Keterkaitan antar Variabel LATAR BELAKANG KELUARGA

B. Keterkaitan antar Variabel

1. Wewenang dengan Efektivitas Peran Komite Audit dalam Penerapan

Good Corporate Governance menurut perspektif internal auditor Wewenang dapat diartikan sebagai batas atau sejauh mana kekuasaan yang dimiliki oleh suatu pihak dalam menjalankan usahanya dalam berbagai hal seperti mengambil keputusan, memerintah, atau mendapatkan informasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya Arbyantoro, 2007. Zulaikha,et.al 1999 meneliti tentang faktor wewenang dan status organisasi terhadap efektivitas komite audit, dari penelitian tersebut diketahui bahwa faktor wewenang dan status organisasi kurang berpengaruh terhadap efektivitas komite audit. Penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Arbyantoro 2007 yang menyebutkan bahwa faktor wewenang berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas komite audit. Di dalam audit committee charter yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan go publik tercantum dengan jelas wewenang yang diberikan kepada komite audit sebagai instrumen untuk mendukung tugas yang diberikan. Sebab tanpa adanya wewenang yang memadai sulit untuk sebuah komite audit bekerja dengan efektif. Wewenang yang diberikan akan memudahkan komite audit untuk mengakses informasi dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas pengendalian dan pengawasan perusahaan. Berdasarkan pemikiran tersebut maka faktor wewenang dianggap berpengaruh terhadap efektivitas komite audit dalam penerapan good 39 corporate governance. Dengan demikian maka hipotesis penelitian pertama Ha dirumuskan sebagai berikut. 1 Ha 1 : Wewenang berpengaruh terhadap efektivitas peran komite audit dalam penerapan good corporate governance menurut perspektif internal auditor 2. Kompetensi dengan Efektivitas Peran Komite Audit dalam Penerapan Good Corporate Governance menurut perspektif internal auditor De Zoort dan Salterino 2001 dalam I Putu Sugiartha Sanjaya 2005:152 melakukan penelitian untuk membuktikan apakah anggota komite audt yang berpengalaman dalam corporate governance dan berpendididkan akuntansi keuangan dan audit mempengaruhi judgement-nya dalam suatu perbedaan pendapat antara auditor eksternal dengan manajemen tentang pemilihan kebijakan akuntansi. Hasil penelitian ini membukukan bahwa lebih besar dukungan anggota komite audit kepada auditor eksternal yang menyarankan pendekatan ”substance over form” . McMullen Randghun 1996 dalam Sri Sulisyanto dan Haris Wibisono 2003 menyimpulkan adanya hubungan positif antara kompetensi tersebut dengan menurunnya kemungkinan dilakukannya earnings management. Atau dengan kata lain, semakin kompeten komite audit akan semakin mengurangi kemungkinan praktik rekayasa keuangan yang dilakukan manajemen . Sandra. C dan Vera Munoz 2005 menyebutkan bahwa untuk mendukung tercapainya laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan para anggota komite audit harus mempunyai pengetahuan di bidang keuangan, kebijakan 40 ekomomi perusahaan, dan resiko keuangan. Kualitas anggota dan pengalaman anggota komite audit merupakan hal yang dapat mempengaruhi kinerja dari komite audit Amin Widjaya Tunggal, 2002 dalam Rani Wulandari, 2008:7. Pernyataan tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Arbyantoro 2007 yang menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh signifikan terhadap efektivitas komite audit. Kompetensi dianggap merupakan faktor penting untuk menunjang tugas dari komite audit yang memiliki peranan strategis dalam pelaksanaan fungsi pengawasan dan pengendalian perusahaan secara efektif. Pengalaman dan pengetahuan di bidang keuangan, bisnis, akuntansi, maupun audit akan sangat mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh komite audit. Dengan demikian maka hipotesis penelitian kedua Ha dirumuskan sebagai berikut. 2 Ha : Kompetensi berpengaruh terhadap efektifitas peran komite audit dalam penerapan good corporate governance menurut perspektif internal auditor. 2

3. Independensi dengan Efektivitas Peran Komite Audit dalam

Penerapan Good Corporate Governance menurut perspektif internal auditor Sri Sulisyanto dan Haris Wibisono 2003 dalam jurnalnya menyatakan bahwa independensi komite audit memiliki hubungan positif dengan level rekayasa keuangan yang dilakukan manajemen. Carcello Neal 2000 dengan menguji proporsi independensi komite audit menyimpulkan 41 adanya hubungan positif antara komite tersebut dengan berkurangnya tekanan manajemen terhadap komite audit pada saat menyusun laporan keuangan. Independensi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas komite audit Arbyantoro, 2007. Aspek independensi komite audit merupakan hal yang sering dipersoalkan. Dalam hal ini anggota komite audit dirangkap oleh orang yang memiliki kepentingan dengan perusahaan, jelas hal ini akan menjadi permasalahan, karena hal tersebut akan mengurangi kemandirian komite dalam menyatakan sikap atau pendapat. Independensi menjadi alasan utama untuk memlihara integritas dan penilaian yang objektif dari komite audit dalam laporan dan rekomendasi yang dibuat. Berdasarkan beberapa sumber di atas, hal tersebut mendasari hipotesis bahwa independensi merupakan faktor yang mempengaruhi efektivitas dalam perannya melaksanakan good corporate governance. Dengan demikian maka hipotesis penelitian kedua Ha 3 dirumuskan sebagai berikut. Ha : Independensi berpengaruh terhadap efektifitas peran komite audit dalam pelaksanaan good corporate governance menurut perspektif internal auditor. 3 42

4. Hubungan dengan Internal Auditor Terhadap Efektivitas Peran

Komite Audit dalam Penerapan Good Corporate Governance menurut perspektif internal auditor Arnold Schneider 2009 menyatakan bahwa internal auditor dapat membantu komite audit dalam menyediakan informasi yang memadai terkait dengan kebijakan corporate governance. Komunikasi yang terbuka dengan internal auditor merupakan salah satu hal yang dapat menjadi faktor dalam efektivitas komite audit Ataina Hudayati, 2000. Secara empiris rapat dan pertemuan komite audit dengan auditor internal, dan manajemen telah dibuktikan oleh Mc Mullen dan Raghunandan 1996, dan Collier dan Gregory 1998 para peneliti tersebut membuktikan bahwa komite audit yang efektif adalah komite audit yang rutin melakukan pertemuan dengan manajemen, dan internal auditor I Putu Sugiatha Sanjaya, 2005. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses pelaksanaan good corporate governance. Di dalam Forum for Corporate Governance in Indonesia 2001:13 disebutkan bahwa tanggung jawab komite audit terhadap corporate governance salah satunya adalah keharusan auditor internal untuk melaporkan hasil pemeriksaaan tata kelola perusahaan dan temuan lainnya pada komite audit. Hal ini tentu mensyaratkan harus adanya hubungan komunikasi yang baik antara komite audit dengan internal audit. Sebab komite audit dengan auditor internal merupakan dua unsur yang harus saling mendukung satu sama lain guna mewujudkan good corporate governance di dalam perusahaan. Dengan 43 demikian maka hipotesis penelitian kedua Ha dirumuskan sebagai berikut 4 Ha :Hubungan dengan internal auditor berpengaruh terhadap efektifitas komite audit dalam penerapan good corporate governance menurut perspektif internal auditor. 4

C. Hasil Penelitian Sebelumnya