BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh wewenang, kompetensi, dan independensi dari komite audit serta hubungan komite audit
dengan internal auditor terhadap efektivitas peran komite audit dalam pelaksanaan good corporate governance pada bank syariah. Responden
penelitian ini berjumlah 54 orang auditor internal pada bank syariah yang terletak di Jakarta. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan
pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunkan model regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Wewenang komite audit tidak berpengaruh terhadap efektivitas peran
komite audit dalam pelaksanaan good corporate governance. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Zulaikaha
et, al . 1999 tetapi tidak konsisten dengan penelitian Arbyantoro 2007
yang menyatakan Wewenang komite audit berpengaruh terhadap efektivitas komite audit.
2. Pengaruh kompetensi komite audit terhadap efektivitas peran komite audit
dalam pelaksanaan good corporate governance menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Arbyantoro
2007 yang menyatakan kompetensi komite audit berpengaruh terhadap efektivitas komite audit.
80
3. Pengaruh independensi komite audit terhadap efektivitas peran komite
audit dalam pelaksanaan good corporate governance menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian
Arbyantoro 2007 yang menyatakan kompetensi komite audit berpengaruh terhadap efektivitas komite audit.
4. Pengaruh hubungan komite audit dengan internal auditor terhadap
efektivitas peran komite audit dalam pelaksanaan good corporate governance
menunjukkan hasil yang negatif. Berdasarkan kesimpulan diatas menunjukkan bahwa variabel
kompetensi, independensi dan hubungan komite audit dengan internal auditor berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas peran komite audit dalam
pelaksanaan good corporate governance. Sedangkan faktor wewenang tidak mempunyai pengaruh. Namun pada variabel hubungan komite audit dengan
internal auditor mempunyai hubungan yang negatif terhadap efektivitas peran komite audit dalam pelaksanaan good corporate governance. Di dalam
menjalankan tugasnya komite audit dituntut untuk selalu profesional dalam melakukan pengawasan pada perusahaan serta dapat berperan dalam
mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance
. Kehadiran komite audit diharapkan dapat memastikan bahwa perusahaan telah dijalankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang
berlaku, karena itulah diperlukan anggota komite audit yang memiliki kompetensi yang memadai dan independensi agar dapat melakukan
pengawasan, menegakan peraturan, dan dapat menjadi penengah antara
81
manajemen dan pihak auditor baik itu internal maupun eksternal. Namun apabila komite audit kurang memiliki kompetensi, lemah dalam koordinasi,
serta mudah dipengaruhi maka akan berpengaruh buruk bagi proses good corporate governance
, sebab perusahaan akan menjadi tidak transparan dan rawan akan tindak kecurangan. Apabila hal tersebut dibiarkan akan membuat
perusahaan pailit dan akan merugikan para stakeholders. Oleh karena itu komite audit harus memiliki kompetensi yang baik, serta independen,
sehingga akan mewujudkan suatu good corporate governance.
B. Saran