Analisa data Konsep dasar asuhan keperawatan dengan masalah kebutuhan dasar:

16 5.Perencanaan Rencana perawatan mengidentifikasi diagnose keperawatan dan menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Diagnosa keperawatan dan tujuannya harus dihubungkan dengan proses penyakit yang utama, rencana tindakan, keterbatasan fungsi, dan masalah-masalah psikososial, keuangan dan lingkungan. Proses perencanaan perawatan dirumah memerlukan keterlibatan dari klien, keluarga, dan orang yang berarti lainnya. Seluruh perawatan dilakukan dirumah. Klien dan keluarga dibiasakan untuk mempunyai control, dan perawat harus menyadari hal ini. Haritanggal No. Dx Perencanaan Keperawatan Rabu, 20 mei 2015 1. Cemas Tujuan dan kriteria hasil: NOC:AnsietasCemas 1.Ansietas berkurang,dibuktikan oleh bukti tingkat ansietas hanya ringan sampai sedang,dan selalu menunjukkan pengendalian-diri terhadap ansietas,konsentrasi,dan koping. 2.Menunjukkan pengendalian-diri terhadap ansietas yang dibuktikan oleh indikator sebagai berikut: -Merencanakan strategi koping untuk situasi penuh tekanan -Mempertahankan Performa peran -Memantau distorsi persepsi sensori -Memantau manifestasi perilaku ansietas -Menggunakan teknik relaksasi untuk meredakan Ansietas Rencana Tindakan Rasional Pengkajian: 1. Kaji dan dokumentasikan tingkat Tingkat kecemasan pasien dan reaksi fisik 17 kecemasan pasien termasuk reaksi fisik 2.Kaji tanda-tanda vital klien 3.Gali bersama pasien tentang teknik yang berhasil dan tidak berhasil menurunkan ansietas di masa lalu 4.Kaji faktor budayamisalnya, konflik nilai yang menjadi penyebab ansietas. Observasi: 1. Observasi tanda tanda vital 2. Observasi tanda tanda cemas berat tergantung dari tingkat kecemasan yang dialami. Mengetahui keadaan umum klien melalui tanda-tanda vital. Dengan mengetahui tingkat pengetahuan pasien, perawat lebih mudah memberikan pendidikan pada klien secara efisien dan efektif. Mengetahui faktor penyebab kecemasan yang dialami klien. Peningkatan tekanan darah dan frekuensi nadi merupakan indikator peningkatan cemas. Memberikan penanganan yang 18 Pendidikan kesehatan: 1.Berikan informasi mengenai sumber komunitas yang tersedia, seperti teman,tetangga,kelomp ok swabantu, tempat ibadah, lembaga sukarelawan dan pusat rekreasi. Mandiri: 1.Dampingi pasien, bicara dengan tenang, dan berikan ketenangan serta rasa nyaman. 2.Beri dorongan kepada pasien untuk mengungkapkan secara verbal pikiran dan perasaan untuk mengeksternalisasikan cemas. 3.Bantu pasien untuk memfokuskan pada situasi saat ini. tepat. Sumber komunitas yang tersedia dapat menjadi sarana untuk menurunkan cemas pada klien. Ketenangan dan rasa nyaman akan menurunkan cemas pada klien. Mengetahui penyebab cemas pada klien Sebagai cara untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi cemas. 19 4.Sediakan pengalihan melalui televisi, radio, permainan, serta terapi okupasi . 5.Berikan penguatan positif ketika pasien mampu meneruskan aktivitas sehari-hari dan aktivitas lainnya meskipun mengalami ansietas. 6.Yakinkan kembali pasien melalui sentuhan, dan sikap empatik secara verbal dan nonverbal secara bergantian. 7.Dorong pasien untuk mengekspresikan kemarahan dan iritasi, serta izinkan pasien untuk menangis. 8.Kurangi rangsangan yang berlebihan dengan menyediakan lingkungan yang tenang, kontak yang terbatas dengan orang lain jika dibutuhkan, untuk menurunkan ansietas dan memperluas fokus. Mengalihkan pikiran klien dari cemas Sentuhan dan sikap empatik secara verbal dan nonverbal dapat menurunkan cemas pada klien Menangis dan mengekspresikan kemarahan dapat menurunkan hormon stress pada otak Menurunkan rasa cemas pada klien. 20 serta pembatasan penggunaan kafein dan stimulan lain. 9.Singkirkan sumber- sumber ansietas jika memungkinkan. 10.Penurunan cemas: -Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan -Nyatakan dengan jelas tentang harapan terhadap perilaku pasien. -Dampingi pasienmisalnya, selama prosedur untuk meningkatkan keamanan dan mengurangi rasa takut -Berikan pijatan punggungpijatan leher, jika perlu -Jaga peralatan perawatan jauh dari pandangan -Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi yang mencetuskan cemas. Mencegah cemas klien Menurunkan cemas pada klien Pijatan leher dapat meningkatkan relaksasi pada klien sehingga cemas menurun Rabu, 20 mei 2.Gangguan Tujuan dan kriteria hasil: 21 2015 pemenuhan istirahat tidur Tujuan : Pola tidur, kualitas dalam batas normal. Kriteria hasil : - Jumlah jam tidur dalam batas normal. - Pola tidur, kualitas dalam batas normal. - Perasaan fresh sesudah tiduristirahat. Rencana Tindakan Rasional Mandiri: 1.Kaji tanda-tanda vitalTD,HR,RR,T. 2.Lakukan kajian masalah tidur, karateristik, dan penyebab tidur. 3.Kaji insomnia, anjurkan teknik relaksasi 4.Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan kehamilan Untuk mengumpulkandan menganalisis data kardiovaskuler, dan suhu tubuh. Untuk memberikan informasi dasar dalam menentukan rencana perawatan. Ansietas yang berlebihan,kegembiraa n,ketidaknyaman fisik,nokturia,dapat mempersulit tidur. Membantu mengidentifikasi kebutuhan pola tidur. 22 Kolaborasi: 1.Ajarkan pada keluarga posisi tidur yang baik,agar dapat memantau keadaan pasien Agar keluarga dapat memantau keadaanposisi tidur pasien Observasi: 1.Evaluasi tingkat kelelahan,anjurkan pasien untuk istirahat 1-2 jam pada siang hari dan 8 jam pada malam hari. Meringankan rasa lelah Rabu, 20 mei 2015 3.Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Tujuan dan kriteria hasil: - Kebutuhan nutrisi terpenuhi. - Klien dapat mempertahankan berat badan dalam batas normal. - Klien dapat menjelaskan komponen diet bergizi adekuat. - Klien menoleransi diet yang dianjurkan. Mandiri: 1.Kaji faktor yang mempengaruhi kehilangan selera makanseperti mual dan muntah. 2.Jelaskan pentingnya Mengetahui apa yang menyebabkan nafsu makan menurun sehingga dapat ditangani segera. Meningkatkan 23 nutrisi yang adekuat selama kehamilan. 3.Anjurkan klien menghindari makanan yang beraroma menyengatfaktor yang dapat menimbulkan mual dan muntah, misalnya bau amis. 4.Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering dan tambahan makanan kecil yang tepatseperti biskuit, buah, dan lain-lain. 5.Anjurkan klien untuk menyajikan makanan yang bervariasimisalnya ikan teri, tahu, tempe, daging dan sayur. 6.Anjurkan klien untuk menimbang berat badan secara rutiminimal 1x seminggu. pengetahuan klien dan keinginan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi. Aroma yang menyengat dapat menyebabkan mual dan muntah. Untuk menghindari terjadinya mual muntah dan untuk mencukupi asupan nutrisi. Memungkinkan variasi sediaan makanan dapat meningkatkan keinginan klien untuk makan. Memberikan situasi terstruktur mengontrol peningkatan berat dan mengetahui status gizi klien. 24 Kolaborasi: 1.Bekerja sama dengan dokter, ahli gizi, dan pasien untuk merencanakan tujuan asupan yang adekuat. 2.Pantau kadar HbHt Mungkin diperlukan bantuan tambahan terhadap pilihan nutrisi untuk meningkatkan status gizi klien. Mengidentifikasi adanya anemia atau resiko penurunan kapasitas pembawa oksigen ibu. 25 FORMAT PENGKAJIAN DI HARJOSARI II KEC MEDAN AMPLAS

B. Asuhan Keperawatan Kasus

C. 1.

PENGKAJIAN Berdasarkan penugasan dan sesuai dengan jadwal praktik mahasiswa di komunitas Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas, pada tanggal 18 mei 2015mahasiswa melakukan pengkajian keperawatan pada klien Ny. E. Berikat deskripsi dari hasil pengkajian yang dilakukan dan secara lengkap terdapat di lampiran. 1. Identitas Klien Pada tanggal 18 mei dilakukan pengkajian pada Ny. E, berusia 32 tahun, golongan darah B. Ny. E beragama islam dan pendidikan terakhir SLTA. Klien bekerja sebagai ibu rumah tangga dan bertempat tinggal di jalan Bajak 2 Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas. 2. Keluhan Utama Pada tanggal 19 Mei 2015 jam 11:00 dilakukan pengkajian pada Ny. E. Keluhan Utama klien mengatakan cemas akan kehamilannya dan sangat mengganggu kenyaman dan aktivitasnya. 3. Riwayat Kesehatan Sekarang Dari hasil pengkajian klien mengatakan cemas dengan kejadian ini, dan klien mengatakan jika rasa cemas itu datang maka sangat mengganggu aktivitas yang mengakibatkan klien tidak dapat melakukan aktivitas. 4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu Pengkajian riwayat kesehatan masa lalu klien yaitu klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang serius. Klien 26 mengatakan tidak ada menggunakan obat-obatan khusus, belum pernah dirawat atau dioperasi, tidak ada riwayat alergi dan pernah melakukan imunisasi campak. 5. Riwayat Kesehatan Keluarga Riwayat penyakit keluarga, orang tua klien tidak memiliki penyakit menular ataupun penyakit keturunan. Saudara kandung klien juga tidak memiliki penyakit menular atau keturunan. Dari pengakuan klien tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa dan tidak ada anggota keluarga yang meninggal akibat melahirkan. 6. Riwayat Obstetrik Setelah dilakukan pengkajian terhadap Ny. E di dapat G:2 P:1 A:0 HPHT: 20 November 2014, TTP: 27 Agustus 2015 dan usia kehamilan klien berusia 32 minggu. 7. Riwayat Keadaan Psikososial Persepsi pasien tentang penyakitnya klien mengatakan cemas dengan kondisinya dan juga kehamilannya yang sekarang. Pengkajian konsep diri klien, gambaran diri: ibu mengatakan menyukai gambaran tubuhnya, ideal diri: ibu mengatakan ingin hidup bahagia bersama keluarga, harga diri: ibu mengatakan masih dihargai oleh keluarganya, peran diri: klien mengatakan dia berperan sebagai ibu didalam keluarganya dan tidak ada gangguan peran, identitas klien: Ny. E mengatakan identitasnya adalah seorang istri dari Tn. D Pengkajian keadaan emosi klien: keadaan emosi ibu dapat terkontrol dengan baik. Hubungan sosial klien, orang yang berarti: klien mengatakan orang yang berarti adalah suami dan anak-anaknya. Hubungan dengan keluarga: hubungan ibu dengan anggota keluarganya tampak baik, hubungan dengan orang lain: hubungan ibu dengan orang lain tampak baik. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: tidak ada 27 hambatan. Pengkajian spiritual, Nilai dan keyakinan: klien menganut agama islam dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, kegiatan ibadah: ibu mengatakan sering beribadah. 8. Status Mental Tingkat kesadaran: Compos mentis, penampilan: rapi, pembicaraan: normal, alam perasaan: normal, afek: baiknormal, interaksi selama wawancara: ibu tampak kooperatif, persepsi: pendengaran, waham: tidak ditemukan waham, memori: normal. 9. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum klien tampak baik. Tanda-tanda vital: suhu: 36,2°c, tekanan darah: 10070 mmHg, nadi:82xmenit, pernapasan: 20xmenit, TB: 155 cm, BB: 65 Kg.

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Mobilisasi di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

1 75 47

Asuhan Keperawatan pada Ny. C dengan Masalah Kebutuhan Dasar: Cairan dan Elektrolit di Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 48 63

Asuhan Keperawatan Klien dengan Masalah Pemenuhan Kebutuhan Dasar Oksigenasi Melalui Program DOTS di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 52 52

Asuhan Keperawatan pada Ny. H dengan prioritas Masalah kebutuhan Dasar Mobilisasi di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 33 47

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Kebutuhan Dasar Personal hygiene di Kelurahan Harjosari II Medan Amplas 2015

1 26 58

Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan DasarMobilisasi di Kelurahan Harjosari II Lingkungan XIII Kecamatan Medan Amplas

0 22 44

Asuhan Keperawatan pada klien Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi pada Kasus Diabetes Mellitus di Lingkungan V Kelurahan HarjoSari II Kecamatan Medan Amplas

0 27 51

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 14 58

Asuhan Keperawatan pada Ny.N dengan Prioritas Masalah Nyeri Kronik di Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

1 60 68

Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman: Cemas di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 2 67