Sifat Fisika-Kimia Kitosan Kitosan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Czubenko, 2010. Reaksi sambung silang kitosan dengan tripolifosfat secara ionik terjadi lebih banyak pada pH rendah dibandingkan pada pH tinggi. Pada pH rendah atau asam, tripolifosfat lebih banyak terionisasi dalam bentuk ion –P 3 O 10 5- dibandingkan bentuk ion –OH - . Sedangkan pada pH yang tinggi atau basa, tripolifosfat lebih banyak terionisasi dalam bentuk ion –OH - dibandingkan dalam bentuk –P 3 O 10 5- . Reaksi sambung silang secara ionik terjadi antara ion –P 3 O 10 5- dari tripolifosfat dengan ion –NH 3 + dari kitosan, sedangkan reaksi antara ion –OH - dari tripolifosfat dengan ion NH 3 + dari kitosan terjadi secara deprotonasi Ko, Hwang, Park, dan Lee, 2002; Bhumkar dan Pokharkhar, 2006. Pada proses sambung silang kitosan-tripolifosfat dengan pH 5, 6, dan 7 menunjukkan bahwa pelepasan obat dari film kitosan-tripolifosfat pH 7 pH 6 pH 5. Hal ini dapat disebabkan oleh pKa kitosan 6,3, sehingga dengan peningkatan pH, ionisasi amin menurun sehingga derajat sambung silang pH 7 lebih kecil dari pH 5 oleh karena itu pelepasan obatnya menjadi lebih besar Shu dan Zhu, 2000. [Sumber : Pieróg dan Czubenko, 2009] Gambar 2.6 Struktur Kitosan-Tripolifosfat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.5 Asam Asetat

[Sumber : Rowe, Sheskey, dan Quinn, 2009] Gambar 2.7 Struktur Asam Asetat Asam asetat dengan rumus C 2 H 4 O 2 dengan BM 60,05 berupa masa kristalin putih atau jernih, larutan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang tajam. Asam asetat memiliki pH 2,4 pada larutan 1 M, titik didih 118 C, titik leleh 17 C. Larut dalam etanol, eter, gliserin, air dan minyak menguap lain. Asam asetat bereaksi dengan zat-zat alkali. Asam asetat harus disimpan dalam wadah kedap udara di tempat sejuk dan kering Rowe, Sheskey, dan Quinn, 2009.

2.6 Plasticizer

Plasticizer umumnya molekul kecil, seperti poliol sorbitol, gliserin dan PEG yang dapat menyelingi dan masuk diantara rantai polimer, sehingga mengganggu ikatan hidrogen dan menguraikan rantai untuk meningkatkan fleksibilitas, tingkat transmisi uap air, dan permeabilitas gas dari film. Kerapuhan film ditentukan terutama oleh kekuatan interaksi polimer-polimer yang dapat dikontrol melalui kimia polimer atau dengan penambahan plasticizer Núňez, Santana, Machado, Cervantes, dan Valdez, 2014.

2.6.1 Gliserin

Gliserin dengan rumus umum C 3 H 8 O 3 dan berat molekul 92,09 berupa cairan hirgsokopik, tidak berwarna, bening, tidak berbau, kental, memiliki rasa yang manis. Kelarutan pada suhu 20 C yaitu sedikit larut dalam aseton, praktis tidak