Pembentukan Film TINJAUAN PUSTAKA

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pengendapan. Namun dengan penambahan gelatin dapat mengurangi interaksi ini yang diikuti dengan penggunaan suhu rendah agar dapat terbentuk gel yang homogen. Sambung silang ionik merupakan metode yang sederhana dan tidak membutuhkan suatu molekul tambahan seperti katalis. Sambung silang ionik dapat dilakukan dengan metode klasik yaitu dengan menambahkan agen sambung silang ke dalam larutan kitosan. Kitosan dapat pula disambung silang dengan cara merendam sediaan film ke dalam larutan agen sambung silang dengan menambahkan larutan kitosan melalui syringe ke dalam larutan agen sambung silang Berger et al., 2004. Derajat sambung silang mempengaruhi sifat hidrogel sambung silang ionik yang dihasilkan. Oleh karena itu penting untuk menentukan kondisi reaksi yang mempengaruhi derajat sambung silang untuk dapat meningkatkan sifat dari jaringan. Reaksi sambung silang dipengaruhi oleh ukuran agen sambung silang dan muatan global dari kitosan dan agen sambung silang selama reaksi. Ukuran molekul agen sambung silang yang lebih kecil, akan mempercepat reaksi karena lebih mudah berdifusi. Karena muatan global mempengaruhi, terdapat perbedaan antara ion dengan molekul ionik. Derajat muatan dari ion bergantung pada jumlah oksidasi dan tidak bergantung pada pH, sedangkan pada molekul ionik muatan globalnya bergantung pada nila pKa dan pH larutan selama reaksi seperti kitosan yang memiliki nilai pKa 6,3. Derajat muatan global dari kitosan dan agen sambung silang harus tinggi agar dapat terjadi interaksi dan pembentukan hidrogel. Hal ini menunjukkan bahwa pH selama proses sambung silang harus berada di sekitar pKa kitosan dan agen sambung silang. Jika pH terlalu tinggi, muatan positif kitosan akan ternetralisasi dan sistem bukan menjadi sambung silang ionik, namun menjadi fase koaservasi terbalik, di mana kitosan akan mengendap. Untuk menghindari pengendapan kitosan, larutan pH harus tidak boleh lebih tinggi dari pH 6. pH yang lebih asam akan menurunkan biokompatibilitas terhadap sistem. Selain ukuran agen sambung silang dan derajat muatan global, derajat sambung silang dipengaruhi oleh penambahan polimer lain. Namun yang paling mempengaruhi adalah konsentrasi agen sambung silang, berat molekul, derajat deasetilasi, dan konsentrasi kitosan selain itu juga durasi reaksi Berger et al., 2004. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.2.3 Efek Sambung Silang