Sejarah Lahirnya Jaminan Sosial

16 bentuk pemberian bantuan uang tunai maupun pelayanan dengan sumber pembiayan dari negara danbantuan sosial dan masyarakat lainnya. Beberapa negara yang menganut prinsip negara kesejahteraan welfare state yang selama ini memberikan jaminan sosial dalam bentuk bantuan sosial mulai menerapkan asuransi sosial. Utamanya karena jaminan melalui bantuan sosial membutuhkan dana yang besar dan tidak mendorong masyarakat merencanakan kesejahteraan bagi dirinya. Disamping itu, dana yang terhimpun dalam asuransi sosial dapat merupakan tabungan nasional. Secara keseluruhan adanya jaminan sosial nasional dapat menunjang pembangunan nasional yang berkelanjutan. Pengaturan dalam jaminan sosial ditinjau dari jenisnya terdiri dari jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan pemutusan hubungan kerja, jaminan hari tua, pensiun, dan santunan kematian.

B. Sejarah Lahirnya Jaminan Sosial

Lahirnya konsep jaminan sosial tidak lepas dari upaya manusia untuk mendapatkan keamanan atas resiko yang mungkin terjadi. Khususnya resiko kehilangan dan berkurangnya penghasilan. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya resiko, seperti hari tua kecelakaan, sakit atau meninggal dunia. Embrio jaminan sosial bermula pada awal abad ke-19 dengan tokoh Beveridge dan Otto Van Bismark. 5 Pada saat itu Bismark mengembangkan suatu konsep asuransi 5 Http:id.shvong.comsocial -sciencessociology2168822-pengertitan jaminan-sosial Artikel ini diakses pada 7Juni 2011 17 sosial dan jaminan sosial, yang kemudian menyebar keberbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Buruh pertanian dan sektor informal cukup dominan di Indonesia. Komunitas-komunitas pedesaan pada umumnya menerapkan sistem gotong royong. Anak diharapkan dapat menopang kehidupan orang tua dilanjut usia dan keluarga besar lainnya. Sejak berdirinya Republik Indonesia pada tahun 1950, pemerintah telah menerapkan Pembangunan Jangka Panjang dengan kurun waktu 25 tahun 1969-1994 dann 1994-2019, setiap kurun waku diselesaikan secara bertahap dengan Rencana Pembangunan Lima Tahun. Sistem jaminan sosial di Indonesia dikerjakan di bawah rencana pembangunan tersebut. Repelita tahun 1974-1979 berfokus pada perluasan distribusi jaminan sosial. TASPEN Tabungan pensiun, dana pensiun bagi pegawai negeri yang secara hukum diberlakukan pada tahu 1969. Pada tahun 1971 diadakan sistem asuransi untuk buruh swasta formal, ASTEK Asuransi Tenaga Kerja, yang berubah menjadi JAMSOSTEK Jaminan Sosial Tenaga Kerja tahun 1992. JAMSOSTEK mempunyai manfaat yang lebih banyak, yaitu memberikan asuransi kesehatan. Sistem jaminan sosial kemudian semakin berkembang dengan pengaturan jaminan untuk pegawai negari, buruh swsta formal dan anggota ABRI yang terpisah. 6 6 Michel Raper,Negara Tanpa Jaminan Sosial Tiga Pilar Jaminan Sosial di Australia dan Indonesia,Jakarta:Trade Rights Centre,20080,h. 18 Pasal 28 H Undang- Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa “setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”. Akan tetapi, untuk saat ini jaminan sosial di Indonesia hanya terbatas bagi mereka yang ikut Jamsostek buruh swasa formal, Taspen dan Askes untuk pegawai negeri serta Asabri untuk anggota ABRI dan keluarga merka. Jaminan ini membayarkan sejumlah uang untuk dana pensiun, berobat, kematian dan pemakaman, kematian dan kecelakaan kerja. Selain itu, sistem ini juga memberi bantuan kepada korban bencana alam, korban konflik sosial dan orang-orang yang tidak bisa bekerja karena alasan tertentu. Sistem ini membiayai 15 juta dari 100 juta angkatan kerja, lebih dari 200 juta penduduk Indonesia. Sistem ini dipandang gagal untuk memberikan manfaat bagi penerimanya, karena hanya mencakup sebagian kecil masyrakat, jumlahnya yang kecil dan pengaturannya yang buruk. ILO telah melakukan berbagai riset dan mengeluarkan rekomendasi agar sistem ini memperluas cakupannya, dan pada tahun 2004, pemerintah Indonesia mengusulkan RUU Jamsosnas yang disahkan oleh DPR pada bulan oktober 2004 sebagai Sistem Jaminan Sosial Nasional SJSN. Sistem ini lebih komperehensif, terdiri dari dana pensiun, asuransi kesehatan nasional, santunan kematian, dan santunan kecelakaan kerja. Sistem ini mencakup seluruh penduduk Indonesia, tanpa memandang apakah meraka buruh di sektor formal ataupun informal bahkan pengangguran. Sebuah lembaga jaminan sosial telah didirikan dan secara 19 langsung berada di bawah koordinasi presiden. Lembaga ini bertugas dan memberikan rekomendasi tentang pelaksanaan sistem baru ini.

C. Jenis-jenis Jaminan Sosial

Dokumen yang terkait

Reformasi Sitem Jaminan Sosial Sebagai Upaya Mewujudkan Negara Kesejahteraan (Studi Kasus: Implementasi Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 mengenai Sistem Jaminan Sosial Nasional)

4 61 133

Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional - [PERATURAN]

0 2 33

Peran BPJS Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

1 19 104

ASURANSI SOSIAL SEBAGAI ALTERNATIF PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA RUMAH TANGGA DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG JAMINAN SOSIAL NASIONA.

0 0 1

Peran BPJS Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

0 0 9

Peran BPJS Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

0 0 1

Peran BPJS Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

0 1 17

Peran BPJS Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

0 0 21

Peran BPJS Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

0 1 3

BAB II PENGATURAN SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL (SJSN) DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2004 A. Sistem Jaminan Sosial Nasional - Kedudukan Hukum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

0 0 24