikan, menyiapkan input, dan menginterpretasikan output sistem otomasi Bapeten mudah dilakukan, karena tampilan dari sistem otomasi Bapeten user friendly dan memudahkan penulis. Namun tidak tersedianya modul dan fasilitas help untuk menggunakan sistem otomasi Bapeten menjadi sedikit kendala bagi penulis pada awal pengoperasiannya. Sedangkan pada sistem otomasi Senayan adanya panduan instalasi memudahkan untuk mempelajarinya, walaupun memang membutuhkan pengetahuan tentang web server, PHP, dan MySQL. Dan untuk pengoperasianya, menyiapkan input, menginterpretasikan output pada sistem otomasi Senayan tersedia modul dan fasilitas help. Untuk mampu menggunakan program ini, penulis tidak membutuhkan waktu yang lama dalam belajar hanya dengan berbekal keterampilan mampu mengoperasikan komputer, membaca modul yang disediakan sistem otomasi Senayan yang dapat diunduh di http:Senayan.diknas.go.idweb2 penulis dapat dengan cepat mampu menggunakan program otomasi perpustakaan ini. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah penulis lakukan diketahui bahwa usaha yang dilakukan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input dan menginterpretasikan output sistem otomasi Bapeten dengan sistem otomasi Senayan tidaklah sulit, karena perangkat lunak ini mudah untuk dipelajari. Selain itu tidak mensyaratkan latar belakang pendidikan tertentu, kecuali bagi mereka yang ingin mengembangkan perangkat lunak ini harus mempunyai pengetahuan tentang web server, PHP, dan MySQL. Namun karena pada sistem otomasi Bapeten panduan instalasi, modul dan fasilitas help tidak tersedia maka 66 Sanjaya, Heru Eka, Op. Cit 69 berdasarkan tabel standar penilaian kualitas sistem otomasi Bapeten memperoleh nilai cukup dan sistem otomasi Senayan memperoleh nilai baik. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap 4 sub variabel diatas berikut tabel hasil evaluasi sub varabel penelitian: Nilai No. Sub variabel penelitian Sistem otomasi Bapeten Sistem otomasi Senayan 1 Kebenaran Tidak baik Baik 2 Reliabilitas Baik Baik 3 Integritas Cukup Baik 4 Usabilitas Cukup Baik Tabel 10. Hasil evaluasi sub variabel penelitian Sumber: pengolahan data oleh penulis, September 2009 – Februari 2010 Melihat tabel evaluasi sub variabel penelitian di atas maka dapat diketahui bahwa dari empat sub variabel penelitian, untuk sistem otomasi Bapeten satu sub variabel memperoleh nilai baik, dua diantaranya memperoleh cukup dan satu memperoleh tidak baik. Sub variabel penelitian yang memperoleh nilai baik adalah sub variabel reliabilitas, Sub variabel yang memperoleh nilai cukup adalah sub variabel integritas dan usabilitas, sedangkan sub variabel penelitian yang memperoleh nilai tidak baik adalah sub variabel kebenaran. Sedangkan untuk sistem otomasi Senayan empat sub variabel yaitu kebenaran, reliabilitas, integritas dan reliabilitas memperoleh nilai baik. Dengan demikian maka sistem otomasi Senayan memiliki kualitas lebih baik dibandingkan dengan sistem otomasi Bapeten. 70 BAB. VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil evaluasi atas variabel penelitian yaitu kualitas sistem otomasi Bapeten dengan sistem otomasi Senayan sebagai perangkat lunak perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir, penulis memperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Kualitas sistem otomasi Senayan sebagai perangkat lunak otomasi perpustakaan yang diterapkan di Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir adalah lebih baik dibandingkan dengan sistem otomasi Bapeten yang dahulu digunakan. Kesimpulan ini didasarkan hasil evaluasi yang diperoleh penulis yaitu dari empat sub variabel kualitas perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan evaluasi kualitas sistem otomasi Bapeten dengan sistem otomasi Senayan. Sistem otomasi Senayan keempat-empatnya memperoleh nilai baik yaitu sub variabel kebenaran, reliabilitas, integritas, dan usabilitas. Sistem otomasi Bapeten yang memperoleh nilai baik adalah sub variabel reliabilitas, sedangkan sub variablel integritas dan usabilitas memperoleh nilai cukup dan sub variabel kebenaran memperoleh nilai tidak baik. Penulis memberikan penilaian secara keseluruhan bahwa kualitas sistem otomasi Senayan memiliki kualitas lebih baik dibandingkan dengan sistem otomasi Bapeten. 2. Sistem otomasi Senayan lebih mampu memenuhi kebutuhan otomasi perpustakaan dibandingkan dengan sistem otomasi Bapeten karena memiliki fasilitasi layanan sirkulasi, katalogisasi, dan OPAC, bahkan fasilitas lainnya juga seperti manajemen keanggotaan, cetak barcode baik barcode anggota maupun barcode buku, fasilitas laporan, dan stock opname. 3. Semua fasilitas atau menu yang disediakan program pada sistem otomasi Bapeten maupun sistem otomasi Senayan mampu berfungsi dan mampu berjalan sempurna, selain itu kedua-duanya juga bisa berjalan optimal pada dua sistem operasi baik windows maupun linux. 4. Sistem otomasi Senayan lebih memiliki tingkat integritas kontrol akses yang baik dibandingkan dengan sistem otomasi Bapeten 71 5. Sistem otomasi Senayan menyediakan dokumentasi resmi dari pihak pengembang sehingga untuk belajar menggunakan perangkat lunak ini calon pengguna dapat memanfaatkan dokumentasi atau manual tersebut. Sedangkan sistem otomasi Bapeten tidak menyediakan dokumentasi atau manual. 6. Usaha yang dilakukan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input dan menginterpretasikan output sistem otomasi Bapeten dengan sistem otomasi Senayan tidaklah sulit karena tidak mensyaratkan latar belakang pendidikan tertentu, kecuali bagi mereka yang ingin mengembangkan perangkat lunak ini harus mempunyai pengetahuan tentang web server, PHP, dan MySQL.

B. Saran

Dari hasil evalusi yang telah penulis lakukan ada beberapa saran yang penulis berikan. Saran-saran tersebut antara lain: 1. Agar sistem otomasi Senayan yang sekarang dipakai lebih dikembangkan modul-modulnya atau diup-grade ke senayan3-stable12 yang sudah disediakan pihak pengembang Senayan, agar semakin meringankan pekerjaan perpustakaan. 2. Sistem otomasi Senayan yang sekarang digunakan oleh Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir yaitu senayan3-stable3 tidak menyediakan fasilitas pembuatan kartu anggota, untuk itu pengelola perpustakaan dapat menggunakan perangkat lunak microsoft word dan mail merge untuk membuat kartu anggota perpustakaan.