Hubungan tingkat pendidikan dan kedewasaan dengan kinerja anggota DPRD

pengekangan terhadap sebagian atau keseluruhan hak seseorang untuk terlibat aktif yang kemudian menjadi landasan penting dalam memformat pola hubungan antara DPRD dengan masyarakat selaku konstituen dalam bangunan demokrasi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemerdekaan,persamaan,keadilan serta siolidaritas. Fungsi pembuatan keputusan merupakan fungsi badan perwakilan rakyat saat dihadapkan pada berbagai masalah khususnya masalah-masalah pembangunan dan konflik kepentingan demi terwujudnya kesejahtraan bersama atau tujuan bersama yang disepakati. Ukuran pelaksanaan fungsi ini dapat dilihat dari kemampuan lembaga mengatasi perkembangan masa depan,mengidentifikasi problem-problem utama,dan merumuskan cara untuk mengatasinya serta kemampuannya menjadi mediasi penyelesaian berbagai konflik secara damai. Aktualisasi fungsi-fungsi tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berkait satu sama lainnya. Faktor-faktor tersebut mencakup mulai dari budaya politik dan harapan masyarakat. Konsepsi mengenai kekuasaan pemerintah ,struktur hukum tata negara dan tata pemerintahan ,tata tertib dan pola syarat penggunaan hak- hak,struktur dan sistem kepartaian,sifat kompetisi pemilihan umum,pengorganisasian kepentingan dan pengelompokan sosial,kematangan psikologis dan karakteristik individual lain para wakil rakyat,serta faktor-faktor situasional.

1.5.4 Hubungan tingkat pendidikan dan kedewasaan dengan kinerja anggota DPRD

Anggota DPRD sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah dan perwakilan masyarakat merupakan representasi yang mewakili kepentingan publik sekarang seharusnya dan sewajarnya lebih terlibat dalam manajemen pemerintahan Universitas Sumatera Utara dan pembangunan. Era Otonomi Daerah saat ini membuka keleluasaan yang cukup besar bagi para anggota DPRD ProvinsiKabupatenKota menjalankan fungsi legislasi,anggaran dan pengawasan,serta fungsi perwakilan. Kinerja anggota DPRD tidak hanya diukur dari berapa banyak PERDA yang mereka keluarkan ataupun kualitas dari kebijakan itu sendiri. Tetapi kinerja mereka juga dapat dilihat dari segi responsifitas dan inisiatif untuk menanggapi permasalahan yang ada di masyarakat. Banyak isu-isu yang harus ditanggapi dengan serius oleh para anggota DPRD yang membutuhkan pemahaman dan pengetahuan yang luas tentang isu-isu yang ada di masyarakat. Oleh karena itu beratnya tanggung jawab tanpa diikuti oleh kualitas sumber daya manusia yang bermutu,maka kualitas produk serta sikap yang dihasilkan DPRD belum tentu mencerminkan kehendak dan kebutuhan masyarakat secara keseluruhan,bahkan bisa ‘berseberangan’ dengan aspirasi masyarakat. Kualitas SDM itu sendiri salah satunya adalah dari faktor latar belakang pendidikan. Dengan pendidikan yang baik dan sesuai dengan bidangnya maka mereka bisa mencapai apa yang disebut sebagai kematangan intelektuak dan kematangan emosional. Kedua unsur tersebut merupakan bagian dari kemampuan seseorang untuk merespon atau bereaksi terhadap suatu fenomena tertentu dan mencari jalan keluar sesuai dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai. Kedewasaankematangan emosi membuat seseorang mampu memotivasi dirinya dan mengelola emosi dalam berhubungan dengan orang lain. Sehingga mampu menimbulkan reaksi yang positidf pada setiap fenomena di lingkungan kerjanya. Sementara kedewasaan intelektual membuat seseorang siap untuk menerapkan keahlian yang diterima di bangku pendidikan ke dalam dunia Universitas Sumatera Utara pekerjaan,sehingga ia akan mampu memecahkan masalah dengan cara yg benar dan kreatif Selain itu pengetahuan yang dimiliki serta pemahaman yang baik yang mereka terima di bangku pendidikan tentang rakyat,pemerintahan,ekonomi,hukum dan hal lainnya termasuk kemajuan teknologi akan sangat membantu mereka dalam mengaspirasikan kepentingan masyarakat dan bagaimana mewujudkannya dalam sebuah kebijakan. Karena itulah ada tuntutan dari masyarakat agar para anggota DPRD mampu meningkatkan kualitasnya,baik dari segi pendidikan,kualitas pengetahuan,wawasan dan pengalaman yang tentunya akan berdampak terhadap daya kritis,dan sensitifitas terhadap kasus-kasus publik tadi.

1.6 Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Terhadap Hubungan Anggota DPRD Dengan Konstituen Di Daerah Pemilihannya

10 88 148

STRATEGI ANGGOTA LEGISLATIF DALAM MEMPERKUAT HUBUNGAN DENGAN KONSTITUEN(Studi pada anggota DPRD Kabupaten Pamekasan Periode 2009-2014)

0 81 37

Citra Kinerja Anggota DPRD Kota Probolinggo Menurut Pegawai Sekretariat DPRD Kota Probolinggo

0 5 2

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN LAMA KERJA PERAWAT DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSU PANDAN ARANG KABUPATEN BOYOLALI

0 3 6

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN ANGGOTA DPRD TENTANG Pengaruh Partisipasi Masyarakat Terhadap Hubungan Antara Pengetahuan Anggota Dprd Tentang Anggaran Dengan Pengawasan Apbd.

0 5 13

HUBUNGAN KELOMPOK PENDUKUNG DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN ANGGOTA TENTANG Hubungan Kelompok Pendukung Dengan Tingkat Pengetahuan Anggota Tentang ASI Eksklusif Di Desa Dukuhturi Kabupaten Brebes.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN FURNITURE CV. MUGIHARJO KRAGILAN, BOYOLALI.

0 2 7

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PEMAHAMAN TERHADAP PERAN KOMITE SEKOLAH DENGAN KINERJA Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dan Pemahaman Terhadap Peran Komite Sekolah Dengan Kinerja Komite Sekolah Di Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten.

0 0 16

Hubungan antara Self-efficacy dan Hardiness dengan Work engagement pada Anggota DPRD Kota Surakarta.

1 8 7

MENYOROTI KINERJA ANGGOTA DPRD DI KABUPATEN SOPPENG PROPINSI SULAWESI SELATAN (ASPEK PENDIDIKAN DAN PELATIHAN)

0 0 16