TUJUAN .1 Tujuan Umum PENDAHULUAN

5

BAB II PENGELOLAAN KASUS

2.1 Konsep dasar Kecemasan 2.1.1. Definisi Ansietas merupakan hal yang akrab dalam hidup manusia. Ansietas bukanlah hal yang aneh karena setiap orang pasti pernah mengalami ansietas dengan berbagai variannya. Ansietas sangat berhubungan dengan perasaan tidak pasti dan ketidakberdayaan sebagai hasil penelitian terhadap suatu objek atau keadaan. Keadaan emosi ini dialami secara subjektif, bahkan terkadang objeknya tidak jelas. Artinya, seseorang dapat saja menjadi cemas, namun sumber atau sesuatu yang dicemaskan tersebut tidak tampak nyata. Ansietas ini dapat terlihat dalam hubungan interpersonal. Ansietas dapat menjadi suatu kekuatan motivasi untuk pertumbuhan dan perkembangan pada individu yang bersangkutan Corey 2005. Dapat pula ansietas menjadi suatu beban berat yang menyebabkan individu tersebut hidupnya selalu di bawah bayang-bayang ansietas yang terus berkepanjangan . Ansietas berkaitan dengan stres. Oleh karena ansietas ansietas timbul sebagai respon terhadap stres, baik stres fisiologis maupun psikologis. Artinya, ansietas terjadi ketika seseorang merasa terancam baik secara fisik maupun psikologis. Artinya, ansietas terjadi ketika seseorang merasa terancam baik secara fisik maupun psikologis. Stres merupakan bagian yang tidak dapat terelakan dalam hidup manusia. Meskipun demikian, stres bukanlah merupakan sesuatu yang patologis. Terlihat jelas bahwa ansietas ini mempunyai dampak terhadap kehidupan seseorang, baik dampak positif maupun dampak negatif. Apalagi bila ansietas ini dialami oleh klien yang dirawat di rumah sakit. Berbagai situasi dan kondisi akan membuatnya semakin cemas. Oleh karenanya perawat sebagai tenaga kesehatan profesional tidak boleh mengabaikan aspek emosi ini dalam memberikan asuhan keperawatan. 6 Menurut Suliswati 2005 Cemas merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang tidakmenyenangkan dan dialami oleh semua makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari.Kecemasan pada individu merupakan pengalaman yang subjektif, dapat memberikannmotivasi untuk mencapai sesuatu dan sumber penting dalam usaha memelihara keseimbangan hidup. Kehamilan trimester pertama menimbulkankekhawatiran yang berkaitan dengan kemungkinan terjadinya keguguran Kusmiyati,2009, dan pada trimester kedua perasaan cemas pun muncul kembali ketika melihatkeadaan perutnya yang bertambah besar , payudara semakin besar, dan bercak hitamyang semakin melebar, perasaan cemas muncul karena mereka mengkhawatirkanpenampilannya akan rusak dan merasa takut suaminya tidak mencintai dirinya lagiHuliana, 2006. Pada kehamilan trimester III, psikologi dan emosional wanita hamildikuasai oleh perasaan dan pikiran mengenai persalinan yang akan datang dantanggung jawab sebagai ibu yang akan mengurus anaknya Aprianawati, 2007 dalamAstria, 2009.Dapat penulis simpulkan, bahwa kecemasan ibu hamil pada trimester IIIdalam menghadapi persalinan adalah suatu kondisi psikologis atau perasaan yangtidak menyenangkan yang mengancam individu pada masa kandungan 7-9 bulandimana objek kecemasan itu tidak jelas, dikarenakan adanya perubahan-perubahanfisiologis seperti perubahan bentuk tubuh ataupun rahim yang semakin membesar danperut menurun serta tekanan- tekanan yang dirasakan dalam perut yang menyebabkanketidakstabilan kondisi psikologis, seperti merasa takut, khawatir, was-was dan tidaktahu apa yang akan terjadi dan yang harus dia lakukan setelah anaknya lahir.

2.1.2. Teori Kecemasan

Menurut Stuart dan Sundeen 1998, ada beberapa teori penyebab kecemasan antara lain: a. Teori psikoanalitik Kecemasan adalah konflik emosional yang terjadi antara dua elemenkepribadian yaitu id dan super ego . Id mewakili dorongan insting dan impulprimitive seseorang, sedangkan super ego mencerminkan hati nurani seseorang dandikembangkan oleh norma budaya.

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Mobilisasi di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

1 75 47

Asuhan Keperawatan pada Ny. C dengan Masalah Kebutuhan Dasar: Cairan dan Elektrolit di Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 48 63

Asuhan Keperawatan Klien dengan Masalah Pemenuhan Kebutuhan Dasar Oksigenasi Melalui Program DOTS di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 52 52

Asuhan Keperawatan pada Ny. H dengan prioritas Masalah kebutuhan Dasar Mobilisasi di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 33 47

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Kebutuhan Dasar Personal hygiene di Kelurahan Harjosari II Medan Amplas 2015

1 26 58

Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan DasarMobilisasi di Kelurahan Harjosari II Lingkungan XIII Kecamatan Medan Amplas

0 22 44

Asuhan Keperawatan pada klien Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi pada Kasus Diabetes Mellitus di Lingkungan V Kelurahan HarjoSari II Kecamatan Medan Amplas

0 27 51

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 14 58

Asuhan Keperawatan pada Ny.N dengan Prioritas Masalah Nyeri Kronik di Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

1 60 68

Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman: Cemas di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 2 67